- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Kenapa Turis Muslim Lebih Banyak ke Thailand, Bukan Indonesia?


TS
ganesha09part7
Kenapa Turis Muslim Lebih Banyak ke Thailand, Bukan Indonesia?
Jakarta - Thailand termasuk negara non Muslim. Namun kunjungan wisman Muslimnya sudah mengalahkan Indonesia yang notabene adalah negara Muslim.
Jika diperhatikan sejak tahun 2014 lalu, jumlah wisatawan mancanegara Muslim yang datang ke Thailand sudah lebih dari dua kali lipatnya Indonesia. Jumlahnya mencapai 4,2 juta, sedangkan Indonesia 1,8 juta.
Menurut Riyanto Sofyan, Ketua Tim Percepatan Pengembangan Pariwisata Halal (TP3H), Thailand bisa lebih unggul karena memang telah mengembangkan sektor wisata halal sejak lama. Thailand bahkan berhasil menempati posisi kedua negara non Muslim (non-OKI) terbaik bagi wisatawan Muslim menurut Crescent Rating dan Mastercard.
"Karena Thailand sendiri sudah menggarap pasar ini (wisata halal) sejak 1994," kata Riyanto dalam konferensi pers di Kemenpar, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta, Kamis (25/8/2016) petang.
Ia mengatakan sebagai salah satu langkah mengembangkan wisata Muslim, Thailand membuat Halal Science Center di Universitas Chulalongkorn. Pendirinya adalah Winai Dahlan yang merupakan cucu KH Ahmad Dahlan, pendiri Muhammadiyah. Winai ini memang lahir dan besar di Thailand.
Selain itu, Thailand termasuk produsen makanan halal terbesar di Asia. Maskapai Thai Airways juga mengklaim kalau punya dapur halal. Dengan branding makanan halal yang bagus ini tentu wisatawan Muslim tertarik untuk berlibur ke sana.
"Thai Airways itu mereka mengklaim main kitchen-nya adalah halal kitchen, item yang non halal hanya sedikit," ujar Riyanto.
Bandara juga tak ketinggalan dibuat ramah Muslim. Bandara Suvarnabhumi misalnya, memiliki dua musala yang cukup besar.
"Kalau kita lihat Suvabrnabhumi ada dua musala besar, bisa salat Jumat," ucap pemilik Hotel Sofyan ini.
Pasar wisata Muslim kini memang tengah gencar digarap oleh berbagai negara. Indonesia sebagai negara Muslim terbesar di dunia pun masih terus mengembangkan sektor ini.
"Ini yang harus kita sadari. Kita bangkitkan bagaimana kita dari target pasar Muslim terbesar di dunia menjadi pemain terbesar wisata Muslim di dunia," tuturnya.
Wisata halal memang potensinya sekitar 8 kali lebih besar daripada wisata religi haji dan umroh. "Umroh dan haji itu kan terbatas, kalau ini kan luas. Besaran wisata religi hanya sekitar USD 16-18 miliar (Rp 212,4-238,9 triliun), sedangkan wisata halal itu spendingnya USD 142 miliar (Rp 1.884,6 triliun)," imbuh Riyanto. (aff/aff)
Komen ts : silahkan buat para inferior complex untuk komennya,..
http://m.detik.com/travel/read/2016/08/26/085022/3284028/1382/kenapa-turis-muslim-lebih-banyak-ke-thailand-bukan-indonesia
Jika diperhatikan sejak tahun 2014 lalu, jumlah wisatawan mancanegara Muslim yang datang ke Thailand sudah lebih dari dua kali lipatnya Indonesia. Jumlahnya mencapai 4,2 juta, sedangkan Indonesia 1,8 juta.
Menurut Riyanto Sofyan, Ketua Tim Percepatan Pengembangan Pariwisata Halal (TP3H), Thailand bisa lebih unggul karena memang telah mengembangkan sektor wisata halal sejak lama. Thailand bahkan berhasil menempati posisi kedua negara non Muslim (non-OKI) terbaik bagi wisatawan Muslim menurut Crescent Rating dan Mastercard.
"Karena Thailand sendiri sudah menggarap pasar ini (wisata halal) sejak 1994," kata Riyanto dalam konferensi pers di Kemenpar, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta, Kamis (25/8/2016) petang.
Ia mengatakan sebagai salah satu langkah mengembangkan wisata Muslim, Thailand membuat Halal Science Center di Universitas Chulalongkorn. Pendirinya adalah Winai Dahlan yang merupakan cucu KH Ahmad Dahlan, pendiri Muhammadiyah. Winai ini memang lahir dan besar di Thailand.
Selain itu, Thailand termasuk produsen makanan halal terbesar di Asia. Maskapai Thai Airways juga mengklaim kalau punya dapur halal. Dengan branding makanan halal yang bagus ini tentu wisatawan Muslim tertarik untuk berlibur ke sana.
"Thai Airways itu mereka mengklaim main kitchen-nya adalah halal kitchen, item yang non halal hanya sedikit," ujar Riyanto.
Bandara juga tak ketinggalan dibuat ramah Muslim. Bandara Suvarnabhumi misalnya, memiliki dua musala yang cukup besar.
"Kalau kita lihat Suvabrnabhumi ada dua musala besar, bisa salat Jumat," ucap pemilik Hotel Sofyan ini.
Pasar wisata Muslim kini memang tengah gencar digarap oleh berbagai negara. Indonesia sebagai negara Muslim terbesar di dunia pun masih terus mengembangkan sektor ini.
"Ini yang harus kita sadari. Kita bangkitkan bagaimana kita dari target pasar Muslim terbesar di dunia menjadi pemain terbesar wisata Muslim di dunia," tuturnya.
Wisata halal memang potensinya sekitar 8 kali lebih besar daripada wisata religi haji dan umroh. "Umroh dan haji itu kan terbatas, kalau ini kan luas. Besaran wisata religi hanya sekitar USD 16-18 miliar (Rp 212,4-238,9 triliun), sedangkan wisata halal itu spendingnya USD 142 miliar (Rp 1.884,6 triliun)," imbuh Riyanto. (aff/aff)
Komen ts : silahkan buat para inferior complex untuk komennya,..
http://m.detik.com/travel/read/2016/08/26/085022/3284028/1382/kenapa-turis-muslim-lebih-banyak-ke-thailand-bukan-indonesia
0
3.2K
39


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan