- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Ini Alasan Kenapa Negara Maju Banyak Di Bumi Utara
TS
tts123
Ini Alasan Kenapa Negara Maju Banyak Di Bumi Utara
Selamat Sore/Malam/Pagi/Siang semuanya
Ini Merupakan Slainan Tuliasan Saya yang dimuat Di Sini
Saat kita mempelajari negara maju dan berkembang maka secara tidak langsung kita akan mengetahui negara mana saja yang termasuk negara maju, dan mana saja yang masuk negara berkembang. Jika kita perhatikan lebih teliti mengenai negara maju, maka kita akan menemukan sebauh keanehan. Keanehan tersebut yaitu kebanyakan negara maju terletak di belahan bumi utara? Mengapa demikian? Apakah itu sebuah kebetulan? Berikut ini beberapa penjaelasan yang saya rangkum dari berbagai sumber dan dengan tambahan dari saya sendiri.
Namun sebelum itu, kita perlu tahu apa itu negara maju?
Namun sebelum itu, kita perlu tahu apa itu negara maju?
Quote:
Negara maju adalah sebutan untuk negara yangmenikmati standar hidup yang relatip tinggi melalui teknologi tinggi dan ekonomi yang merata. Kebanyakan negara dengan GDP per kapita tinggi dianggap negara maju. Namun beberapa negara yang telah mencapai GDP tinggi melalui eksploitasi sumber daya alam (seperti Nauru melalui pengambilan phosphorus) tanpa mengembangkan industri yang beragam dan ekonomi berdasarkan jasa tidak dianggap memiliki status ’maju’.
Berikut ini adalah ciri-ciri negara maju
1.Sebagian besar pendapatan negara di dapat dari industri
2.Pendapatan perkapita tinggi
3.Angka kematian kecil
4.Tingkat pendidikan tinggi
5.Iptek telah di kuasai
6.Keadaan perekonomian lebih baik
7.Sebagian penduduk tinggal di kota
8.Fasilitas di segala bidang terpenuhi
9.Timbulnya krisis lingkungan segera diatasi
10.Ekspornya lebih tinggi daripada impor
Berikut ini adalah ciri-ciri negara maju
1.Sebagian besar pendapatan negara di dapat dari industri
2.Pendapatan perkapita tinggi
3.Angka kematian kecil
4.Tingkat pendidikan tinggi
5.Iptek telah di kuasai
6.Keadaan perekonomian lebih baik
7.Sebagian penduduk tinggal di kota
8.Fasilitas di segala bidang terpenuhi
9.Timbulnya krisis lingkungan segera diatasi
10.Ekspornya lebih tinggi daripada impor
Ok, lanjut ke permasalahan. jadi kenapa negara maju bayak terletak di belahan bumi utara.
Quote:
1. Terletak jauh dari khatulistiwa
Pasti kalian akan bertanya-tanya apa hubungan antara jauh dekatnya negara dengan kemajuan negara tersebut? Ok, negara yang terletak dekat dengan khatulistiwa secara otomatis akan memiliki iklim tropis, dimana negara dengan iklim tropis memiliki sumber daya alam yang melimpah. Hujan dengan intensitas yang cukup membuat tanah subur dan tanaman dapat tumbuh dengan maksimal. Sebagian besar spesies hewan dan tumbuhan terdapat pada hutan hujan tropis. Hal ini membuat penduduk negara berkembang menggantungkan hidupnya pada alam yang subur, sehingga mereka terkesan malas-malasan.
Lihatlah negeri kita ini, sejak dari kecil kita telah terdoktrin bahwa negara kita ini subur makmur, sumber daya alam berlimpah. Contohnya lagu yang menceritakan betapa suburnya negeri ini, yaitu lagu kolam susu.
Bukan lautan hanya kolam susu
Kail dan jalan cukup menghidupimu
Tiada badai tiada topan kau temui
Ikan dan udang menghampiri dirimu
Orang bilang tanah kita tanah surga
Tongkat kayu dan batu jadi tanaman
Orang bilang tanah kita tanah surga
Tongkah kayu dan batu jadi tanaman
Lagu tersebut menceritakan bahwa lautan kita bagai kolam susu, hanya bermodalkan kali dan jala maka kebutuhan hidup kita sudah terpenuhi, ikan dan udang seolah menghampiri kita tanpa kita mencarinya. Tanah kita bagaikan tanah surga, tongkat kayu bahkan batu bisa jadi tanaman.
Saya tidak menyalahkan lagu ini, dan saya juga tidak menyalahkan kekayaan alam negeri ini. Namun inilah yang terjadi pada negeri ini, kita terbiasa dimanjakan oleh keberlimpahan sumber daya alam yang ada, hingga kita terlena. Malas untuk berkerja dan berusaha, karena dalam pikiran kita alam sudah menyediakan semuanya untuk kita.
Sebaliknya, negara yang jauh dari khatulistiwa memiliki sumber daya alam yang minim, tanah kurang subur, sehingga memaksa penduduknya untuk berkerja keras dan meningkatkan kualitas dirinya. Mereka tidak bergantung pada SDAnya sehingga lebih memilih untuk meningkatkan kualitas SDM. Mereka berfikir dan berusaha keras, bagaimana mereka bertahan hidup dengan sumber daya alam yang minim, sehingga timbul rasa semangat dan gairah untuk berkerja. Mereka memutar otak bagaimana agar bisa hidup dengan sumber daya alam yang minim, oleh karena itu negara-negara maju mengandalkan sektor industri dan jasa dalam perekonomian mereka.
Namun sampai disini timbul pertanyaan baru, negara bumi selatan juga ada yang jauh dari katulistiwa, namun mengapa tidak bisa maju?
Perhatikan peta dunia berikut.
Jika kita amati, sebagian daratan terdapat di belahan bumi utara, sebagian besar negara berada di belahan utara. Negara di bumi selatan lebih sedikit jika dibandingkan dengan negara di belahan bumi utara. Dengan jumlah negara yang bayak maka wajar jika bayak negara maju di belahan bumi utara. Untuk negara di belahan bumi selatan, hanya beberapa negara yang dapat dikatakan negara maju, yaitu Australia dan New Zealand.
Pasti kalian akan bertanya-tanya apa hubungan antara jauh dekatnya negara dengan kemajuan negara tersebut? Ok, negara yang terletak dekat dengan khatulistiwa secara otomatis akan memiliki iklim tropis, dimana negara dengan iklim tropis memiliki sumber daya alam yang melimpah. Hujan dengan intensitas yang cukup membuat tanah subur dan tanaman dapat tumbuh dengan maksimal. Sebagian besar spesies hewan dan tumbuhan terdapat pada hutan hujan tropis. Hal ini membuat penduduk negara berkembang menggantungkan hidupnya pada alam yang subur, sehingga mereka terkesan malas-malasan.
Lihatlah negeri kita ini, sejak dari kecil kita telah terdoktrin bahwa negara kita ini subur makmur, sumber daya alam berlimpah. Contohnya lagu yang menceritakan betapa suburnya negeri ini, yaitu lagu kolam susu.
Bukan lautan hanya kolam susu
Kail dan jalan cukup menghidupimu
Tiada badai tiada topan kau temui
Ikan dan udang menghampiri dirimu
Orang bilang tanah kita tanah surga
Tongkat kayu dan batu jadi tanaman
Orang bilang tanah kita tanah surga
Tongkah kayu dan batu jadi tanaman
Lagu tersebut menceritakan bahwa lautan kita bagai kolam susu, hanya bermodalkan kali dan jala maka kebutuhan hidup kita sudah terpenuhi, ikan dan udang seolah menghampiri kita tanpa kita mencarinya. Tanah kita bagaikan tanah surga, tongkat kayu bahkan batu bisa jadi tanaman.
Saya tidak menyalahkan lagu ini, dan saya juga tidak menyalahkan kekayaan alam negeri ini. Namun inilah yang terjadi pada negeri ini, kita terbiasa dimanjakan oleh keberlimpahan sumber daya alam yang ada, hingga kita terlena. Malas untuk berkerja dan berusaha, karena dalam pikiran kita alam sudah menyediakan semuanya untuk kita.
Sebaliknya, negara yang jauh dari khatulistiwa memiliki sumber daya alam yang minim, tanah kurang subur, sehingga memaksa penduduknya untuk berkerja keras dan meningkatkan kualitas dirinya. Mereka tidak bergantung pada SDAnya sehingga lebih memilih untuk meningkatkan kualitas SDM. Mereka berfikir dan berusaha keras, bagaimana mereka bertahan hidup dengan sumber daya alam yang minim, sehingga timbul rasa semangat dan gairah untuk berkerja. Mereka memutar otak bagaimana agar bisa hidup dengan sumber daya alam yang minim, oleh karena itu negara-negara maju mengandalkan sektor industri dan jasa dalam perekonomian mereka.
Namun sampai disini timbul pertanyaan baru, negara bumi selatan juga ada yang jauh dari katulistiwa, namun mengapa tidak bisa maju?
Perhatikan peta dunia berikut.
Jika kita amati, sebagian daratan terdapat di belahan bumi utara, sebagian besar negara berada di belahan utara. Negara di bumi selatan lebih sedikit jika dibandingkan dengan negara di belahan bumi utara. Dengan jumlah negara yang bayak maka wajar jika bayak negara maju di belahan bumi utara. Untuk negara di belahan bumi selatan, hanya beberapa negara yang dapat dikatakan negara maju, yaitu Australia dan New Zealand.
Quote:
2. Negara-negara maju di belahan bumi utara merdeka lebih dahulu
Negara-negara maju di belahan bumi utara telah merdeka terlebih dahulu dibandingkan dengan negara di belahan bumi selatan. Mereka menjajah negara di belahan bumi selatan yang dekat dengan khatulistiwa karena memiliki sumber daya alam yang melimpah? Kenapa mereka menjajah? Alasannya karena poin pertama, mereka tidak memiliki sumber daya alam yang memadai sehingga menuntut mereka untuk mencari lokasi dimana terdapat sumber daya alam yang berlimpah. Dengan demikian negara penjajah akan menjadi makmur dan negara yang dijajah akan menderita. Setelah negara yang dijajah merdeka, mereka harus memulai dari awal, dan berusaha mengejar keteringgalan dari negara maju. Namun saat negara berkembang maju satu langkah, negara maju akan maju 2,3,atau 4 langkah.
Negara-negara maju di belahan bumi utara telah merdeka terlebih dahulu dibandingkan dengan negara di belahan bumi selatan. Mereka menjajah negara di belahan bumi selatan yang dekat dengan khatulistiwa karena memiliki sumber daya alam yang melimpah? Kenapa mereka menjajah? Alasannya karena poin pertama, mereka tidak memiliki sumber daya alam yang memadai sehingga menuntut mereka untuk mencari lokasi dimana terdapat sumber daya alam yang berlimpah. Dengan demikian negara penjajah akan menjadi makmur dan negara yang dijajah akan menderita. Setelah negara yang dijajah merdeka, mereka harus memulai dari awal, dan berusaha mengejar keteringgalan dari negara maju. Namun saat negara berkembang maju satu langkah, negara maju akan maju 2,3,atau 4 langkah.
Sebagai Bukti Poin Pertama yaitu terkait dengan SDA negara maju, Berikut ini adalah Negara maju yang tak mempunyai Sumber Daya Alam
Quote:
Belgia
Dihimpit oleh negara-negara berkekuatan ekonomi tinggi seperti Jerman, Prancis, dan Inggris, tidak memberikan banyak kesempatan kepada Belgia untuk membangun basis manufaktur yang kuat. Belgia juga merupakan negara dengan minim kekayaan alam, dan harus mengimpor bahan baku mentah atau setengah jadi, yang kemudian diolah untuk ekspor.
Satu-satunya sumber daya alam yang dimiliki Belgia adalah batu bara. Untuk bahan-bahan baku mentah, Belgia sangat bergantung pada impor dari negara lain, sehingga Belgia pun sangat riskan terkena dampak kenaikan harga pasar dan komoditas global. Meski begitu, Belgia berhasil menjadi salah satu negara maju dalam hal ekonomi. Negeri ini mengekspor mesin dan peralatan, bahan kimia, berlian yang telah diolah, produk logam, sampai makanan.
Italia
Italia tercatat mengimpor 99,7 persen bahan bakar padat, 92,5 persen minyak, dan 91,2 persen gas alam. Fakta itu sudah cukup menjelaskan bagaimana kondisi alam Italia secara keseluruhan. Sumber daya alam Italia memang bisa dibilang sangat terbatas, sehingga kebutuhan bahan-bahan baku harus mengandalkan impor. Italia bahkan termasuk sedikit memiliki gedung tinggi pencakar langit, seperti yang biasa ada di negara-negara maju.
Tapi Italia termasuk negara maju, dengan tingkat perekonomian yang besar, bahkan terkemuka di dunia. Negara ini mengekspor produk-produk teknik, tekstil, pakaian, mesin, otomotif, peralatan transportasi, bahan kimia, logam halus, sampai barang-barang mewah. Italia juga termasuk salah satu negara yang memiliki kekuatan ekonomi terbesar di dunia.
Jepang
Wilayah Jepang memiliki banyak pegunungan serta gunung-gunung api yang masih aktif. Jepang juga cukup rentan dilanda bencana, seperti gempa bumi dan lainnya. Dari sisi alam, bisa dibilang Jepang adalah negeri yang kurang beruntung. Negara ini memang memiliki sumber daya alam, tapi jumlahnya sangat terbatas, dan tidak memadai untuk menopang pertumbuhan ekonomi negara dan jumlah penduduk yang cukup besar. Karenanya, untuk kebutuhan bahan baku, Jepang sangat bergantung pada impor luar negeri.
Hebatnya, meski menghadapi masalah seperti itu pun, Jepang mampu membuktikan diri sebagai negara maju dan sangat hebat dalam teknologi. Jepang mengekspor banyak hasil usaha mereka ke berbagai negara, mulai dari komputer, mobil, tembaga, besi, semikonduktor, dan lain-lain. Produk-produk elektronik mereka juga masuk ke milyaran rumah penduduk di berbagai belahan dunia.
Korea Selatan
Korea Utara memang memiliki kandungan alam yang kaya berupa mineral. Namun, Korea Selatan tidak memiliki keberuntungan yang sama. Sumber daya alam di Korea Selatan bisa dibilang sangat terbatas. Karenanya, sebagaimana Jepang, Korea Selatan juga sangat bergantung pada bahan-bahan yang diimpor dari luar negeri untuk menopang industri dalam negeri dan kebutuhan penduduk yang besar.
Kebangkitan Korea Selatan dalam industri dimulai pada era 1960-an. Selain terkenal sebagai negeri gingseng, Korea Selatan juga terkenal sebagai negara pengekspor peralatan komunikasi nirkabel, komputrer, baja, kapal, semikonduktor, otomotif, petrokimia, sampai barang-barang elektronik canggih. Saat ini, Korea Selatan telah menjadi salah satu negara yang terus berkembang dengan perekonomian yang besar.
Singapura
Dalam hal kekayaan alam, bisa dibilang Singapura tidak ada apa-apanya dibandingkan Indonesia. Dalam hal luas wilayah, Singapura hanya setara dengan salah satu kota besar di Indonesia. Tapi dalam hal kemajuan negara dan tingkat ekonomi, Indonesia kalah telak jika dibandingkan Singapura.
Singapura tidak memiliki kekayaan alam yang bisa diandalkan. Bahkan negeri itu pernah sampai mengimpor air dari Malaysia, untuk memenuhi kebutuhan penduduk di sana. Tetapi, meski begitu, Singapura menjadi negara maju dengan perekonomian yang makmur.
Singapura mengekspor makanan dan minuman, obat-obatan, bahan kimia, dan minyak halus. Sebanyak 48 persen ekspor singapura merupakan barang hasil olahan ulang yang kemudian dijual keluar (ekspor). Singapura juga memiliki kontribusi sebesar 10 persen dalam produksi semikonduktor di dunia.
Swiss
Mirip Belgia, Swiss dikelilingi oleh negara-negara industri utama seperti Jerman, Prancis, dan Italia. Yang menjadi masalah, juga mirip Belgia, Swiss tidak memiliki sumber daya alam yang bisa diandalkan, sehingga sangat bergantung pada hasil impor.
Karena kesadaran itu pula, Swiss pun memusatkan perhatian usahanya pada industri pertanian. Negara ini memiliki keunggulan dalam hal proses pengolahan makanan, memproduksi kebutuhan (makanan) multinasional, selain juga hebat dalam memproduksi jam tangan mewah. Di antara merek terkenal produksi mereka adalah Rolex dan Swatch. Sementara ekspor utama Swiss adalah bahan kimia, mesin, jam tangan, produk pertanian, dan bahan makanan.
Taiwan
Jepang menjajah Taiwan selama 50 tahun, dan selama setengah abad itu Jepang bisa dibilang menguras habis sumber daya alam yang ada di Taiwan. Ketika Perang Dunia II berakhir, Taiwan menghadapi krisis dalam hal sumber daya alam, sehingga mereka terpaksa mengimpor bahan baku dari luar negeri. Karenanya sebanyak 90 persen kebutuhan industri Taiwan diperoleh dari negara asing.
Meski begitu, Taiwan mampu mengolah keterbatasannya hingga menjadi negara maju dengan industri yang membumbung pesat, khususnya dalam bidang semikonduktor. Pada 2010, Taiwan bahkan sukses menjadi produsen semikonduktor nomor satu di dunia, menggeser Jepang yang semula menduduki peringkat atas dalam bidang tersebut. Dalam hal ekspor, Taiwan mengandalkan ekspor komputer, barang elektronik, mesin, tekstil, plastik, semikonduktor, optik, bahan kimia, dan lainnya.
Sumber
dan semua contoh diatas terdapat di bumi belahan utara
Dihimpit oleh negara-negara berkekuatan ekonomi tinggi seperti Jerman, Prancis, dan Inggris, tidak memberikan banyak kesempatan kepada Belgia untuk membangun basis manufaktur yang kuat. Belgia juga merupakan negara dengan minim kekayaan alam, dan harus mengimpor bahan baku mentah atau setengah jadi, yang kemudian diolah untuk ekspor.
Satu-satunya sumber daya alam yang dimiliki Belgia adalah batu bara. Untuk bahan-bahan baku mentah, Belgia sangat bergantung pada impor dari negara lain, sehingga Belgia pun sangat riskan terkena dampak kenaikan harga pasar dan komoditas global. Meski begitu, Belgia berhasil menjadi salah satu negara maju dalam hal ekonomi. Negeri ini mengekspor mesin dan peralatan, bahan kimia, berlian yang telah diolah, produk logam, sampai makanan.
Italia
Italia tercatat mengimpor 99,7 persen bahan bakar padat, 92,5 persen minyak, dan 91,2 persen gas alam. Fakta itu sudah cukup menjelaskan bagaimana kondisi alam Italia secara keseluruhan. Sumber daya alam Italia memang bisa dibilang sangat terbatas, sehingga kebutuhan bahan-bahan baku harus mengandalkan impor. Italia bahkan termasuk sedikit memiliki gedung tinggi pencakar langit, seperti yang biasa ada di negara-negara maju.
Tapi Italia termasuk negara maju, dengan tingkat perekonomian yang besar, bahkan terkemuka di dunia. Negara ini mengekspor produk-produk teknik, tekstil, pakaian, mesin, otomotif, peralatan transportasi, bahan kimia, logam halus, sampai barang-barang mewah. Italia juga termasuk salah satu negara yang memiliki kekuatan ekonomi terbesar di dunia.
Jepang
Wilayah Jepang memiliki banyak pegunungan serta gunung-gunung api yang masih aktif. Jepang juga cukup rentan dilanda bencana, seperti gempa bumi dan lainnya. Dari sisi alam, bisa dibilang Jepang adalah negeri yang kurang beruntung. Negara ini memang memiliki sumber daya alam, tapi jumlahnya sangat terbatas, dan tidak memadai untuk menopang pertumbuhan ekonomi negara dan jumlah penduduk yang cukup besar. Karenanya, untuk kebutuhan bahan baku, Jepang sangat bergantung pada impor luar negeri.
Hebatnya, meski menghadapi masalah seperti itu pun, Jepang mampu membuktikan diri sebagai negara maju dan sangat hebat dalam teknologi. Jepang mengekspor banyak hasil usaha mereka ke berbagai negara, mulai dari komputer, mobil, tembaga, besi, semikonduktor, dan lain-lain. Produk-produk elektronik mereka juga masuk ke milyaran rumah penduduk di berbagai belahan dunia.
Korea Selatan
Korea Utara memang memiliki kandungan alam yang kaya berupa mineral. Namun, Korea Selatan tidak memiliki keberuntungan yang sama. Sumber daya alam di Korea Selatan bisa dibilang sangat terbatas. Karenanya, sebagaimana Jepang, Korea Selatan juga sangat bergantung pada bahan-bahan yang diimpor dari luar negeri untuk menopang industri dalam negeri dan kebutuhan penduduk yang besar.
Kebangkitan Korea Selatan dalam industri dimulai pada era 1960-an. Selain terkenal sebagai negeri gingseng, Korea Selatan juga terkenal sebagai negara pengekspor peralatan komunikasi nirkabel, komputrer, baja, kapal, semikonduktor, otomotif, petrokimia, sampai barang-barang elektronik canggih. Saat ini, Korea Selatan telah menjadi salah satu negara yang terus berkembang dengan perekonomian yang besar.
Singapura
Dalam hal kekayaan alam, bisa dibilang Singapura tidak ada apa-apanya dibandingkan Indonesia. Dalam hal luas wilayah, Singapura hanya setara dengan salah satu kota besar di Indonesia. Tapi dalam hal kemajuan negara dan tingkat ekonomi, Indonesia kalah telak jika dibandingkan Singapura.
Singapura tidak memiliki kekayaan alam yang bisa diandalkan. Bahkan negeri itu pernah sampai mengimpor air dari Malaysia, untuk memenuhi kebutuhan penduduk di sana. Tetapi, meski begitu, Singapura menjadi negara maju dengan perekonomian yang makmur.
Singapura mengekspor makanan dan minuman, obat-obatan, bahan kimia, dan minyak halus. Sebanyak 48 persen ekspor singapura merupakan barang hasil olahan ulang yang kemudian dijual keluar (ekspor). Singapura juga memiliki kontribusi sebesar 10 persen dalam produksi semikonduktor di dunia.
Swiss
Mirip Belgia, Swiss dikelilingi oleh negara-negara industri utama seperti Jerman, Prancis, dan Italia. Yang menjadi masalah, juga mirip Belgia, Swiss tidak memiliki sumber daya alam yang bisa diandalkan, sehingga sangat bergantung pada hasil impor.
Karena kesadaran itu pula, Swiss pun memusatkan perhatian usahanya pada industri pertanian. Negara ini memiliki keunggulan dalam hal proses pengolahan makanan, memproduksi kebutuhan (makanan) multinasional, selain juga hebat dalam memproduksi jam tangan mewah. Di antara merek terkenal produksi mereka adalah Rolex dan Swatch. Sementara ekspor utama Swiss adalah bahan kimia, mesin, jam tangan, produk pertanian, dan bahan makanan.
Taiwan
Jepang menjajah Taiwan selama 50 tahun, dan selama setengah abad itu Jepang bisa dibilang menguras habis sumber daya alam yang ada di Taiwan. Ketika Perang Dunia II berakhir, Taiwan menghadapi krisis dalam hal sumber daya alam, sehingga mereka terpaksa mengimpor bahan baku dari luar negeri. Karenanya sebanyak 90 persen kebutuhan industri Taiwan diperoleh dari negara asing.
Meski begitu, Taiwan mampu mengolah keterbatasannya hingga menjadi negara maju dengan industri yang membumbung pesat, khususnya dalam bidang semikonduktor. Pada 2010, Taiwan bahkan sukses menjadi produsen semikonduktor nomor satu di dunia, menggeser Jepang yang semula menduduki peringkat atas dalam bidang tersebut. Dalam hal ekspor, Taiwan mengandalkan ekspor komputer, barang elektronik, mesin, tekstil, plastik, semikonduktor, optik, bahan kimia, dan lainnya.
Sumber
dan semua contoh diatas terdapat di bumi belahan utara
Itulah ulasan dari saya mengapa negara-negara maju terletak di belahan bumi utara.
Terimakasih Sudah Membaca, Semoga Bermanfaat.
Jangan Lupa
Terimakasih Sudah Membaca, Semoga Bermanfaat.
Jangan Lupa
Spoiler for Mampir Kesini gan:
[URL="http://www..co.id/thread/57b2ff1da2c06e8f128b456a/lomba-kesemutan-gan"]Fakta Menarik dan Penjelasan Ilmiah Kesemutan[/URL]
[URL="http://www..co.id/thread/57c294e6642eb68b048b456c/negara-negara-yang-dilintasi-garis-khatulistiwa"]Negara-Negara yang Dilintasi Garis Khatulistiwa[/URL]
Diubah oleh tts123 01-09-2016 00:31
0
152.6K
Kutip
596
Balasan
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan