- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Siswa SMK di Mojokerto Persoalkan Garuda Menari dan Bocah Telanjang di Sampul Buku


TS
cingeling
Siswa SMK di Mojokerto Persoalkan Garuda Menari dan Bocah Telanjang di Sampul Buku

Buku modul acuan siswa terampil (Master) dengan sampul bergambar Burung Garuda menari dan remaja telanjang, beredar di SMK Islam Walisongo, Desa Brangkal, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto. Beredarnya buku penunjang untuk mata pelajaran Kewarganegaraan itu diprotes para siswa lantaran melecehkan lambang negara dan berbau pornografi.
Kedua macam buku tersebut sejauh ini baru ditemukan beredar di kalangan siswa SMK Islam Walisongo. Yang dianggap melecehkan lambang negara adalah bagian sampul buku penunjang mata pelajaran Kewarganegaraan untuk kelas XI.
Terlihat lambang negara burung Garuda yang seharusnya berdiri tegak dengan kepala menoleh ke kanan, justru digambarkan seakan sedang menari. Sayap kiri burung Garuda tersebut terangkat ke atas, sedangkan sayap kiri condong ke bawah. Kedua kaki burung garuda tersebut mencengkeram tongkat dengan bendera merah putih.
"Burung Garudanya menari, harusnya Burung Garuda tegak, kepalanya menoleh ke kanan, ini sayapnya seperti sedang menari. Jelas melecehkan lambang negara kita," kata Putra, salah seorang siswa kelas XI SMK Islam Walisongo, Putra Setiawan, Kamis (11/8/2016).
Putra menjelaskan, buku tersebut baru dia terima Senin (8/8). Pihak sekolah menjual buku yang diterbitkan Tim Aviva di Jalan Candi Sari, Mojayan, Klaten, Jawa Tengah itu Rp 6.500 per buku. Kendati begitu, sampai saat ini buku tersebut masih dipakai para siswa kelas XI di sekolah swasta itu.

"Awal dikasih wali kelas saya endak sadar, kemudian pas ngobrol sama teman-teman, kok gambar Burung Garudanya menari, akhirnya kami sampaikan ke guru soal ini supaya diganti," ujarnya.
Bahkan, lanjut Putra, saat kelas X semester genap tahun lalu, dirinya menerima buku Master dari penerbit yang sama yang memuat pornografi. Sampul buku penunjang untuk mapel Kewarganegaraan itu memperlihatkan foto tiga bocah telanjang yang sedang mengibarkan bendera pusaka di sebuah air terjun.
Sementara Kepala Sekolah SMK Islam Walisongo Sucahyo Muji Raharjo menuturkan, setelah menerima protes para siswa, dirinya telah melaporkan persoalan ini ke tim Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) swasta. Hanya saja, sampai saat ini belum ditanggapi.
"Saya kira ini melecehkan lambang negara. Apalagi di dunia pendidikan. Kalau tak boleh beredar ya kami tarik," tandasnya.
SMK Islam Walisongo hanya mempunyai 45 siswa. Dengan rincian 15 siswa kelas X, 16 siswa kelas XI, dan 14 siswa kelas XII.
http://news.detik.com/berita/3273349...894.1470015475
KREATIF TAPI KEBABLASAN

0
5.3K
30


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan