aku suka pembelaanmu saat takdir mempertemukan surga diantara bibir kita yang indah. kau yang terluka, aku--nyangsara.

ingatkah dikau, fi, saat aku memanjati rerindang tubuhmu yang hijau dan reranting rambutmu yang lembut? tak kuasa jemariku mematahkan nafas yang berhembus dari paralon sukmamu.

dan--ah, separuh tubuh tuhan benar-benar telah menyatu dengan deru puncak lenguhku.

fi, segenap serat dalam uratku luluh menggelantung lemah tanpa gairah, lantaran engkau fi, engkau yang telah merebutnya dan enggan pula mengembalikannya padaku.

sudah cukup puaskah engkau, fi? atau masih perlu ada yang kudu kita diskusikan kembali, demi menjajah sebuah tragedi yang tak pernah kenal mati?

rasa-rasaku tertimbun pada tubuh yang sesal. namun, inilah pengabdianku padamu, pengabdian sempurna yang semula tak pernah ku kenal pada nama perempuan sebelummu, fi.

____________________
di usia malam, 0908