Museum Konferensi Asia Afrika (KAA)



Belum lengkap rasanya bila berpergian ke Bandung tanpa mengunjungi Museum Konferensi Asia Afrika (KAA). Museum ini diresmikan oleh Presiden Soeharto pada 24 April 1980 sekaligus menandai puncak peringatan KAA ke-25 pada saat itu.

KAA merupakan salah satu peristiwa yang sangat bersejarah bagi dalam politik luar negeri Indonesia yang digelar di Bandung pada 18-24 April 1955.

Museum ini terletak di Jalan Asia Afrika nomor 65, tepat berada di ujung jalan Braga yang menjadi ikon bagi para wisatawan. Museum KAA memamerkan sejumlah koleksi berupa benda-benda tiga dimensi dan foto-foto peristiwa, memorabilia, serta peralatan yang dipakai saat digelarnya KAA

Museum Geologi



Selain gedung Konferensi Asia Afrika, jika ingin mencari destinasi wisata sejarah dan edukasi di Bandung, Museum Geologi adalah pilihan tepat. Di sini pengunjung dapat melihat berbagai koleksi benda yang banyak memiliki nilai sejarah kehidupan di masa lalu.

Museun Geologi berada di Jalan Diponegoro nomor 57. Bangunannya bergaya Art Deco yang terkenal pada zamannya.

Museum Geologi dibagi menjadi 3 ruangan utama yang terdiri dari ruangan Sejarah Kehidupan, Geologi Indonesia, dan Kehidupan Manusia. Informasi tentang manfaat dan kegunaan mineral bagi kehidupan manusia juga ada di museum ini. Selain itu, pengunjung juga dapat mempelajari banyak hak terkait dengan bencana alam, pemanfaatan sumber daya alam, pengolahan energi, dan sebagainya.

Museum Pos Indonesia



ak jauh dari Museum Geologi, terdapat Museum Pos Indonesia yang berada di Jalan Cilaki nomor 73 Bandung atau satu komplek dengan Gedung Sate. Museum ini menyajikan benda koleksi seperti perangko dari dalam dan luar negeri. Koleksi lainnya di museum yang berdiri sejak 1933 ini yaitu sepeda-sepeda yang digunakan Pak Pos untuk mengantarkan surat hingga bis surat dari berbagai zaman.

Ada juga koleksi surat emas dari berbagai raja-raja nusantara kepada Komandan dan Jenderal Belanda. Surat-surat emas itu sebelumnya berada di salah satu museum di Inggris yang umurnya diperkirakan sudah ratusan tahun. Inggris sendiri menyimpan surat-surat tersebut karena hampir semua surat yang dipamerkan ditujukan untuk Gubernur Jenderal Inggris Thomas Raffles.

Museum Mandala Wangsit Siliwangi



Bagi yang Anda yang ingin berwisata sambil mengenal sejarah, cobalah mampir ke Museum Mandala Wangsit Siliwangi. Museum ini terletak di Jalan Lembong nomor 38 Bandung.

Dibangun sekitar 1910, museum ini diresmikan pada 23 Mei 1966 oleh Pangdam III/Siliwangi ke-8 Kolonel Ibrahim Adjie.

Museum ini menyimpan koleksi sisa-sisa perjuangan tentara di masa penjajahan. Benda-benda yang dipamerkan berupa senjata tradisional seperti kujang, keris, pedang, golok, panah, pedang bambu, dan senjata berbagai jenis serta berbagai jenis kendaraan militer.

Museum Negeri Sri Baduga



Salah satu tempat wisata sejarah di Bandung yang cukup terkenal ialah Museum Negeri Sri Baduga. Museum ini terletak di Jalan BKR nomor 185 Bandung yang juga berhadapan dengan Monumen Bandung Lautan Api.

Bangunan museum berbentuk bangunan suhunan panjang dan rumah panggung khas Jawa Barat yang telah dipadukan dengan gaya arsitektur modern. Sedangkan nama Sri Baduga diambil dari nama Raja Sunda yang bertahta di Pakwan Pajajaran sekitar abad ke-16 Masehi.

Sebagai museum umum, Sri Baduga memiliki koleksi benda-benda bersejarah seperti jenis koleksi Geologika, Biologika, Etnografika, Arkeologika, Historika, Numismatika/Filologika, Keramik, Seni Rupa, dan Teknologi.