Merdeka.com - Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menilai telah terjadi kepanikan di dalam sosok bakal calon petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dalam mengikuti ajang Pilgub DKI tahun 2017. Sandiaga menjelaskan kepanikan Ahok itu terlihat dari sikapnya yang tak pernah menepati komitmennya sendiri. Setidaknya sudah tiga komitmen yang dihitung oleh Politikus Gerindra ini dari mantan Bupati Belitung Timur tersebut.

"Saat ini pak Gubernur sudah sangat khawatir dengan peta politik yang ada. Karena itu tingkah dan polanya selalu berubah," kata Sandiaga di Posko Dimensi Center, Jakarta, Jumat (26/8).

Sandiaga menjelaskan tiga hal komitmen yang pada akhirnya tak 'dipatuhi' sendiri oleh Ahok tersebut. Pertama, Ahok dengan tegas akan maju melalui jalur independen lewat Teman Ahok. Namun, setelah mendapatkan dukungan dari tiga partai, yaitu Partai NasDem, Hanura dan Golkar, Ahok malah memutuskan maju melalui partai politik.

Saat itulah, Ahok dengan lantang pula yakin akan memenangkan Pilgub DKI meski hanya didukung tiga partai politik atau tanpa adanya dukungan dari PDIP. Namun, akhir-akhir ini, Ahok justru menyiratkan sangat mengharapkan dukungan dari partai yang memiliki kursi terbanyak di DPRD DKI Jakarta tersebut.

Sandiaga menduga kepanikan tersebut didasari atas warga Jakarta yang menginginkan memiliki pemimpin yang baru. "Sekarang mayoritas warga menginginkan adanya sosok Gubernur baru dan kita harus bekerja keras agar yang sekarang jangan sampai dipilih kembali," katanya.

Selain itu, lanjut dia, warga ibu kota menginginkan adanya iklim politik yang sehat dalam ajang Pilgub DKI nanti. Dia mengaku nantinya tak akan sering melontarkan kritik untuk dapat mengalahkan Ahok. Namun, Sandiaga juga akan menjual ide dan gagasan yang segar sehingga warga dapat tertarik untuk memilihnya.

"Karena Pilgub DKI ini ajang adu ide dan gagasan. Kita tidak akan terlalu banyak mengkritik dan kita antarkan saja pak Gubernur pada akhir periodenya. Lalu kita pastikan beliau tidak terpilih kembali," tukasnya.



http://m.merdeka.com/jakarta/sandiag...p-politik.html

Lumayan untuk pemanasan, selama ini keknya belum ada visi, ide, gagasan yg dilontarkan uno kecuali kata2 normatif "lebih baik", "santun", "jakarta baru" dll klo tak punya keunggulan kompetitif serang aja kelemahan lawan