Someday (beuh bahasanya, kek dongeng!), saat jaman dimana Indonesia masih berada dijaman kelam yaitu dimana bangsa kita menghadapi penjajahan belanda, ada suatu desa yang jauhhhhh disana tepatnya di Desa Paku Alam, Kecamatan Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar, Kalsel. Nah, saat penjajahan belanda sedang berlangsung, desa ini digunakan oleh para pemuda dengan usia rata-rata 20 an sekitar untuk latihan tempur gan, tepatnya tempat tersebut didirikan pada tanggal 6 Juni 1949. Nah, saat itu desa tersebut tidak hanya digunakan oleh para pemuda banjar aja, tapi juga sebagai tempat bertemu, berkoordinasi, sekaligus tempat untuk merencanakan penyerbuan terhadap para penjajah.

Dari beberapa sumber yang baca, satu yang ane garis bawahi kenapa desa tersebut diberi nama Alam Roh. Karena tempat tersebut dijadikan tempat pelatihan oleh para pejuang, oleh karena itu para pejuang tersebut meminta tempat tersebut di pagari atau dirajahdi ke-empat sudut supaya para penjajah tidak bisa melihat atau menyadari ada aktifitas pelatihan ditempat tersebut.

Nah, ane cuma dapat dari beberapa artikel bahwa saat masa tersebut, para pejuang meminta bantuan kepada Tuan Guru H. Ilmidari Keraton Dalam Pagar Martapura. Beliau merupakan keturunan ke-empat Syech Muhammad Arsyad Al Banjari atau lebih dikenal oleh warga sekitar dengan nama Datu Kalampayan. Masalah karomah yang dimiliki beliau, silahkan agan cari sendiri ya gan. Ga cukup kalau ane muat disini hehe

Saat itu, yang memimpin pergerakan di desa tersebut adalah Brigadir Jenderal H. Hasan Basri. Beliau ini merupakan salah satu tokoh yang juga berperan penting dan sangat berpengaruh saat masa penjajahan berlangsung di Kalimantan Selatan dan beliau juga dinobatkan sebagai Pahlawan Kemerdekaanoleh Presiden RI, tepatnya pada tanggal 3 November 2001.

Hehe, selow gan. Jangan ngambek gitu dong! Percaya ga percaya, nama yang diberikan kepada tempat tersebut bukan sekedar nama aja gan. Hal lainnya melatar belakangi penamaan Alam Roh sedikit berbau mistis. Di ke-empat sudut Alam Roh dipasang semacam jimatyang bertujuan membuat para penjajah atau penduduk yang berkhianat tidak dapat melihat keberadaan para pejuang. Hanya orang yang mendukung para pejuang dan warga saja yang dapat melihat dan bertemu dengan para pejuang yang bersembunyi.
Penjajah ataupun pengkhianat yang berani memasuki Alam Roh juga didapati dalam keadaan tewas. Dipercaya hampir tak satupun yang selamat ketika memasuki Alam Roh dengan niat mencari atau menangkap para pejuang. Sehingga keangkeran dan nuansa mistis Alam Roh semakin kental.

Sudah sekian lama tempat tersebut teringgal dan jauh dari keramaian kota. Namun, tempat tersebut didirikan sebuah monumenALRI DIVISI IV Pertahanan Kalimantan dan sebuah Rumah Adat Banjar Bubungan Tinggi yang sekarang difungsikan sebagai pos penjaga sekaligus museum mini yang menceritakan terkait perjuangan para pejuang Indonesia saat itu. Dibagian tengahnya, ada sebuah prasasti kecil yang diatasnya ditancapin tiang bendera dengan sehelai Bendera Merah Putih yang kini mungkin warnanya sudah usang berkibar pelan.
Di bagian kirinya, ada monumen yang menerangkan pernyataan warga Kalimantan Selatan untuk bergabung dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia pada 17 Mei 1949.
Di dinding monumen, ada relief yang mengisahkan perjuangan para pahlawan rakyat Kalimantan Selatan tersebut.
Sementara di samping monumen ini ada kuburan sang pemilik tanah ini, seorang warga desa yang mewakafkan tanahnya kepada para pejuang untuk digunakan sebagai markas.

Agan berminat melihat sendiri Alam Roh dan beberapa peninggalannya? Agan tinggal melakukan perjalanan menuju Sungai Tabuk, tepat sebelum jembatan Pasar Sabtu, belok kiri ke arah Jalan Gubernur Syarkawi (tembus Handil Bakti). Setelah menemui jembatan besar, agan dapat melihat gapura bertuliskan Desa Sungai Pinang di sisi kanan jalan yang sudah dicor. Susuri jalan tersebut hingga akhirnya bertemu jembatan gantung. Setelah menyeberangi jembatan gantung, agan sudah berada di Desa Paku alam. Untuk menuju Alam Roh, agan bisa bertanya dengan penduduk sekitar, jaraknya gak jauh kok gan dari perkampungan warga.

Tribunnews.com
Mckalsel.id
Kampoengsungaitabuk.blogspot.co.id
Banjarmasin.tribunnews.com
Eckanyamuck.blogspot.co.id
Badangsanak.com
Image : Google