- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Menilik Rekam Jejak Tiga Calon Ketua Umum PSSI


TS
approve.cc
Menilik Rekam Jejak Tiga Calon Ketua Umum PSSI



HT



Quote:

Berdasarkan hasil KLB di Hotel Mercure, Ancol, Rabu (03/08) lalu, disetujui bahwa kongres pemilihan Ketua Umum PSSI baru akan dilaksanakan pada 17 Oktober mendatang. KLB juga menentukan mantan ketua umum PSSI, Agum Gumelar yang akan bertindak sebagai Ketua Komite Pemilhan Ketua Umum dan Erick Thohir, ketua umum KOI sebagai Ketua Komite Banding Pemilihan.
Keduanya ditunjuk langsung oleh AFC dan FIFA untuk membantu kelancaran proses perekrutan calon Ketua Umum PSSI hingga kongres pemilihan nanti. Sementara itu, Wakil Ketua Umum II, Hinca Panjaitan dipercayakan sebagai pelaksana tugas Ketua Umum PSSI sementara hingga kongres 17 Oktober mendatang.
Jelang kongres pemilihan ketua umum tersebut, mulai mencuat sejumlah nama yang dikabarkan akan maju sebagai ketua umum PSSI menggantikan La Nyalla Mattalitti yang tersandung kasus hukum. Ada tiga nama yang digadang-gadang yakni Presiden Direktur PS TNI, Letnan Jenderal Edy Rahmayadi, mantan Panglima TNI Jenderal Purnawirawan, Dr Moeldoko dan mantan penyerang timnas, Kurniawan Dwi Yulianto.
Rekam jejak tiga orang tersebut memang berbeda satu sama lainnya, bahkan ada juga yang belum pernah bersentuhan dengan sepakbola ataupun olahraga pada umumnya. Seperti apa perjalanan mereka, berikut ini rangkuaman yang di lansir dari indosport.
Keduanya ditunjuk langsung oleh AFC dan FIFA untuk membantu kelancaran proses perekrutan calon Ketua Umum PSSI hingga kongres pemilihan nanti. Sementara itu, Wakil Ketua Umum II, Hinca Panjaitan dipercayakan sebagai pelaksana tugas Ketua Umum PSSI sementara hingga kongres 17 Oktober mendatang.
Jelang kongres pemilihan ketua umum tersebut, mulai mencuat sejumlah nama yang dikabarkan akan maju sebagai ketua umum PSSI menggantikan La Nyalla Mattalitti yang tersandung kasus hukum. Ada tiga nama yang digadang-gadang yakni Presiden Direktur PS TNI, Letnan Jenderal Edy Rahmayadi, mantan Panglima TNI Jenderal Purnawirawan, Dr Moeldoko dan mantan penyerang timnas, Kurniawan Dwi Yulianto.
Rekam jejak tiga orang tersebut memang berbeda satu sama lainnya, bahkan ada juga yang belum pernah bersentuhan dengan sepakbola ataupun olahraga pada umumnya. Seperti apa perjalanan mereka, berikut ini rangkuaman yang di lansir dari indosport.
Quote:
1. Kurniawan Dwi Yulianto

Lahir di desa Kalinegoro, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah ia menjelma menjadi salah satu pesepakbola terbaik yang pernah dimiliki Indonesia. Kurniawan adalah salah satu dari sedikit pemain Indonesia yang pernah bermain di Eropa. Pria 40 tahun itu sempat bermain di tim remaja Sampdoria sebelum kemudian pindah ke FC Luzern di Swiss.
Pemain yang sering dijuluki 'Si Kurus' lantaran posturnya yang kecil itu tampil membela tim Garuda dalam 60 laga dan mencetak 31 gol. Sepanjang kariernya ia telah memainkan 447 laga dan membobol gawang lawan dalam 203 kesempatan.
Usai KLB pada awal Agustus ini Asosiasi Pemain Profesional Indonesia (APPI) ikut ambil bagian dengan menjagokan, Kurniawan Dwi Yulianto untuk maju sebagai Ketua Umum PSSI. APPI menilai sudah saatnya pemain atau mantan pemain maju untuk ikut menjadikan sepakbola Tanah Air yang lebih baik.
"Betul kita memang menjagokan Kurniawan Dwi Yulianto untuk menjadi Ketua Umum PSSI. Bagi saya sudah saatnya pemain atau mantan pemain dapat terlibat nyata di federasi,"ucap Ponaryo selaku Presiden APPI kepada indosport.
"Kenapa harus terlibat nyata, karena sepakbola ini kan dunia mereka. Jadi sudah saatnya pemain atau mantan pemain maju," jelas eks kapten timnas ini.
Kurniawan pernah membela sejumlah kulub di Tanah Air, semisal Persija Jakarta, PSM Makassar, Persebaya Surabaya, PSS Sleman, Pesela Lamoingan, PSMS Medan dan lainnya. Dengan sejuta pengalamannya di sepakbola, Kurniawan diharapkan bisa membantu dan menjadikan sepakbola di Tanah Air semakin maju dan menjadi industri yang menguntungkan semua pihak.
Pemain yang sering dijuluki 'Si Kurus' lantaran posturnya yang kecil itu tampil membela tim Garuda dalam 60 laga dan mencetak 31 gol. Sepanjang kariernya ia telah memainkan 447 laga dan membobol gawang lawan dalam 203 kesempatan.
Usai KLB pada awal Agustus ini Asosiasi Pemain Profesional Indonesia (APPI) ikut ambil bagian dengan menjagokan, Kurniawan Dwi Yulianto untuk maju sebagai Ketua Umum PSSI. APPI menilai sudah saatnya pemain atau mantan pemain maju untuk ikut menjadikan sepakbola Tanah Air yang lebih baik.
"Betul kita memang menjagokan Kurniawan Dwi Yulianto untuk menjadi Ketua Umum PSSI. Bagi saya sudah saatnya pemain atau mantan pemain dapat terlibat nyata di federasi,"ucap Ponaryo selaku Presiden APPI kepada indosport.
"Kenapa harus terlibat nyata, karena sepakbola ini kan dunia mereka. Jadi sudah saatnya pemain atau mantan pemain maju," jelas eks kapten timnas ini.
Kurniawan pernah membela sejumlah kulub di Tanah Air, semisal Persija Jakarta, PSM Makassar, Persebaya Surabaya, PSS Sleman, Pesela Lamoingan, PSMS Medan dan lainnya. Dengan sejuta pengalamannya di sepakbola, Kurniawan diharapkan bisa membantu dan menjadikan sepakbola di Tanah Air semakin maju dan menjadi industri yang menguntungkan semua pihak.
Quote:
2. Letjen Edy Rahmayadi

Sebagian voters (pemilik hak suara di PSSI) melalui K85 yang diisi oleh 92 pemilik hak suara, secara gamblang telah mengusung nama Letnan Jenderal Edy Rahmayadi, yang juga Presiden Direktur PS TNI untuk menjadi calon ketua umum.
“Saat ini saya diminta jadi ketua K85 dengan 92 voter dan Asprov. Jika ke depan saya dicalonkan jadi Ketum PSSI, iya Alhamdulillah, saya akan pikirkan lagi,”ujar Letjen Edy Rahmayadi.
Letnan Jenderal Edy Rahmayadi adalah seorang perwira tinggi TNI Angkatan Darat yang ditugaskan menjadi Pangkostrad. Ia lulusan akademi militer tahun 1985 berpengalaman dalam bidang infanteri (merupakan pasukan tempur darat utama yaitu pasukan berjalan kaki yang dilengkapi persenjataan ringan, dilatih dan disiapkan untuk melaksanakan pertempuran jarak dekat).
Markas Besar TNI Angkatan Darat (Mabesad) sendiri sejauh ini masih enggan menanggapi rencana diusungnya Edy sebagai calon Ketum PSSI yang baru. Namun, jika menilik aturan, Edy diwajibkan mengundurkan diri dari TNI jika terpilih.
"Sejauh ini masih wacana. Kalau masih wacana saya belum bisa menjawab. Tapi jika memang terpilih harus begitu, harus ikuti aturan (mundur). Dia akan menjabat kalau diminta masyarakat dan tentu mengikuti masyarakat,“ ujar Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat, Brigadir Jenderal M Sabrar Fadhilah.
Sepak terjang Letjen Edy Rahmayadi di bidang sepakbola dimulai ketika ia menjadi Pembina bagi klub asal kampung halamannya, PSMS Medan. Tentara 55 tahun tersebut datang disaat klub tersebut sedang dalam keadaan terpuruk.
Ditangan Edy Rahmayadi PSMS perlahan bangkit hingga akhirnya meraih gelar juara Piala Kemerdekaan di 2015 lalu. Para pemain pun mendapatkan hak dan klub tersebut kembali dieluk-elukan. Saat akan berlaga di Piala Jenderal Sudirman 2016, seluruh skuat PSMS Medan kemudian diboyong dan bermain atas nama PS TNI.
PS TNI sendiri tampil cukup baik di Piala Jenderal Sudirman hingga kemudian klub tersebut mengakuisisi klub asal Papua, Persiram Raja Ampat untuk mengarungi kompetisi TSC A 2016. Letjen Edy Rahmayadi kemudian dipercaya menjadi Persiden Direktur klub. Sementara itu PSMS Medan tidak melanjutkan kerjasamanya dengan PS TNI dan memilih berpisah serta berpartisipasi di TSC B (Divisi Utama).
“Saat ini saya diminta jadi ketua K85 dengan 92 voter dan Asprov. Jika ke depan saya dicalonkan jadi Ketum PSSI, iya Alhamdulillah, saya akan pikirkan lagi,”ujar Letjen Edy Rahmayadi.
Letnan Jenderal Edy Rahmayadi adalah seorang perwira tinggi TNI Angkatan Darat yang ditugaskan menjadi Pangkostrad. Ia lulusan akademi militer tahun 1985 berpengalaman dalam bidang infanteri (merupakan pasukan tempur darat utama yaitu pasukan berjalan kaki yang dilengkapi persenjataan ringan, dilatih dan disiapkan untuk melaksanakan pertempuran jarak dekat).
Markas Besar TNI Angkatan Darat (Mabesad) sendiri sejauh ini masih enggan menanggapi rencana diusungnya Edy sebagai calon Ketum PSSI yang baru. Namun, jika menilik aturan, Edy diwajibkan mengundurkan diri dari TNI jika terpilih.
"Sejauh ini masih wacana. Kalau masih wacana saya belum bisa menjawab. Tapi jika memang terpilih harus begitu, harus ikuti aturan (mundur). Dia akan menjabat kalau diminta masyarakat dan tentu mengikuti masyarakat,“ ujar Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat, Brigadir Jenderal M Sabrar Fadhilah.
Sepak terjang Letjen Edy Rahmayadi di bidang sepakbola dimulai ketika ia menjadi Pembina bagi klub asal kampung halamannya, PSMS Medan. Tentara 55 tahun tersebut datang disaat klub tersebut sedang dalam keadaan terpuruk.
Ditangan Edy Rahmayadi PSMS perlahan bangkit hingga akhirnya meraih gelar juara Piala Kemerdekaan di 2015 lalu. Para pemain pun mendapatkan hak dan klub tersebut kembali dieluk-elukan. Saat akan berlaga di Piala Jenderal Sudirman 2016, seluruh skuat PSMS Medan kemudian diboyong dan bermain atas nama PS TNI.
PS TNI sendiri tampil cukup baik di Piala Jenderal Sudirman hingga kemudian klub tersebut mengakuisisi klub asal Papua, Persiram Raja Ampat untuk mengarungi kompetisi TSC A 2016. Letjen Edy Rahmayadi kemudian dipercaya menjadi Persiden Direktur klub. Sementara itu PSMS Medan tidak melanjutkan kerjasamanya dengan PS TNI dan memilih berpisah serta berpartisipasi di TSC B (Divisi Utama).
Quote:
3. Dr. Moeldoko

Nama yang satu ini mungkin terdengar asing bagi pecinta sepakbola Tanah Air. Rekam jejaknya di olahraga si kulit bundar juga tidak banyak tercatat bahkan hampir tidak ada sama sekali. Dr Moeldoko sendiri merupakan mantan Panglima TNI Jenderal Purnawirawan.
Moeldoko meraih gelar doktor program pascasarjana ilmu administrasi FISIP Universitas Indonesia pada 2014 lalu. Meski memiliki riwayat jabatan yang cukup panjang, pria 59 tahun tersebut sama sekali tidak bersentuhan dengan dunia olahraga, kesemuanya hanya berhubungan dengan bidang kemiliteran.
Kabar Jenderal Purnawirawan Moeldoko untuk maju ke bursa calon ketua umum PSSI sendiri diungkapkan oleh Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI). Badan yang berwenang melakukan pembinaan, pengembangan, pengawasan dan pengendalian terhadap setiap kegiatan olahraga profesional Indonesia tersebut, menyatakan sudah saatnya PSSI dipimpin seseorang dengan kemampuan disiplin tinggi, mengingat kondisi induk sepakbola Tanah Air saat ini tidak berada di level terbaiknya.
"Dari informasi yang kami (BOPI) terima, dua jenderal ini calon kuat. Untuk pak Moeldoko kita dapat dari sumber yang bisa dipercaya,"kata Sekretaris Jenderal BOPI, Heru Nugroho saat ditemui wartawan di kantor Kemenpora.
“Saya pikir sudah saatnya PSSI ditangani oleh figur yang disiplin, hal ini bisa membantu membentuk pondasi dan landasan yang kuat untuk PSSI dan sepakbola ke depannya. Saya pikir dengan situasi yang seperti sekarang itu pilihan yang tepat,” sambungnya.
Moeldoko meraih gelar doktor program pascasarjana ilmu administrasi FISIP Universitas Indonesia pada 2014 lalu. Meski memiliki riwayat jabatan yang cukup panjang, pria 59 tahun tersebut sama sekali tidak bersentuhan dengan dunia olahraga, kesemuanya hanya berhubungan dengan bidang kemiliteran.
Kabar Jenderal Purnawirawan Moeldoko untuk maju ke bursa calon ketua umum PSSI sendiri diungkapkan oleh Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI). Badan yang berwenang melakukan pembinaan, pengembangan, pengawasan dan pengendalian terhadap setiap kegiatan olahraga profesional Indonesia tersebut, menyatakan sudah saatnya PSSI dipimpin seseorang dengan kemampuan disiplin tinggi, mengingat kondisi induk sepakbola Tanah Air saat ini tidak berada di level terbaiknya.
"Dari informasi yang kami (BOPI) terima, dua jenderal ini calon kuat. Untuk pak Moeldoko kita dapat dari sumber yang bisa dipercaya,"kata Sekretaris Jenderal BOPI, Heru Nugroho saat ditemui wartawan di kantor Kemenpora.
“Saya pikir sudah saatnya PSSI ditangani oleh figur yang disiplin, hal ini bisa membantu membentuk pondasi dan landasan yang kuat untuk PSSI dan sepakbola ke depannya. Saya pikir dengan situasi yang seperti sekarang itu pilihan yang tepat,” sambungnya.
Quote:
Sepakbola Indonesia terus berbenah. Baru-baru ini PSSI selaku induk sepakbola Tanah Air melakukan Kongres Luar Biasa (KLB) demi kemajuan olahraga paling populer sejagat itu. Beberapa poin penting pun dihasilkan dari KLB termasuk keinginan untuk mengganti dan memilih ulang ketua umum PSSI,
Siapapun yang terpilih, ane berharap semoga PSSI , Sepak bola tanah air dan Timnas indonesia lebih baik lagi dan lebih berprestasi, amiin
Sumber Refrensi
Siapapun yang terpilih, ane berharap semoga PSSI , Sepak bola tanah air dan Timnas indonesia lebih baik lagi dan lebih berprestasi, amiin
Sumber Refrensi
Quote:
See You Next Time di trit ane selanjut nya


keep ngaskus gansis




keep ngaskus gansis



Spoiler for Jangan di bukan gansis !:
Yang lempar cendol semoga rejeki nya di mudahkan


yang bantu Rate 5 semoga urusan nya di mudahkan

yang lempar bata semoga cepet dapet hidayah

yang komen semoga ilmu nya bermanfaat

amin allahumma amin




yang bantu Rate 5 semoga urusan nya di mudahkan



yang lempar bata semoga cepet dapet hidayah



yang komen semoga ilmu nya bermanfaat



amin allahumma amin





Diubah oleh approve.cc 12-08-2016 02:26
0
33.9K
Kutip
310
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan