Jurnalistik adalah salah satu bidang yang membuka kesempatan kerja bagi para mahasiswa lulusan Sastra. Sederhana saja: seorang lulusan jurusan Sastra biasanya menguasai tata bahasa dengan baik dan sensitivitas berbahasa yang tinggi. Kemampuan-kemampuan ini memudahkan mereka untuk bekerja di industri media.

Selain posisi sebagai wartawan atau editor, mahasiswa Sastra umumnya juga memiliki kemampuan bahasa verbal yang baik. Jadi, mereka punya potensi untuk melaksanakan tugas sebagai reporter (peliput) atau pembawa berita, baik TV maupun radio.

Mungkin bisa juga pekerjaan ini anda bisa kerja di luar negeri.

Nah ini pastinya salah satu skill di jurusan sastra, anda bisa saja menterjemah sesuau bahasa yang anda peljari. Contoh kerja pnerejemah. Bikin subtitle di film atau sinetron (luar negeri)., atau bisa juga menerjemah novel bahasa asing.
atau bisa aja, anda ini di cari oleh pebisnis yang sering ke luar negeri. Dan minta anda sebagai penerjemah mereka. (mumpung bisa jalan euy )

Untuk pengjara kebanyakan untuk jurusan sastra kebanyakan itu ngajar tentang bahasa mau bahasa sunda atau bahasa asing lainnya. Jika anda menguasai semua bahasa asing dlama kuliah anda, mungkin anda bisa ngajar lebih banyak (ngajar lebih banyak gajipun pasti tambah banyak)

Oh iya: hampir semua Sarjana Sastra — baik Sastra Indonesia/Nusantara maupun Sastra Asing — punya kesempatan mengajar di luar negeri lho. Balai Bahasa Indonesia di Perth, Australia, adalah salah satu contoh badan kursus bahasa yang setiap tahunnya membuka lowongan untuk pengajar Bahasa Indonesia di sana. Mungkin agawan/wati bisa cari info di sana

Siapa bilang sastra gak bisa kerja di kementerian, anda bisa koq. Kementerian luar negeri ini membutuhkan sastra bahsa asing.
Pengetahuan dan pemahaman mereka soal bahasa dan budaya asing adalah gacoan mereka untuk menjadi calon diplomat yang terampil.
Cuman agak susah, kenapa susah banyak ribuan yang nyari lowongan ini, jadi yah agak susah untuk mendapatkan pekerjaan ini, kalau untung2an agawan/wati bisa masuk

Mungkin agak terkesan janggal, koq jurusan sastra bisa ikut bisnis gimana caranya toh, bisa koq. Terbukti bahwa Sarjana Sastra Asing juga punya peluang di perusahaan-perusahaan multinasional. Kesempatan menjadi manager HRD (Human Resources Department), humas, hingga pegawai bank pun terbuka buat para lulusan jurusan Sastra.

Kemampuan berbahasa mereka memungkinkan lulusan Sastra menggeluti bidang pariwisata dan perhotelan. Memang, dua pekerjaan di bidang jasa ini membutuhkan skill interaksi yang baik dengan para turis, baik lokal maupun mancanegera. Seorang sarjana Sastra Inggris bisa bekerja sebagai pemandu di sebuah agen pariwisata, sedangkan Sarjana Sastra Arab bisa jadi manager hotel di Mekah.

Sarjana Sastra punya kesempatan untuk bekerja di organisasi-organisasi asing di Indonesia. Pilihan organisasi bisa disesuaikan dengan jurusan yang diambilnya. Misalnya, seorang lulusan jurusan Sastra Jerman bisa bekerja di Goethe Institut yang bergerak di bidang kebudayaan dan pariwisata, atau DAAD (Deutscher Akademischer Austauschdienst) yang fokus menangani kerja sama bidang pendidikan.

Menjadi entrepreneur atau wiraswastawan adalah salah satu pilihan kerja yang paling banyak diminati orang. Seorang wiraswastawan bisa mandiri dan bebas menentukan jam kerjanya sendiri. Pendapatan mereka pun tidak bisa dianggap sebelah mata. Justru, seorang wiraswastawan yang sukses akan punya pendapatan yang jauh lebih tinggi daripada pegawai kantoran.

Sebentar…emang bisa seorang Sarjana Sastra jadi wiraswastawan?

Bisa, dong! Untuk jadi entrepreneur atau wiraswastawan, seseorang nggak harus mengambil jurusan Ekonomi atau Bisnis dulu. Mulai dari membuat agen pariwisata, melayani jasa penerjemah, hingga membuka les privat, semuanya bisa dikerjakan Sarjana Sastra yang memang punya dasar pengetahuan di bidang ini. Mulai saat ini, jangan lagi percaya kalau ada yang bilang Sarjana Sastra itu “cuma” boleh jadi penyair!

Enggak di ragukan lagi, sastra bahasa tuh ahli ginian. Tapi emank ahli bahsa itu kerjanya apa? Merunut logika pembentukan kata dalam sebuah bahasa, meneliti interaksi antara unsur-unsur bahasa yang berbeda, serta meneliti hubungan satu bahasa dan bahasa lainnya.
Bidang penelitian bahasa biasanya masih terkait dengan dunia akademisi. Kebanyakan dari mereka yang aktif melakukan penelitian kebahasaan adalah orang-orang yang memang bernaung di bawah lembaga atau institusi tertentu, termasuk dosen dan profesor di lingkungan perguruan tinggi. Jadi aganwan/wati kalau kerja ginian bisa di panggil Profesor loh

Nah yang satu ini pasti banyak yang minat deh, jadi penulis atau sastrawan itu harus mengerti tata bahasa, tutur kata, pengjeaan bahsanya. Banyak koq. jadi agawan/wati yang lulusan sastra coba deh bikin novel, puisi, cerpen,prosais,penyair atau kritikus, pasti bisa. Dan jangan meremhkan mank novelis atau cerpenis itu jelek yah atau kurang terkenal, siapa bilang coba tengok si penulis laskar pelangi si Andrea Hirata, atau yang dulu terkenal J.K. Rowling.

Ane bukanlah seorang lulusan sastra malah ane lulusan IT yang sekrang kerja di programmer, jadi janggan anggap ane ini punya pengalaman kerja di sastra ya, tujuan ane disini cuman membatu orang lain buat nyari kerja yang cocok ama lulusan sastra.
semoga kalian (yang lulusan sastra) dapet pekerjaan yang layak ya