Ban adalah salah satu bagian terpenting yang harus diperhatikan untuk menjaga keamanan dan kenyamanan berkendara baik untuk sepeda motor maupun mobil. Maka dari itu, memilih ban kendaraan tidak boleh sembarang lho, anda tetap harus teliti dalam memilih tipe ban yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi jalan yang akan anda lalui sehari – hari saat berkendara. Selain ketelitian dalam memilih tipe ban, ada beberapa pemahaman penting yang juga harus diketahui, yang mana nantinya akan berkaitan dengan standar keamanan ban, misalnya mengenai ukuran ban, motif atau bunga permukaan ban, ketebalan dan tipe karet, dan lain sebagainya.

Misalkan dalam pemilihan ban untuk tipe jalanan kering, basah, dan medan jalan yang cenderung keras dan berbatu, kesemua medan jalan tersebut harus kita sesuaikan dengan pemilihan ban yang tepat. Beberapa ban berkualitas yang dapat anda jadikan referensi, bisa juga kok anda cek disini. Selain harganya terjangkau, standar keamanan produk ban merupakan salah satu elemen penting yang tidak boleh diabaikan.

Ingin tahu apa – apa saja tips memilih ban motor agar memenuhi standar keamanan berkendara? Nah, Berikut rangkumannya untuk anda. Check This Out!

1. Kenali Permukaan dan Ukuran Ban Sesuai Standar

Pada umumnya, ban – ban pabrikan menyediakan kode – kode khusus untuk permukaan ban yang disesuaikan dengan tipe sepeda motor tertentu. Namun, bagi beberapa orang yang cenderung lebih memilih trend, seringkali terjebak dalam pemilihan ban yang justru tidak sesuai dengan standar keamanan. Sehingga, diakibatkan mengikuti mode atau trend, keamanan menjadi terabaikan. Maka dari itu, memilih ban juga harus disesuaikan dengan tipe permukaan ban yang sesuai dengan standar sepeda motor yang kita miliki.

Secara umum, tipe permukaan yang direkomendasikan adalah jenis tapak menengah atau sedang. Atau dengan kata lain, bukan tipe ban bertapak terlalu lebar atau terlalu sempit yang seringkali dipakai demi mengikuti trend atau sekedar ingin gaya – gayaan. Ban dengan tapak kecil memang terbukti lebih hemat memakai tenaga mesin, karena gesekan yang dihasilkan oleh permukaan ban diatas aspal jalan lebih sedikit. Alhasil, mengendarai motor akan terasa lebih ringan dan irit bahan bakar. Kendatipun begitu, bidang yang kecil pada ban justru lebih banyak menimbulkan resiko kecelakaan, misalnya lebih mudah terpeleset, pecah, terpental dan resiko lainnya. Sedangkan, jika terlalu lebar, ban yang digunakan akan lebih boros tenaga dan tentunya memakan banyak bahan bakar. Maka dari itulah, penggunaan ban dengan tapak sedang lebih direkomendasikan, selain aman, juga tidak terlalu banyak menghabiskan tenaga dan bahan bakar.

Untuk kode – kode ban bertapak sedang yang biasanya diproduksi oleh pabrikan standar umumnya disertai kode ukuran sebagai berikut yaitu 2.50 / 70/90 untuk ban depan dan 2.75/ 80/90 untuk ban belakang (ukuran standar motor bebek), 2.75 /80/90 / untuk ban depan dan 90/90, 3.00 untuk ban belakang (ukuran motor sport) yang memiliki cc dibawah 150 cc. Kode – kode tersebut secara umum meliputi ukuran lebar tapak ban, tinggi motif/profil ban, dan ukuran diameter ban. Dengan memilih tipe ban seperti ini, tentunya akan lebih nyaman dan aman serta lebih irit tenaga.

2. Tentukan Tipe Ban Sesuai Kondisi Jalan/Iklim

Untuk beberapa kondisi jalanan, memilih ban juga harus diperhatikan. Perlu untuk diketahui bahwa setiap ban yang diproduksi tidaklah sama kebutuhannya, beberapa diantaranya diproduksi sesuai dengan kebutuhan serta kondisi jalan yang berbeda. Contohnya saja untuk kondisi jalanan kering dan basah, ternyata pemilihan ban untuk kedua kondisi tersebut tidaklah sama. Untuk tipikal jalanan kering misalnya, ban yang lebih direkomendasikan adalah jenis ban dengan permukaan motif polos, karena tidak membutuhkan banyak daya cengkeram dan lebih tahan lama. Sedangkan untuk tipe jalan basah, jenis ban yang direkomendasikan adalah jenis ban dengan motif atau bunga tertentu, dan semakin basah kondisi jalanan, maka motif yang dibuat haruslah lebih banyak ragam alurnya. Sedangkan khusus untuk jalanan dengan medan yang sulit atau jalanan berlumpur, lebih direkomendasikan jenis ban dengan motif berbentuk kotak – kotak timbul, atau seperti yang biasa kita lihat pada jenis ban motor – motor trail.

Namun, khusus untuk kondisi iklim di Indonesia dengan kondisi jalan yang tidak menentu (basah atau keringnya) karena cuaca panas dan hujan yang bergantian serta kondisi jalan perkotaan dengan ragam permukaan, maka disarankan sekali untuk memilih tipe ban yang fleksibel untuk basah dan kering, yakni dengan motif alur sedang. Selain karena fleksibel, tipe ban dengan motif sedang lebih memungkinkan keamanan saat berkendara dalam kondisi jalan perkotaan yang tidak bisa ditebak seperti apa kondisinya namun tetap harus diperhatikan bahwa semakin tinggi cengkeraman pada ban, maka permukaan akan semakin cepat menipis dan gundul. Karena itulah, ketelitian kita dalam memperhatikan kondisi ban juga harus intens, dan tidak ada salahnya untuk rutin mengganti ban saat sudah menipis permukaannya demi keamanan anda saat berkendara.

3. Sesuaikan Motif Ban Sesuai Kebutuhan Kondisi Jalan

Berbicara mengenai tipe ban dalam poin kedua, tentunya sangat penting bagi anda untuk mengenali seperti apakah tipe – tipe motif ban yang sesuai dengan kondisi – kondisi yang berbeda. Nah, berikut adalah beberapa jenis motif ban serta gambaran fungsinya.

- Ban Slick Balap Sirkuit
Jenis ban ini permukaannya polos, tidak memiliki motif/alur, dan memiliki tekstur yang lunak. Sehingga hanya cocok digunakan untuk jenis motor balapan sirkuit dalam kondisi jalan kering. Untuk harganya sendiri, jenis ban ini adalah yang paling mahal dibandingkan jenis ban – ban lainnya.

- Ban Basah Balap Sirkuit
Memiliki alur/motif layaknya ban motor jenis off road yang disesuaikan untuk jenis jalan basah. Lantaran khusus digunakan untuk kondisi jalan basah, ban ini cenderung lebih cepat panas karena memang diciptakan untuk mencari atau memilih grip saat kondisi hujan. Dengan motif yang cukup “rame”, komponennya yang juga lunak karena memang khusus dibuat untuk balapan sirkuit khusus, maka dari itulah ban ini dirasa kurang cocok digunakan di jalan raya perkotaan. Bisa saja sih digunakan untuk kebutuhan jalan raya, namun dikhawatirkan, kondisi ban akan lebih cepat aus saat anda gunakan dalam kondisi jalan raya normal.

- Bahan Semi Slick Balap/Jalan Raya Kering
Ban jenis ini merupakan ban standar superbike dan supersport. Dinamakan semi slick karena sepintas seperti ban slick karena sudah memiliki alur/motif. Sesuai dengan fungsinya sendiri, ban ini memang dikhususkan untuk balapan, namun memungkinkan juga untuk digunakan di jalan raya karena sudah memiliki motif/alur pada permukaan ban. Walaupun bisa digunakan untuk jalan raya, tetap saja ban ini kurang begitu cocok untuk anda gunakan di jalan raya. Selain karena motif/alurnya masih sedikit, komponen pada ban juga tergolong lunak karena memang ban berbahan lunak merupakan salah satu ciri khas ban balapan. Kalaupun anda tetap ingin menggunakannya di jalan raya, harus dipastikan bahwa kondisi jalan yang anda lalui merupakan jalanan kering sehingga tidak mudah tergelincir saat melaju di jalan raya.

- Ban Dual Purpose Track Untuk Jalan Raya
Ban ini bisa dikatakan merupakan solusi bagi anda yang menggemari ban berjenis sport namun tetap bisa anda gunakan di jalan raya. Namun kualitasnya dalam balapan tidak sebaik ban semi slick atau ban sirkuit maupun ban standart jalan raya, karena memang khusus diciptakan untuk menengahi kebutuhan keduanya, sehingga untuk fungsi di kedua kondisi jalan tersebut tidaklah maksimal. Dengan motif/alur yang sedang, bahan yang sedikit lembut di bagian samping dan keras sedang ditengahnya, maka bisa dikatakan cukup baik pas digunakan untuk anda yang hobi melakukan track city ride atau track day yang memiliki nuansa sporty.

- Ban Standar Jalan Raya Perkotaan
Nah, buat anda yang membutuhkan ban standar untuk kebutuhan sehari – hari di perkotaan, maka ban inilah yang tepat buat anda. Karena dibuat khusus untuk kebutuhan perkotaan sehari – hari, ban ini tentu saja sudah sesuai penggunaannya untuk jalanan kota yang bersifat kondisional baik dalam cuaca kering maupun basah. Ban ini memiliki motif/alur yang cukup sudah memadai untuk kelas motor harian, dibuat dengan material bahan yang bersifat keras sedang pada bagian tengah, dan keras di bagian sampingnya. Sehingga materialnya lebih tahan lama dan cukup aman digunakan dalam kondisi jalan raya normal pada umumnya. Selain itu, walaupun tidak tergolong ban balapan, gak ada salahnya juga sesekali anda menggunakannya untuk city ride ataupun turing menggunakan ban ini. Namun, tetap diperhatikan bahwa ban ini tidak cocok digunakan untuk kecepatan tinggi layaknya ban balapan.

4. Kenali Kode Produksi Pada Ban

Satu hal yang harus dikenali pada ban selain kode tapak dan diameter ban adalah kode produksi. Kenapa mengenali kode produksi pada ban sangatlah penting bagi keamanan kendaraan anda? Nah, yang namanya material pastinya memiliki masa kadaluarsa dong. Walaupun terkesan sepele, akan tetapi permasalahan ini tak kalah pentingnya lho bagi keselamatan kita saat berkendara. Terlebih lagi, saat ini banyak sekali ban – ban bekas atau sisa produksi yang beredar guna menghemat pengeluaran, padahal dengan sedikit harga yang lebih murah tersebut, justru keselamatan kita di jalanan akan lebih beresiko.

So, jangan mudah tergiur dengan harga yang murah dan lebih memilih ban bekas lantaran tidak mau mengeluarkan uang lebih banyak. Mengeluarkan uang sedikit lebih banyak akan lebih baik bagi keselamatan kita saat berkendara ketimbang memilih untuk ber”hemat” tetapi keselamatan kita terancam.

Untuk ban – ban standar pabrikan pada umumnya, biasanya mereka mencantumkan tanggal produksi pembuatan ban untuk memberikan informasi produksi ban yang mereka produksi. Pada umumnya, setiap ban yang diproduksi oleh pabrikan ban sudah memenuhi rancangan masa kadaluarsanya selama 5 tahun sejak diproduksi. Jadi, sudah tahu dong, ternyata ban juga punya tanggal kadaluarsa juga lho, so, harus teliti ya.

5. Kenali Kualifikasi Komponen Karet Ban
Poin ini pada umumnya kurang begitu diperhatikan oleh pengendara saat akan memilih ban. Padahal setiap ban yang diproduksi memiliki jenis komponen yang berbeda – beda sesuai dengan kondisi serta fungsi penggunaannya. Harus diketahui bahwa tidak semua campuran senyawa dibuat untuk memproduksi ban memiliki muatan yang sama. Secara umum, jenis ban yang dikualifikasikan sesuai dengan komponen senyawanya terbagi atas 2 jenis, yaitu ban dengan komponen keras dan ban dengan komponen lembut.

Ban dengan komponen keras biasanya dipakai untuk memenuhi keperluan motor sehari – hari pada umumnya, yakni disesuaikan dengan kondisi jalan raya perkotaan baik untuk jarak tempuh dekat maupun jauh. Jenis ban dengan komponen keras juga sangat cocok digunakan untuk bepergian jauh hingga ke luar kota. Jadi untuk standar keamanannya khusus penggunaan sepeda motor di jalan raya perkotaan, jenis ban ini sangat direkomendasikan.

Kemudian, ada jenis ban dengan komponen lembut yang biasanya memiliki tekstur bahan yang lebih lunak. Namun untuk penggunaannya di jalanan, daya cengkeramnya jauh lebih kuat. Maka dari itulah, jenis ban seperti ini pada umumnya digunakan untuk jenis kendaraan bermotor yang biasanya dipakai dalam balapan sirkuit. Fungsi daya cengkeram yang lebih kuat dibandingkan ban jenis komponen keras, sangat berguna agar motor dapat melaju lebih kencang dan lebih lengket pada permukaan aspal bahkan saat berbelok cukup tajam. Untuk standar keamanan, pastinya jenis ban dengan tekstur lembut seperti ini sangat direkomendasikan untuk sepeda motor balapan sirkuit. Tapi untuk anda yang biasa menggunakan kendaraan di perkotaan, jenis ban ini tidak cocok digunakan, karena umurnya lebih pendek dan untuk masalah harga, jenis ban ini justru lebih mahal.