Manusia terlahir dengan mempunyai otak di dalam kepalanya, manusia terlahir mempunyai mata, manusia terlahir mempunyai telinga dan manusia terlahir mempunyai mulut yang di dalamnya terdapat lidah. Dengan lahirnya manusia yang mempunyai otak, mata, telinga, dan mulut ialah merupakan anugrah dari Sang Pencipta yang berfungsi untuk mengetahui dan menyeimbangkan segala hal, segala aspek dan segala-galanya mengenai hidup ini.

Walaupun anak manusia terlahir dalam keadaan sempurna, namun ada saja individu yang hanya puas untuk mengetahui beberapa bentuk pengetahuan saja pada hidupnya. Keadaan tersebut sangat disayangkan, sebab ketika pengetahuan kita hanya mengetahui beberapa bentuk saja bisa dipastikan individu itu dapat diperdaya dan ditipu oleh oknum yang memanfaatkan kelemahan itu.

Sudah sebaiknya dipergunakannya waktu untuk mengetahui segala hal, segala aspek, dan segala-galanya mengenai hidup ini agar eksistensi dalam hidup ini tidak sia-sia. Ketika diri ini sudah cukup untuk mengetahui beberapa pengetahuan maka sebaiknya untuk keluar dari ruang kecukupan itu dan tetap mencari tahu apapun bentuknya itu. Hidup ini dipergunakan untuk mencari tahu. Jangan ada perkataan “kepo” dalam hidup ini yang bisa merusak keingintahuan otak di kepala.

Dasar bodoh!!! Ucapan tersebut menyakitkan hati ini. Tidak ada orang yang mau terjebak dalam kebodohan. Tidak ada individu yang terlahir dalam keadaan bodoh. Semua tergantung pada individunya mau menjadi pintar atau mau menjadi seseorang yang bodoh. Kepintaran itu membutuhkan proses yang panjang, semisal dengan cara mengeyam pendidikan, membaca, dan bertukar pikiran oleh orang lain. Namun masih banyak proses yang tidak dituliskan di sini.

Tidak ada bangsa yang bisa merdeka jika individu-individu di dalamnya terjebak dalam keadaan bodoh. Semua pahlawan pendiri bangsa melewati banyak proses yang panjang yaitu belajar agar bisa mengeluarkan bangsanya dari keadaan dan kondisi penjajahan.

bersama-sama merdeka dari kebodohan agar bangsa ini tidak terjebak dalam kolonialisme di masa lalu yang kelam. Belajarlah dari semua oaring, belajarlah ketika masih hidup di dunia ini, dan jangan pernah jemu untuk belajar.

Keegoisan merupakan pembawaan hakiki dari manusia. Tidak ada manusia yang tidak terlekat dari sifat keegoisan. Keegoisan banyak bentuknya, semisal mau menang sendiri, mementingkan diri sendiri, menguntungkan diri sendiri dan lain-lain sebagainya. Selama manusia masih hidup akan dibayangi oleh sifat egoistic yang bisa memenjarakan hidupnya dalam keadaan yang tidak benar.

Sifat keegoisan harus disikapi dalam hidup ini. Mengapa? Sebab manusia tidak hidup seorang diri di dunia ini. Manusia ini membutuhkan manusia lain agar hidupnya dapat berjalan sempurna. Kesimpulanya manusia adalah makhluk sosial. Bagaimana menyikapi sifat egois yang ada dalam diri ini? Ada caranya dan banyak bentuknya. Contoh kecilnya ialah ketika individu terjebak dalam kondisi yang membutuhkan sebuah keputusan dalam hidupnya, jangan langsung menuruti apa kata diri ini (sumber keegoisan) namun lebih baiknya dipikirkan secara benar dahulu untuk mengambil sebuah keputusan agar tidak ada perasaan menyesal di waktu ke depan.

Bagaimana masih mau terjebak dalam keegoisan manusia? jika tidak mau mari merdeka dari keegoisan yang bisa merusak persahabatan antara makhluk sosial.

Kemalasan adalah hasil dari keegoisan. Kebodohan adalah hasil dari kemalasan. Jangan jadi orang yang malas yang waktu hidupnya hanya leha-leha di dalam zona nyaman. Diri ini harus berani keluar dari zona nyaman itu. Bagaimana jadinya bangsa Indonesia ini pada saat sekarang jikalau para pemuda-pemudi pada saat itu malas-malasan saja dalam zona nyaman yang diciptakan oleh pihak kolonial? Bisa dipastikan kita tidak akan hidup nyaman dan bahagia seperti pada saat sekarang. Banyak belajar sejarah tentang bangsa ini agar tertampar ketika diri ini terjebak dalam zona nyaman kemalasan.

Buanglah bentuk-bentuk kemalasan yang hasilnya tidak dapat diambil untuk diri sendiri. Kemalasan bisa membuat individu nyaman ketika ada kesempatan penting dalam hidupnya dan akan terlewat begitu saja. Kemalasan hanya membuat individu menjadi tidak berguna di dunia dan bisa dipergunakan oleh oknum-knum jahat.

Perlu diketahui bahwa mental budak atau bahasa halusnya orang yang mau disuruh-suruh merupakan sisi gelap dari bangsa ini. Eksistensi kolonial berjalan mulus di bumi nusantara karena bangsa-bangsa yang terdapat di dalamnya tidak berani mengambil tindakan untuk keluar dari jeratan pihak penjajah. Mengapa bangsa-bangsa itu tidak berani mengambil tindakan? Sebab mereka tidak mengetahui pengetahuan bahwa usaha penjajahan yang diterapkan oleh pihak lain ialah perbuatan yang tidak manusiawi. Pengetahuan ini datangnya dari benua biru yaitu benua eropa. Ketika para tokoh-tokoh intelektual dari setiap bangsa yang sudah melewati masa belajarnya di benua biru maka baru dapat disusun rencana atau tindakan dan perubahan untuk merdeka dari jeratan pihak lain (penjajah).

Paragraf di atas sudah bisa melukiskan mengapa diri ini tidak bisa selamanya terjerat dari pihak lain. Diri ini adalah seutuhnya milik sendiri dan bukan milik pihak lain maka jangan mau masuk dalam jeratan pihak lain. Ketika diri ini menyerah dalam jeratan pihak lain maka akan menghasilkan nasib yang tidak baik bagi diri ini.

Merdeka dimulai dari diri sendiri ialah menambah pengetahuan dari dan mengeluarkan diri ini dari ketidaktahuan. Keluar dari kebodohan dan keegoisan yang akan menghindarkan diri ini dari jurang kemalasan dan jeratan dari pihak lain yang hanya merugikan eksistensi hidup di dunia ini.