- Beranda
- Komunitas
- Female
- Sista
(17an) Gloria Natapradja, Gadis Blasteran Yang Memiliki Rasa Nasionalisme Tinggi


TS
rizalshinoda
(17an) Gloria Natapradja, Gadis Blasteran Yang Memiliki Rasa Nasionalisme Tinggi


Selamat Datang Gan & Sist
Quote:
Dalam rangka ikut memeriahkan event forum Sista, Ane bakal menceritakan sebuah kisah tentang salah satu Sista inspiratif bagi kita semua, baik pria mau pun wanita, ga tau klo yg setengah mateng.. 
dan tentunya, Sista ini berasal dari kota yg sama dgn Ane, yaitu depok..
mari Kita mulai ...

dan tentunya, Sista ini berasal dari kota yg sama dgn Ane, yaitu depok..

mari Kita mulai ...

Quote:

Gloria akhirnya bisa tampil dalam prosesi ’’sakral’’ di depan Presiden Jokowi dan para petinggi negeri lainnya. Padahal, dia sebelumnya sempat didiskualifikasi dari Paskibraka karena diketahui berpaspor Prancis, negara bapaknya.
Setelah ramai menjadi pembicaraan di media dan mendapat dukungan dari berbagai pihak, akhirnya pak de jokowi memutuskan melibatkan kembali Gloria dalam tugas Paskibraka. Gloria pun mendapat tugas sebagai pasukan penjaga gordon. Yakni, Paskibraka yang ditempatkan di beranda Istana Merdeka. Mereka berdiri berjajar di sepanjang tepi karpet merah yang dilalui presiden dan wakil presiden menuju podium utama. Saat presiden lewat, mereka harus memberikan hormat.
Maka, tak heran bila siswa SMA Islam Dian Didaktika Cinere, Depok, Jawa Barat, itu kemarin tampak semringah. Wajahnya terus mengembangkan senyum. Dia pun menjadi pusat perhatian para undangan dan wartawan yang membidikkan kamera ke wajah indonya.

Perjalanan Gloria di tim Paskibraka bak roller coaster. Dia terpilih sebagai anggota Paskibraka istana mewakili Jawa Barat setelah melalui seleksi ketat. Tapi, menjelang hari H pelaksanaan upacara, dia didiskualifikasi karena kepemilikan paspor Prancis. Nah, kemarin pagi perubahan statusnya itu kembali terjadi.
Saat upacara pengibaran bendera di Istana Merdeka, dia tetap datang meski tidak bertugas. Dia hadir sebagai undangan Menpora Imam Nahrawi. Dia datang dengan mengenakan baju batik cokelat dan rok selutut berwarna senada.Menjelang upacara berlangsung, dia dipanggil untuk menyaksikan penampilan rekan-rekannya dari dalam ruang Wisma Negara. Kemudian, seusai upacara, dia dipanggil ke Istana Merdeka.
Ketika keluar, ekspresi gembira tampak jelas di wajah gadis kelahiran 1 Januari 2000 itu. Ternyata dia baru saja bertemu Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla. Dari pertemuan itu, Gloria mendapat kabar bahwa dirinya akan kembali dimasukkan ke Paskibraka dan bertugas dalam upacara penurunan bendera sorenya.

Saat diberi tahu terkena diskualifikasi, Gloria sempat pasrah tidak bisa tampil bersama rekan-rekannya. Dia bahkan sempat menangis saat melihat Tim Arjuna yang bertugas pagi tampil. Sebab, selama ini dia berlatih dengan tim itu. Gloria mengakui, peristiwa tersebut membawa banyak hikmah. Menurut dia, kunci utama dalam setiap usaha adalah jangan pernah patah semangat.
Dia menambahkan, saat dirinya bertugas, sang ibu sedang terbaring sakit. Sang ibu pun sangat gembira begitu mendengar kabar bahwa Gloria diperbolehkan ikut kembali dalam Paskibraka dan bertugas dalam upacara penurunan bendera.
Gloria menjadi buah bibir karena didiskualifikasi dari keikutsertaannya sebagai anggota Paskibraka menjelang hari H pelaksanaan upacara. Garnisun Tetap I/Jakarta mendiskualifikasi Gloria karena gadis 16 tahun itu ternyata berkewarganegaraan Prancis.
Ayah Gloria, Didier Hamel, berstatus WNA (warga negara asing) berkebangsaan Prancis. Sedangkan ibunya, Ira Natapradja, adalah WNI.
Status Gloria diketahui saat dia dan kawan-kawannya diminta mengumpulkan paspor. Paspor tersebut dipakai untuk persiapan melawat ke negeri tetangga dalam rangka program duta belia. Rupanya, Gloria hanya punya paspor Prancis plus surat izin tinggal di Indonesia hingga 2021. Status Gloria tersebut dipersoalkan pihak garnisun selaku penanggung jawab upacara.
Berdasar UU Nomor 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan, sebenarnya Gloria masih diperbolehkan memiliki kewarganegaraan ganda sebelum berusia 18 tahun. Namun, karena lahir sebelum 1 Agustus 2006, dia dikenai kewajiban mendaftarkan diri sebagai WNI di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. Tapi sayangnya hingga batas waktu pendaftaran pada 1 Agustus 2010, orang tuanya tidak kunjung mendaftarkan namanya ke Kemenkum HAM.
Tapi, berkat prestasi dan rasa nasionalisme yang dimiliki, akhirnya Dia mendapatkan izin dari pak presiden untuk bertugas pada prosesi penurunan bendera.

Sekian thread Ane, semoga Kita bisa meniru semangat dan rasa nasionalisme Neng gloria,
serta berkontribusi bagi bangsa dan negara 
sampai jumpa lgi dilain waktu ...


sampai jumpa lgi dilain waktu ...



KnightDruid memberi reputasi
1
3.4K
Kutip
21
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan