- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
[KOMBAT MERDEKA] Jembatan AMPERA, Riwayatmu Kini


TS
Hadiyanarif
[KOMBAT MERDEKA] Jembatan AMPERA, Riwayatmu Kini
Spoiler for BISMILLAH:
![[KOMBAT MERDEKA] Jembatan AMPERA, Riwayatmu Kini](https://dl.kaskus.id/i1265.photobucket.com/albums/jj513/thekingpin182/BISMILLAH.jpg)
![[KOMBAT MERDEKA] Jembatan AMPERA, Riwayatmu Kini](https://s.kaskus.id/images/2016/08/09/8391241_20160809063255.jpg)
Spoiler for BUKA:
Quote:
![[KOMBAT MERDEKA] Jembatan AMPERA, Riwayatmu Kini](https://dl.kaskus.id/www.sumatratour.org/wp-content/uploads/2015/11/Pemandangan-Jembatan-Ampera-Palembang.jpg)
Quote:
Jembatan Amperamerupakan ikon kebanggaan dan salah satu bukti sejarah mengenai penderitaan rakyat indonesia di jaman penjajahan yang berada di Kota Palembang, Provinsi Sumatera Selatan, Indonesia. Jembatan Ampera, yang telah menjadi semacam lambang kota, terletak di tengah-tengah kota Palembang, menghubungkan daerah Seberang Ulu dan Seberang Ilir yang dipisahkan oleh Sungai Musi. Keberadaan jembatan tersebut sangat penting untuk menghubungkan daerah ulu dan ilir sehingga transportasi menjadi lancar dan otomatis juga memperlancar kehidupan ekonomi. Jembatan Ampera merupakan hadiah Bung Karno bagi masyarakat Palembang yang dananya diambil dari dana rampasan perang Jepang (juga untuk membangun Monas, Jakarta). Dahulu jembatan ini sempat diberi nama Jembatan Bung Karno, tetapi beliau tidak setuju (supaya tidak ada kultus individu), maka nama Ampera lebih cocok sesuai dengan fungsinya sebagai Amanat Penderitaan Rakyat, yang pernah menjadi slogan bangsa Indonesia pada tahun 1960-an.
![[KOMBAT MERDEKA] Jembatan AMPERA, Riwayatmu Kini](https://dl.kaskus.id/4.bp.blogspot.com/-puCJsdq1JgY/Tydnj-LHqKI/AAAAAAAAATY/1VI9JfM_QZc/s320/Ampera+Doeloe2.jpg)
![[KOMBAT MERDEKA] Jembatan AMPERA, Riwayatmu Kini](https://dl.kaskus.id/3.bp.blogspot.com/-zR5slLcahUI/Tydoqc3Gp6I/AAAAAAAAAUA/5F-rpIM0oBs/s320/Pembangunan+Jembatan+Ampera.jpg)
![[KOMBAT MERDEKA] Jembatan AMPERA, Riwayatmu Kini](https://dl.kaskus.id/static.pulsk.com/images/2013/02/26/512c6cb690a72_512c6cb697b51.jpg)
![[KOMBAT MERDEKA] Jembatan AMPERA, Riwayatmu Kini](https://dl.kaskus.id/s-media-cache-ak0.pinimg.com/564x/42/0a/c4/420ac47c51a605c6f8a99bc336b2c188.jpg)
Spoiler for :
![[KOMBAT MERDEKA] Jembatan AMPERA, Riwayatmu Kini](https://dl.kaskus.id/4.bp.blogspot.com/-puCJsdq1JgY/Tydnj-LHqKI/AAAAAAAAATY/1VI9JfM_QZc/s320/Ampera+Doeloe2.jpg)
Jembatan Ampera Saat Itu
![[KOMBAT MERDEKA] Jembatan AMPERA, Riwayatmu Kini](https://dl.kaskus.id/3.bp.blogspot.com/-zR5slLcahUI/Tydoqc3Gp6I/AAAAAAAAAUA/5F-rpIM0oBs/s320/Pembangunan+Jembatan+Ampera.jpg)
Proses Pembangunan
![[KOMBAT MERDEKA] Jembatan AMPERA, Riwayatmu Kini](https://dl.kaskus.id/static.pulsk.com/images/2013/02/26/512c6cb690a72_512c6cb697b51.jpg)
![[KOMBAT MERDEKA] Jembatan AMPERA, Riwayatmu Kini](https://dl.kaskus.id/s-media-cache-ak0.pinimg.com/564x/42/0a/c4/420ac47c51a605c6f8a99bc336b2c188.jpg)
Kehidupan Masyarakat Disekitar Sungai Musi
Struktur Jembatan
Panjang: 1.117 m (bagian tengah 71,90 m)
Lebar: 22 m
Tinggi: 11.5 m dari permukaan air
Tinggi Menara: 63 m dari permukaan tanah
Jarak antara menara: 75 m
Berat: 944 ton
Sejarah
Pada awalnya, jembatan sepanjang 1.177 meter dengan lebar 22 meter ini, dinamai Jembatan Bung Karno.
Menurut sejarawan Djohan Hanafiah, pemberian nama tersebut sebagai bentuk penghargaan kepada Presiden RI pertama itu. Bung Karno secara sungguh-sungguh memperjuangkan keinginan warga Palembang, untuk memiliki sebuah jembatan di atas Sungai Musi
Quote:
Ide untuk menyatukan dua daratan di Kota Palembang ”Seberang Ulu dan Seberang Ilir” dengan jembatan, sebetulnya sudah ada sejak zaman Gemeente Palembang, tahun 1906. Saat jabatan Walikota Palembang dijabat Le Cocq de Ville, tahun 1924, ide ini kembali mencuat dan dilakukan banyak usaha untuk merealisasikannya. Namun, sampai masa jabatan Le Cocq berakhir, bahkan ketika Belanda hengkang dari Indonesia, proyek itu tidak pernah terealisasi.
Pada masa kemerdekaan, gagasan itu kembali mencuat. DPRD Peralihan Kota Besar Palembang kembali mengusulkan pembangunan jembatan kala itu, disebut Jembatan Musi dengan merujuk na-ma Sungai Musi yang dilintasinya, pada sidang pleno yang berlangsung pada 29 Oktober 1956. Usulan ini sebetulnya tergolong nekat sebab anggaran yang ada di Kota Palembang yang akan dijadikan modal awal hanya sekitar Rp 30.000,00. Pada tahun 1957, dibentuk panitia pembangunan, yang terdiri atas Penguasa Perang Komando Daerah Militer IV/Sriwijaya, Harun Sohar, dan Gubernur Sumatera Selatan, H.A. Bastari. Pendampingnya, Walikota Palembang, M. Ali Amin, dan Indra Caya. Tim ini melakukan pendekatan kepada Bung Karno agar mendukung rencana itu.
Usaha yang dilakukan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan dan Kota Palembang, yang didukung penuh oleh Kodam IV/Sriwijaya ini kemudian membuahkan hasil. Bung Karno kemudian menyetujui usulan pembangunan itu. Karena jembatan ini rencananya dibangun dengan masing-masing kakinya di kawasan 7 Ulu dan 16 Ilir, yang berarti posisinya di pusat kota, Bung Karno kemudian mengajukan syarat. Yaitu, penempatan boulevard atau taman terbuka di kedua ujung jembatan itu. Dilakukanlah penunjukan perusahaan pelaksana pembangunan, dengan penandatanganan kontrak pada 14 Desember 1961, dengan biaya sebesar USD 4.500.000 (kurs saat itu, USD 1 = Rp 200,00).
Pembangunan jembatan ini dimulai pada bulan April 1962, setelah mendapat persetujuan dari Presiden Soekarno. Biaya pembangunannya diambil dari dana pampasan perang Jepang. Bukan hanya biaya, jembatan inipun menggunakan tenaga ahli dari negara tersebut.
Pada awalnya, jembatan ini, dinamai Jembatan Bung Karno. Menurut sejarawan Djohan Hanafiah, pemberian nama tersebut sebagai bentuk penghargaan kepada Presiden RI pertama itu. Bung Karno secara sungguh-sungguh memperjuangkan keinginan warga Palembang, untuk memiliki sebuah jembatan di atas Sungai Musi.
Peresmian pemakaian jembatan dilakukan pada tahun 1965, sekaligus mengukuhkan nama Bung Karno sebagai nama jembatan yang dilakukan pada tahun 1965 tepatnya pada tanggal 30 September 1965 Oleh Letjend Ahmad Yani ( sore hari Pak Yani Pulang dan subuh 1 Oktober 65 menjadi Korban G.30 S PKI). Akan tetapi, setelah terjadi pergolakan politik pada tahun 1966, ketika gerakan anti-Soekarno sangat kuat, nama jembatan itu pun diubah menjadi Jembatan Ampera. tetapi masyarakat palembang lebih suka memanggil jembatan ini dengan sebutan “Proyek Musi”
Bagian tengah Jembatan Ampera, ketika baru selesai dibangun, sepanjang 71,90 meter, dengan lebar 22 meter. Bagian jembatan yang berat keseluruhan 944 ton itu dapat diangkat dengan kecepatan sekitar 10 meter per menit. Dua menara pengangkatnya berdiri tegak setinggi 63 meter. Jarak antara dua menara ini 75 meter. Dua menara ini dilengkapi dengan dua bandul pemberat masing-masing sekitar 500 ton. Pada saat itu, jembatan ini adalah jembatan terpanjang di Asia tenggara. Setelah terjadi pergolakan politik pada tahun 1966, ketika gerakan anti-Soekarno sangat kuat, nama jembatan itu pun diubah menjadi Jembatan Ampera (Amanat Penderitaan Rakyat).
Sekitar tahun 2002, ada wacana untuk mengembalikan nama Bung Karno sebagai nama Jembatan Ampera ini. Tapi usulan ini tidak mendapat dukungan dari pemerintah dan sebagian masyarakat.
Kondisi Bagian Dalam
Sangat disayangkan ikon kebanggaan "wong kito" ini kondisinya sudah rusak dan banyak yang hilang akibat dicuri, akan terlihat mewah apabila fungsi buka tutup jembatan ini masih dapat di fungsikan
Spoiler for :
Quote:
![[KOMBAT MERDEKA] Jembatan AMPERA, Riwayatmu Kini](https://dl.kaskus.id/i173.photobucket.com/albums/w64/candut_xp_dpjup/DSC_0167.jpg)
![[KOMBAT MERDEKA] Jembatan AMPERA, Riwayatmu Kini](https://dl.kaskus.id/i173.photobucket.com/albums/w64/candut_xp_dpjup/DSC_0170.jpg)
Quote:


Diubah oleh Hadiyanarif 14-08-2016 19:10
0
3.1K
Kutip
27
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan