Jakarta - Panasnya suhu cuaca di Arab Saudi membuat para jemaah haji yang bepergian tanpa menggunakan alas kaki mengalami luka lepuh di telapak kakinya. Jika dilihat dari sisi medis, apa komentar dokter kulit?

dr I Gusti Nyoman Darmaputra, SpKK dari D&I Skin Centre di Denpasar, Bali, mengatakan memang cuaca panas yang ekstrem bisa membuat kulit mengalami luka bakar atau luka lepuh. Apalagi jika kulit telapak kaki langsung bersentuhan dengan aspal atau pasir yang panas.

"Memang bisa kulit melepuh ketika mengenai aspal atau pasir. Kulit, jaringan saraf dan jaringan pembuluh darah merupakan struktur yang paling rentan terhadap panas," tutur dr Darma kepada detikHealth, Senin (15/8/2016).

"Kerusakan akibat panas yang mengenai pembuluh darah akan mengakibatkan cairan serum di dalam pembuluh darah keluar ke jaringan kulit sehingga membentuk gelembung (bulla) yang dikenal dengan istilah lepuh," imbuhnya.

Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan, dr Muchtaruddin Mansyur, MS, SpKO, mengaku melihat sendiri bagaimana efek tak memakai alas kaki bisa begitu fatal jika dilakukan di Arab Saudi. Diceritakan dr Muchtar, sudah ada jemaah haji yang mendapat perawatan akibat luka melepuh di telapak kaki.

dr Muchtar pun mengirimkan beberapa foto yang diambil di Klinik Kesehatan Haji di Madinah. Berdasarkan pengakuannya, sudah ada 4 pasien yang dirawat karena mengalami luka lepuh di telapak kaki akibat tidak memakai alas kaki ketika keluar penginapan.

Dalam foto terlihat telapak kaki seorang jemaah wanita memang nampak melepuh dan berwarna kemerahan seperti terbakar. Tindakan dilakukan petugas untuk mengeringkan luka lepuh dan mempercepat penutupan luka agar jemaah bisa kembali beribadah.

Mengomentari foto tersebut, dr Darma menyebut mungkin saja jemaah mengalami luka bakar tingkat 2. Hal ini terlihat dari warna kemerahan yang disertai munculnya lepuh.

"Kalau luka bakar sendiri ada 3 derajat, derajat 1 hanya berupa kemerahan pada kulit, derajat 2 kemerahan diserta lepuh dan derajat tiga yakni kehitaman dan kering," urainya

sumber : http://health.detik.com/read/2016/08...a-dokter-kulit