Quote:
Quote:
Dalam sejarah Kesultanan Mataram, tercatat ada 2 kali serangan besar yang dilakukan ke Batavia. Kedua serangan tersebut mengalami kegagalan. Serangan pertama gagal karena kurangnya perbekalan saat itu. Agar kesalahan saat penyerangan pertama tidak terulang, Mataram yang saat itu diperintah oleh Sultan Agung menyiapkan lumbung-lumbung logistik yang tersembunyi pada saat melakukan penyerangan yang kedua ke Batavia. Tetapi, informasi keberadaan lumbung-lumbung tersebut dibocorkan oleh oknum yang bernama Tumenggung Endronoto. Dengan dihancurkannya lumbung-lumbung logistik tersebut, VOC sudah memenangkan separuh perang melawan Mataram.
Quote:
Quote:
ASAL-USUL TUMENGGUNG ENDRONOTO
Tidak diketahui dengan jelas asal-usul dari tokoh ini. Versi lain lagi menyatakan bahwa Tumenggung atau Pangeran Endronoto adalah salah satu pimpinan sepasukan prajurit yang ikut berperang ke Batavia. Namun ia berhasil ditangkap hidup-hidup oleh VOC. Ia pun diancam akan disiksa dan ditembak mati jika tidak bersedia memberitahukan di mana letak basis tentara dan logistik Mataram. Akan tetapi jika dia bersedia memberitahukannya pada VOC, ia akan diberi kedudukan sebagai bupati di wilayah Jawa Barat. Ancaman dan bujukan serta iming-iming inilah yang akhirnya membuat Endronoto membocorkan segala rahasia militer Mataram kepada pihak VOC.
Quote:
Quote:
HUKUMAN UNTUK PENGKHIANAT NEGARA
Quote:
Quote:
Bagi yang sudah pernah mengunjungi komplek pemakaman Imogiri, mungkin sudah tau dimana letak makam Tumenggung Endronoto. Tumenggung Endronoto ini menerima hukuman yang sangat berat dari Sultan Agung. Dia didakwa melakukan pengkhianatan dengan hukuman dipenggal. Tubuhnya dikuburkan di tangga Pajimatan Imogiri, tepatnya di tengah/utama (depan gapura Supit Urang) menuju makam Sultan Agung. Nisan Endronoto dijadikan satu dengan mata undakan/tangga di depan gapura tersebut.
Quote:
Menurut Wikipedia Indonesia, Jasadnya dibagi menjadi 3 bagian dan dikubur di areal Permakaman Imogiri secara terpisah, yaitu: Kepalanya dikubur di tengah-tengah Gapura Supit Urang; Badannya dikubur di bawah tangga dekat Gapura Supit Urang (Anak tangga yang permukaannya tidak rata); Kakinya dikubur di tengah kolam. Jadi siapa pun yang akan masuk ke makam Sultan Agung atau gapura Supit Urang pasti akan menginjak nisan Endronoto ini. Hal ini sebagai peringatan di masa lalu bahwa pengkhianat semacam Endronoto yang mengakibatkan negara menderita kekalahan dan malu, akan dihukum sangat berat. Bahkan sampai meninggalnya pun dia tidak dihormati.
Quote:
Sekian dari ane. Semoga agan sista bisa memetik pelajaran berharga dari peristiwa tersebut. Kalau ada kesalahan, tolong dikoreksi ya..