- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Mereka Lebih Mementingkan Bangsa, Dibandingkan Keluarga. Merdeka !!!


TS
risoles.kroket
Mereka Lebih Mementingkan Bangsa, Dibandingkan Keluarga. Merdeka !!!

Quote:
Penting:
Tulisan ini hanya sarkasm atau bisa juga disebut satir. Lha kok sarkasm ngasi tau? Soalnya sebelumnya gak dikasi tau, banyak yang salah faham. 


Quote:
Belakangan ini, isu kenaikan harga rokok di jadikan olok-olok.
Tampak seperti momen yang ditunggu untuk mengolok orang yang merokok.
Tak habis pikir, sebegitukah kebencian yang tak merokok terhadap yang merokok?
Namun beginilah adanya memang, saat orang phobia karena termakan mitos.
Mitos tentang bahaya rokok,
yang entah kenapa disepakati para pakar kesehatan di seluruh dunia.
Tampak seperti momen yang ditunggu untuk mengolok orang yang merokok.
Tak habis pikir, sebegitukah kebencian yang tak merokok terhadap yang merokok?
Namun beginilah adanya memang, saat orang phobia karena termakan mitos.
Mitos tentang bahaya rokok,
yang entah kenapa disepakati para pakar kesehatan di seluruh dunia.


Quote:
Taukah kalian wahai orang yang mengolok perokok?
Taukah kalian wahai orang yang menyeru untuk berhenti merokok?
Disaat kalian lebih mementingkan phobia kalian terhadap dampak rokok yang cuman mitos itu.
Para perokok lebih mementingkan bangsa dan negara ketimbang keluarga.
Para perokok lebih mementingkan bangsa dan negara ketimbang diri mereka.
Taukah kalian wahai orang yang menyeru untuk berhenti merokok?
Disaat kalian lebih mementingkan phobia kalian terhadap dampak rokok yang cuman mitos itu.
Para perokok lebih mementingkan bangsa dan negara ketimbang keluarga.
Para perokok lebih mementingkan bangsa dan negara ketimbang diri mereka.


Quote:
Disaat kalian melihat kebiasaan merokok sebagai bentuk egoisme.
Kami melihat kebiasaan merokok sebagai bentuk patriotisme.
Taukah kalian perokok mengorbankan diri mereka dan keluarga untuk bangsa?
193,6 Triliun dari 1.491,5 Triliun pendapatan negara 2015 itu berkat jerih payah perokok, kawan!
Mereka merokok bukan karena coba-coba yang berujung ketagihan.
Mereka merokok karena mereka berhasil membungkus egoisme dengan patriotisme.
Walaupun memang benar, kerugian ekonomi yang disebabkan rokok tahun 2013,
Menurut penelitian ilmiah Kemenkes adalah sekitar 378,75 triliun.
Dimana kerugian ini tiga kali lipatdari pendapatan cukai rokok.
Tapi kan rezeki itu bisa dicari dan sudah ada yang ngatur,
Tidak usah takut!
Kami melihat kebiasaan merokok sebagai bentuk patriotisme.
Taukah kalian perokok mengorbankan diri mereka dan keluarga untuk bangsa?
193,6 Triliun dari 1.491,5 Triliun pendapatan negara 2015 itu berkat jerih payah perokok, kawan!
Mereka merokok bukan karena coba-coba yang berujung ketagihan.
Mereka merokok karena mereka berhasil membungkus egoisme dengan patriotisme.
Walaupun memang benar, kerugian ekonomi yang disebabkan rokok tahun 2013,
Menurut penelitian ilmiah Kemenkes adalah sekitar 378,75 triliun.
Dimana kerugian ini tiga kali lipatdari pendapatan cukai rokok.
Tapi kan rezeki itu bisa dicari dan sudah ada yang ngatur,
Tidak usah takut!


Quote:
Wahai orang yang mengolok perokok!
Wahai orang yang menyeru untuk berhenti merokok!
Aku tanyakan pada kalian,
berapa rupiah kah yang berani kau bakar demi negara tiap harinya?
Lihatlah para perokok itu,
Mereka tak segan membakar harta mereka demi negara.
Karena buat mereka, bangsa dan negara lebih penting ketimbang keluarga.
Karena buat mereka, bangsa dan negara lebih penting ketimbang diri mereka.
Soal anak dan istri yang tersiksa dengan asap rokok.
Soal anak dan istri yang tercekik karena uang dapur berkurang.
Rezeki sudah ada yang ngatur,
Dan ini urusan pribadi Bung! Janganlah sok peduli kalian!
Lagi pula, bukankah bangsa ini merdeka dengan mengorbankan darah.
Begitulah ketika jiwa patriotisme mengalahkan egoisme.
Tidak seperti kalian,
yang lebih mementingkan phobia dampak rokok yang cuman mitos itu.
Wahai orang yang menyeru untuk berhenti merokok!
Aku tanyakan pada kalian,
berapa rupiah kah yang berani kau bakar demi negara tiap harinya?
Lihatlah para perokok itu,
Mereka tak segan membakar harta mereka demi negara.
Karena buat mereka, bangsa dan negara lebih penting ketimbang keluarga.
Karena buat mereka, bangsa dan negara lebih penting ketimbang diri mereka.
Soal anak dan istri yang tersiksa dengan asap rokok.
Soal anak dan istri yang tercekik karena uang dapur berkurang.
Rezeki sudah ada yang ngatur,
Dan ini urusan pribadi Bung! Janganlah sok peduli kalian!
Lagi pula, bukankah bangsa ini merdeka dengan mengorbankan darah.
Begitulah ketika jiwa patriotisme mengalahkan egoisme.
Tidak seperti kalian,
yang lebih mementingkan phobia dampak rokok yang cuman mitos itu.


Quote:
Lalu soal kenaikan harga rokok,
bukannya para perokok tak setuju.
Mau dinaikkan seratus ribu pun katanya mereka tak peduli. Katanya..
Bukannya para perokok tak setuju.
Namun mereka berfikir panjang kedepan demi bangsa dan negara.
Tidak seperti kalian,
yang lebih mementingkan phobia dampak rokok yang cuman mitos itu.
Perokok telah berfikir keras,
Apabila harga dinaikkan, maka tak sedikit para pejuang yang membelot.
Membelot dengan berhenti merokok, dan berhenti pula berkorban kepada negara.
Kalau sudah begitu, APBN negara pun akan berkurang.
Belum lagi buruh dan petani tembakau yang terancam kehilangan pencaharian.
Belum lagi mbak-mbak seksi SPG, yang rela mengorbankan diri,
demi menyemangati para pahlawan APBN negara.
Wahai orang yang mengolok perokok!
Wahai orang yang menyeru untuk berhenti merokok!
Darimana mereka harus mengais rezeki?
Tidakkah kalian memikirkan mereka?
bukannya para perokok tak setuju.
Mau dinaikkan seratus ribu pun katanya mereka tak peduli. Katanya..
Bukannya para perokok tak setuju.
Namun mereka berfikir panjang kedepan demi bangsa dan negara.
Tidak seperti kalian,
yang lebih mementingkan phobia dampak rokok yang cuman mitos itu.
Perokok telah berfikir keras,
Apabila harga dinaikkan, maka tak sedikit para pejuang yang membelot.
Membelot dengan berhenti merokok, dan berhenti pula berkorban kepada negara.
Kalau sudah begitu, APBN negara pun akan berkurang.
Belum lagi buruh dan petani tembakau yang terancam kehilangan pencaharian.
Belum lagi mbak-mbak seksi SPG, yang rela mengorbankan diri,
demi menyemangati para pahlawan APBN negara.
Wahai orang yang mengolok perokok!
Wahai orang yang menyeru untuk berhenti merokok!
Darimana mereka harus mengais rezeki?
Tidakkah kalian memikirkan mereka?


Quote:
Soal perokok pasif yang terbukti lebih berbahaya,
Inilah realitas, hidup di bumi sekarang memang berat, banyak polusi.
Janganlah kalian sok lemah!
Kalau mau udara bersih, hidup sana dihutan belantara.
Lagi pula, apalah susahnya kalian menahan nafas bebrapa saat demi APBN negara.
Negara kita ini butuh pengorbanan kita kawan!
Lihatlah para pejuang dahulu yang rela berkoran darah demi negara!
Lihatlah para perokok yang rela berkorban hari tua dan keluarga demi negara!
Lalu apa perjuanganmu demi negara?
Soal anak dan istri, bukannya perokok tak peduli.
Walau berat, mereka harus memilih.
Melihat keluarga yang tersiksa karena asap rokok.
Atau, melihat buruh, petani, dan SPG yang tersiksa karena kelaparan.
Namun, lagi dan lagi..
Patriotisme membungkus egoisme.
Ketika melihat anak istri, mata para perokok terpaksa dipejamkan,
Demi bangsa dan wanita SPG.
Inilah realitas, hidup di bumi sekarang memang berat, banyak polusi.
Janganlah kalian sok lemah!
Kalau mau udara bersih, hidup sana dihutan belantara.
Lagi pula, apalah susahnya kalian menahan nafas bebrapa saat demi APBN negara.
Negara kita ini butuh pengorbanan kita kawan!
Lihatlah para pejuang dahulu yang rela berkoran darah demi negara!
Lihatlah para perokok yang rela berkorban hari tua dan keluarga demi negara!
Lalu apa perjuanganmu demi negara?
Soal anak dan istri, bukannya perokok tak peduli.
Walau berat, mereka harus memilih.
Melihat keluarga yang tersiksa karena asap rokok.
Atau, melihat buruh, petani, dan SPG yang tersiksa karena kelaparan.
Namun, lagi dan lagi..
Patriotisme membungkus egoisme.
Ketika melihat anak istri, mata para perokok terpaksa dipejamkan,
Demi bangsa dan wanita SPG.


Quote:
Lalu kedua dari yang terakhir,
soal mitos yang sering membuat hati ini tertawa.
Bahwa katanya rokok menimbulkan penyakit dan menyebabkan kemmatian.
Keh, keh, keh..
Kau percaya kepada mitos berupa angka dan data yang dikeluarkan WHO,
Dan para profesor pakar kesehatan?
Lihatlah kakek buyut kita kawan!
Jauh sebelum kalian dan WHO itu lahir,
Adakah penelitian WHO yang mensurvei kakek buyut mati karena rokok.
Jangan kalian bilang karena WHO waktu itu belum ada ya!
Nanti aku ketok palak kalian satu-satu,
Memang waktu itu belum ada penelitian ilmiah bak sekarang,
Tapi kan konon faktanya begitu!
Angka, data, metode ilmiah, hasil survei se-dunia, semua itu mitos kawan!
Cerita tetangga dan kakek teman yang tak mati merokok, barulah fakta!
Intinya janganlah phobia mitos dampak rokok itu menutup pintu patriotisme kalian.
Janganlah mereka yang telah mengorbankan segalanya kalian jadikan olokan.
soal mitos yang sering membuat hati ini tertawa.
Bahwa katanya rokok menimbulkan penyakit dan menyebabkan kemmatian.
Keh, keh, keh..
Kau percaya kepada mitos berupa angka dan data yang dikeluarkan WHO,
Dan para profesor pakar kesehatan?
Lihatlah kakek buyut kita kawan!
Jauh sebelum kalian dan WHO itu lahir,
Adakah penelitian WHO yang mensurvei kakek buyut mati karena rokok.
Jangan kalian bilang karena WHO waktu itu belum ada ya!
Nanti aku ketok palak kalian satu-satu,
Memang waktu itu belum ada penelitian ilmiah bak sekarang,
Tapi kan konon faktanya begitu!
Angka, data, metode ilmiah, hasil survei se-dunia, semua itu mitos kawan!
Cerita tetangga dan kakek teman yang tak mati merokok, barulah fakta!
Intinya janganlah phobia mitos dampak rokok itu menutup pintu patriotisme kalian.
Janganlah mereka yang telah mengorbankan segalanya kalian jadikan olokan.


Quote:
Dan yang terakhir, yang paling patut kalian camkan kawan!
Perokok mengorbankan, anak, istri, harta, dan masa tua,
bukan untuk senang-senang..
bukan karena coba-coba yang berujung kecanduan
Apalagi biar dibilang keren, gaul, dan kekinian.
Mereka merokok itu karena jiwa patriotisme telah membungkus egoisme
Mereka merokok itu untuk bangsa dan negara.
Tidak seperti kalian yang egois dengan phobia mitos dampak rokok.
Merokok itu bentuk kebebasan dari rasa takut terhadap penyakit dan kemiskinan.
Bukan bentuk penjajahan dari sifat ketergantungan.
Merdeka !!!
Perokok mengorbankan, anak, istri, harta, dan masa tua,
bukan untuk senang-senang..
bukan karena coba-coba yang berujung kecanduan
Apalagi biar dibilang keren, gaul, dan kekinian.
Mereka merokok itu karena jiwa patriotisme telah membungkus egoisme
Mereka merokok itu untuk bangsa dan negara.
Tidak seperti kalian yang egois dengan phobia mitos dampak rokok.
Merokok itu bentuk kebebasan dari rasa takut terhadap penyakit dan kemiskinan.
Bukan bentuk penjajahan dari sifat ketergantungan.
Merdeka !!!

_____________________________________________________________________
Nah sekarang tinggal tentukan pilihan!
Lebih memilih buruh, petani tembakau dan SPG atau keluarga kalian?
Kalau aku.. Maaf, aku lebih memilih keluaragaku.
Kenapa?
Karena kelurarga adalah tanggung jawab masing-masing.
Soal buruh, petani, dan SPG, bisa kita cari solusinya bersama.
Quote:
Bantu rekomendasikan threat ini menjadi HT, klik.
Baca juga, "Wajarkah Rokok Di Luar Negeri Mahal?", (Di Sini 50 ribu, Di Melbourne 400 ribu)
Baca juga, "Wajarkah Rokok Di Luar Negeri Mahal?", (Di Sini 50 ribu, Di Melbourne 400 ribu)
Diubah oleh risoles.kroket 26-08-2016 06:14
0
21.6K
Kutip
190
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan