Sandiaga Sindir 'Pintu Khusus' dan 'Kelincahan' Ahok ke PDIP
TS
aghilfath
Sandiaga Sindir 'Pintu Khusus' dan 'Kelincahan' Ahok ke PDIP
Spoiler for Sandiaga Sindir 'Pintu Khusus' dan 'Kelincahan' Ahok ke PDIP:
Jakarta - Calon Gubernur Sandiaga Uno menyindir gerakan politik Basuki Tjahja Purnama (Ahok) ke PDIP. Ahok disebut lihai berpolitik.
"Sekali lagi beliau menunjukan kelihaian berpolitik. Memulai dengan independen kemudian berpindah pada parpol dan kemudian menggandeng parpol lebih banyak lagi," ujar Sandiaga di restoran Merah Delima, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (18/8/2016).
"Saya junior sekali, saya mengikuti prosedur dengan tuntutan ternyata ada pintu khusus buat gubernur yang sangat fenomenal. Saya harus banyak belajar," sambungnya.
Menurutnya, dalam dunia bisnis tidak proses 'potong kompas' seperti yang dilakukan Ahok dengan masuk tanpa proses seleksi terlebuh dahulu.
"Ganti pola itu enggak ngerti saya. Masyarakat bisa menilai, saya konsisten. Apapun keputusan dari Bu Mega akan kita hargai," terangnya.
Sandiaga juga mengatakan adalah hak dari PDIP untuk menentukan calonnya sendiri pada pilkada DKI Jakarta mendatang. Dia memuji proses penjaringan calon gubernur yang dilakukan oleh PDIP beberapa waktu lalu.
"Dan saya sudah diberikan info tentang keputusanya, bahwa akan dilakukan akhir bulan ini atau awal bulan September," jelasnya.
Spoiler for Sandiaga: Ternyata Ada Pintu Khusus dari PDI-P bagi Tokoh Fenomenal seperti Pak Ahok:
Jumat, 19 Agustus 2016 | 11:19 WIB Sandiaga: Ternyata Ada Pintu Khusus dari PDI-P bagi Tokoh Fenomenal seperti Pak Ahok
JAKARTA, KOMPAS.com - Bakal calon gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno, melontarkan sindirannya terhadap Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang juga mencalonkan diri pada Pilkada DKI Jakarta 2017.
Sindiran itu ia tujukan kepada Ahok terkait pernyataan lawan politiknya itu yang mengutarakan adanya sinyal dukungan dari PDI Perjuangan.
Sebelumnya, Ahok menyatakan bahwa Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri menjadikan opsi mendukung petahana sebagai prioritas partai.
Sementara itu, Sandiaga mengungkit keputusan Ahok yang semula menyatakan ikut pilkada melalui jalur independen, tetapi kemudian berbalik arah dengan mengharapkan dukungan partai.
Menurut Sandiaga, langkah-langkah Ahok dalam memenangkan pilkada kali ini merupakan suatu manuver yang brilian.
"Beliau menunjukkan kelihaian di politik, awalnya di independen terus parpol. Saya junior di politik, saya ngikutin dari awal prosesnya (penjaringan PDI-P), ternyata ada pintu khusus bagi tokoh fenomenal seperti Pak Gubernur, kita harus banyak belajar dari beliau," ujar Sandiaga di Restoran Meradelima, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (19/8/2016).
Sandiaga kemudian menuturkan pengalamannya selama 20 tahun sebagai pengusaha. Ia berpendapat, dalam dunia usaha, inkonsistensi seperti ini justru akan membuat gagal.
Menurut dia, konsistensi dan komitmen sangat dibutuhkan dalam dunia usaha. Sandiaga mengaku telah menerapkan prinsip tersebut dengan mengikuti proses penjaringan PDI-P yang cukup komprehensif.
Ia harus menjawab 600 lebih pertanyaan, ditambah wawancara dan diskusi panel.
"Saya ikuti prosesnya dari A sampai Z, sangat intens dan kredibel, dan saya sudah diberi informasi akhir bulan atau awal September ada keputusan. Saya harap masih ada ruang untuk kerja sama tapi jika akhirnya Pak Gubernur yang dipilih, selamat sekali lagi," kata dia.
Sandiaga masih tak habis pikir bagaimana manuver Ahok dapat mengantarkannya ke arah kemenangan.
Ia hanya dapat menghormati keputusan PDI-P sebagai partai pemenang dengan 28 kursi di DPRD DKI Jakarta yang bisa mengusung sendiri calon gubernurnya.
Sejauh ini, baru tiga partai yang menyatakan dukungannya kepada Ahok, yakni Nasdem, Hanura, dan Golkar.
Sementara itu, Sandiaga menyebut bahwa ia akan diusung oleh Gerindra dan PKS. Keduanya memiliki jumlah kursi yang cukup untuk melanggeng ke pilkada.