TS
tiger_capri
[Lomba] Perjuangan Melawan Tuberculosis
:welcome :welcome :welcome
Quote:
Thread ini dibuat sebagai partisipasi Ane dalam Lomba Membuat Threadyang diadakan oleh Sub Forum Health.
Klik di sini untuk menuju ke Thread induk!
Klik di sini untuk menuju ke Thread induk!
I. PENDAHULUAN
Spoiler for klik aja, Gan!:
Sebelum masuk ke pengalaman Ane yang pernah mengidap penyakit Tubercolosis atau TBC/TB, ada baiknya kita ketahui lebih dulu tentang penyakit ini.
Penyakit Tuberculosis, atau biasa disingkat TBC/TB, adalah sebuah penyakit infeksi yang terjadi pada pernafasan dan disebabkan oleh bakteri yang diberi nama Mycobacterium tuberculosis.
Penyakit TB ini bersifat menular, dan dapat mengakibatkan kematian bagi penderitanya, terutama jika tidak segera ditangani dengan baik.
Secara umum, TB bisa dibagi menjadi tiga macam. Yaitu TB paru-paru (ini yang paling banyak diderita), TB tulang dan TB kelenjar.
Penyakit Tuberculosis, atau biasa disingkat TBC/TB, adalah sebuah penyakit infeksi yang terjadi pada pernafasan dan disebabkan oleh bakteri yang diberi nama Mycobacterium tuberculosis.
Penyakit TB ini bersifat menular, dan dapat mengakibatkan kematian bagi penderitanya, terutama jika tidak segera ditangani dengan baik.
Secara umum, TB bisa dibagi menjadi tiga macam. Yaitu TB paru-paru (ini yang paling banyak diderita), TB tulang dan TB kelenjar.
II. MASIH PENDAHULUAN
Spoiler for klik aja, Gan!:
Berbeda dengan jenis TBC paru-paru dan TBC tulang, jenis penyakit TBC kelenjar akan menyerang area kelenjar getah bening pada tubuh dan bagian tubuh seperti pada leher, ketiak, atau lipatan paha.
Meskipun secara umum gejala penyakit TBC kelenjar sama dengan tbc jenis lain, seperti batuk dan berkeringat dingin, tipe Tuberkulosis kelenjar ini akan menimbulkan benjolan pada daerah-daerah yang disebut di atas.
Pada awalnya, benjolan hanya berukuran kecil, tapi kalo dibiarin akan terus membesar.
Meskipun secara umum gejala penyakit TBC kelenjar sama dengan tbc jenis lain, seperti batuk dan berkeringat dingin, tipe Tuberkulosis kelenjar ini akan menimbulkan benjolan pada daerah-daerah yang disebut di atas.
Pada awalnya, benjolan hanya berukuran kecil, tapi kalo dibiarin akan terus membesar.
III. PENGALAMAN
Spoiler for klik aja, Gan!:
Sekitar tahun 2000, Ane pernah terjangkit penyakit batuk yang berkepanjangan. Jenis batuknya berdahak, tapi rasanya sangat susah untuk mengeluarkan lendir yang sepertinya berkumpul di sekitar tenggorokan Ane.
Awalnya Ane berfikir bahwa ini cuma penyakit batuk biasa. Jadi Ane minum obat batuk warungandoang untuk setidaknya mengurangi penderitaan yang diakibatkan batuk tersebut. Tapi, minum obat warung cuma berdampak sekejap, batuk yang Ane derita pun masih merajalela.
Sekitar hampir dua minggu Ane bersabar hidup dengan penderitaan karena batuk yang sangat menyiksa. Walaupun sebenarnya batuk-batuk seperti itu sudah Ane alami dalam jangka waktu yang cukup lama, sekitar tiga bulanan. Tapi yang terasa sangat menyiksa adalah sekitar waktu dua minggu tersebut.
Efek yang Ane rasakan ketika mengalami batuk tersebut yaitu seperti yang dijelaskan pada gambar di bawah ini:
Awalnya Ane berfikir bahwa ini cuma penyakit batuk biasa. Jadi Ane minum obat batuk warungandoang untuk setidaknya mengurangi penderitaan yang diakibatkan batuk tersebut. Tapi, minum obat warung cuma berdampak sekejap, batuk yang Ane derita pun masih merajalela.
Sekitar hampir dua minggu Ane bersabar hidup dengan penderitaan karena batuk yang sangat menyiksa. Walaupun sebenarnya batuk-batuk seperti itu sudah Ane alami dalam jangka waktu yang cukup lama, sekitar tiga bulanan. Tapi yang terasa sangat menyiksa adalah sekitar waktu dua minggu tersebut.
Efek yang Ane rasakan ketika mengalami batuk tersebut yaitu seperti yang dijelaskan pada gambar di bawah ini:
Spoiler for gejala penyakit TBC:
Dari gejala dan tanda-tanda penyakit TB tersebut, yang paling Ane rasakan sih dalam hal berat badan Ane yang terasa semakin hari semakin menyusut.
Selain itu, setelah Ane periksa di sekitar leher Ane, ternyata ada benjolan-benjolan sekira sebesar kelereng. Tepatnya dua buah benjolan di leher sebelah kanan dan kiri. Seingat Ane, sebelumnya gak ada benjolan-benjolan yang dimaksud di leher Ane.
Sayangnya, pada tahun-tahun segitu, kita belom familiar dengan yang namanya internet. Jadi Ane juga belom bisa cari informasi dengan mudah seperti saat-saat ini.
Tapi akhirnya, karena sudah gak tahan lagi dengan penderitaan karena batuk ini, Ane pergi ke tempat praktik dokter umum di kota Ane.
Setelah dilakukan pemeriksaan seksama, dan diperiksa juga benjolan di leher Ane, kesimpulan awal dari dokter tersebut adalah Ane mengidap penyakit TB. Dan untuk lebih akuratnya hasil pemeriksaan, waktu itu Ane juga dimintain sampel dahak untuk diperiksa di laboratorium.
Dan dikarenakan tempat praktik dokter itu tidak memiliki laboratorium yang memadai, maka Ane disuruh balik lagi 2 hari kemudian untuk mengetahui hasil dari tes dahak Ane.
Dua hari kemudian, Ane pun dateng lagi ke tempat praktik dokter tersebut. Dan dijelaskan bahwa Ane memang terkena penyakit TB, tepatnya TB kelenjar, sehingga ada benjolan di sekitar leher Ane yang disebabkan penyakit batuk tersebut.
Waktu itu, Ane sudah menjadi perokok aktif, dan hal itu jelas membuat penyakit TB yang Ane derita menjadi semakin parah. Maka, Ane pun disarankan untuk berhenti merokok, dan saran itu pun Ane ikuti.
Kemudian dokter tersebut juga menjelaskan, bahwa penyakit TB yang Ane derita masih dalam tahap awal, belom terlalu parah (kalo udah parah, benjolan di leher bisa sebesar bola pingpong, atau bahkan lebih besar). Tapi tetap saja, penderita TB harus diobati secara intensif, minimal selama 6 bulan secara terus-menerus, tanpa terputus, supaya penyakit tersebut bisa benar-benar sembuh.
Maka sejak hari itu, Ane hidup dengan obat TB dalam kehidupan sehari-hari. Nama obatnya Rifampicin 450mg. Kalo makan obat ini, yang pasti air kencing bakal jadi merah. Dan obat ini dimakan 2x sehari, diminum sebelum makan. Selama masa pengobatan Ane disarankan untuk berolahraga setiap hari, walaupun hanya olahraga ringan.
Dan juga, selama masa pengobatan, Ane harus selalu kontrol ke dokter tersebut 1x dalam jangka waktu 2 minggu. Hal ini dimaksudkan supaya Ane selalu terkontrol dalam proses pengobatan penyakit TB ini.
Karena, pemerintah juga menggalakkan pemberantasan penyakit TB ini, yang mana penyakit ini sudah banyak menelan korban jiwa.
Selain itu, setelah Ane periksa di sekitar leher Ane, ternyata ada benjolan-benjolan sekira sebesar kelereng. Tepatnya dua buah benjolan di leher sebelah kanan dan kiri. Seingat Ane, sebelumnya gak ada benjolan-benjolan yang dimaksud di leher Ane.
Sayangnya, pada tahun-tahun segitu, kita belom familiar dengan yang namanya internet. Jadi Ane juga belom bisa cari informasi dengan mudah seperti saat-saat ini.
Tapi akhirnya, karena sudah gak tahan lagi dengan penderitaan karena batuk ini, Ane pergi ke tempat praktik dokter umum di kota Ane.
Setelah dilakukan pemeriksaan seksama, dan diperiksa juga benjolan di leher Ane, kesimpulan awal dari dokter tersebut adalah Ane mengidap penyakit TB. Dan untuk lebih akuratnya hasil pemeriksaan, waktu itu Ane juga dimintain sampel dahak untuk diperiksa di laboratorium.
Dan dikarenakan tempat praktik dokter itu tidak memiliki laboratorium yang memadai, maka Ane disuruh balik lagi 2 hari kemudian untuk mengetahui hasil dari tes dahak Ane.
Dua hari kemudian, Ane pun dateng lagi ke tempat praktik dokter tersebut. Dan dijelaskan bahwa Ane memang terkena penyakit TB, tepatnya TB kelenjar, sehingga ada benjolan di sekitar leher Ane yang disebabkan penyakit batuk tersebut.
Waktu itu, Ane sudah menjadi perokok aktif, dan hal itu jelas membuat penyakit TB yang Ane derita menjadi semakin parah. Maka, Ane pun disarankan untuk berhenti merokok, dan saran itu pun Ane ikuti.
Kemudian dokter tersebut juga menjelaskan, bahwa penyakit TB yang Ane derita masih dalam tahap awal, belom terlalu parah (kalo udah parah, benjolan di leher bisa sebesar bola pingpong, atau bahkan lebih besar). Tapi tetap saja, penderita TB harus diobati secara intensif, minimal selama 6 bulan secara terus-menerus, tanpa terputus, supaya penyakit tersebut bisa benar-benar sembuh.
Maka sejak hari itu, Ane hidup dengan obat TB dalam kehidupan sehari-hari. Nama obatnya Rifampicin 450mg. Kalo makan obat ini, yang pasti air kencing bakal jadi merah. Dan obat ini dimakan 2x sehari, diminum sebelum makan. Selama masa pengobatan Ane disarankan untuk berolahraga setiap hari, walaupun hanya olahraga ringan.
Dan juga, selama masa pengobatan, Ane harus selalu kontrol ke dokter tersebut 1x dalam jangka waktu 2 minggu. Hal ini dimaksudkan supaya Ane selalu terkontrol dalam proses pengobatan penyakit TB ini.
Karena, pemerintah juga menggalakkan pemberantasan penyakit TB ini, yang mana penyakit ini sudah banyak menelan korban jiwa.
IV. MASIH PENGALAMAN ANE
Spoiler for klik aja, Gan!:
Selama masa penyembuhan yang enam bulan tersebut, Ane selalu ikutin nasihat dan saran dari dokter. Karena Ane gak mau lagi menderita penyakit TB yang terbukti sangat menyiksa.
Oh iya, setelah Ane rutin minum obat yang diberikan oleh dokter, sekitar dua bulan sejak pertama kali Ane berobat, benjolan yang sebelumnya ada di leher Ane semakin hari berangsur-angsur mengecil. Dan memasuki masa pengobatan hampir empat bulan, benjolan tersebut dinyatakan sudah kembali normal seperti biasa.
Dan akhirnya, setelah waktu enam bulan yang ditentukan untuk pengobatan penyakit TB ini, Ane kembali ke tempat praktik dokter tersebut. Dan kembali Ane diperiksa secara mendetail untuk mengetahui apakah penyakit TB yang pernah Ane derita sudah benar-benar sembuh.
Setelah hasil tes keluar, Alhamdulillah, Ane dinyatakan terbebas dari penyakit Tuberculosis. Ane merasa sangat lega karena mengetahui bahwa Ane sudah kembali sehat seperti sedia kala.
Oh iya, setelah Ane rutin minum obat yang diberikan oleh dokter, sekitar dua bulan sejak pertama kali Ane berobat, benjolan yang sebelumnya ada di leher Ane semakin hari berangsur-angsur mengecil. Dan memasuki masa pengobatan hampir empat bulan, benjolan tersebut dinyatakan sudah kembali normal seperti biasa.
Dan akhirnya, setelah waktu enam bulan yang ditentukan untuk pengobatan penyakit TB ini, Ane kembali ke tempat praktik dokter tersebut. Dan kembali Ane diperiksa secara mendetail untuk mengetahui apakah penyakit TB yang pernah Ane derita sudah benar-benar sembuh.
Setelah hasil tes keluar, Alhamdulillah, Ane dinyatakan terbebas dari penyakit Tuberculosis. Ane merasa sangat lega karena mengetahui bahwa Ane sudah kembali sehat seperti sedia kala.
IV. PENUTUP
Spoiler for klik aja, Gan!:
Itulah sedikit-banyak cerita tentang pengalaman Ane yang pernah menjadi penderita penyakit Tuberculosis.
Semoga ada hikmah, manfaat dan pelajaran yang bisa dipetik dari pengalaman Ane di atas.
Ingatlah, bahwa Kesehatan bukanlah segalanya, tapi tanpa kesehatan, segalanya tak berarti.
Semoga ada hikmah, manfaat dan pelajaran yang bisa dipetik dari pengalaman Ane di atas.
Ingatlah, bahwa Kesehatan bukanlah segalanya, tapi tanpa kesehatan, segalanya tak berarti.
Diubah oleh tiger_capri 17-08-2016 18:40
0
2.7K
Kutip
5
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan