Warga Ancam Duduki Rumah Risma jika Jadi ke Jakarta
TS
aghilfath
Warga Ancam Duduki Rumah Risma jika Jadi ke Jakarta
Spoiler for Warga Ancam Duduki Rumah Risma jika Jadi ke Jakarta:
SURABAYA, KOMPAS.com - Puluhan warga Surabaya menggelar aksi menolak Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, untuk menjadi calon gubernur DKI, Selasa (9/8/2016).
Mereka mengancam akan duduki kediaman Risma jika Risma jadi berangkat ke Jakarta.
Massa aksi berangkat dari kantor Pusura depan DPRD Surabaya menuju balaikota Surabaya. Sambil meneriakkan yel-yel "Hidup Bu Risma", mereka berjalan sambil membawa sejumlah poster, di antaranya bertuliskan "Bu Risma Inspirasi perempuan kota Surabaya" dan "Bu Risma milik Arek Suroboyo".
Yanto, salah satu peserta aksi dalam orasinya sempat mengancam akan menduduki kediaman Risma jika sampai bersedia dicalonkan menjadi cagub DKI.
"Kami akan duduki kediaman Bu Risma jika jadi ke Jakarta," ungkapnya.
Yanto dari perwakilan komunitas pecinta lingkungan itu menegaskan, bahwa aksinya murni aspirasi warga Surabaya, dan tidak ditunggangi kepentikan politik.
"Kami tidak dibayar. Bagi kami, Bu Risma berhasil menjadikan Kota Surabaya lebih sehat karena lingkungan menjadi lebih bersih," ujarnya.
Selain dari komunitas pecinta lingkungan, aksi juga diikuti sejumlah komunitas seperti Pemuda Surabaya, aliansi Perempuan Surabaya, dan aliansi Wong Lawas. Surabaya.
Karena Risma sedang menghadiri acara di luar kantor, peserta aksi ditemui oleh Sekretaris Kota Surabaya, Hendro Gunawan.
Spoiler for Warga Surabaya Gelar Aksi Tolak Risma ke Jakarta:
Warga Surabaya Gelar Aksi Tolak Risma ke Jakarta
TEMPO.CO, Surabaya - Warga Surabaya yang terdiri dari berbagai elemen menggelar aksi damai mulai dari depan Gedung Balai Kota Surabaya hingga di Balai Kota Surabaya, Selasa, 09 Agustus 2016. Massa aksi yang terdiri dari Aliansi Perempuan Jawa Timur, Relawan Lingkungan Surabaya, dan Pusura (Pemuda Surabaya) menagih janji Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini untuk tetap memimpin Kota Surabaya.
Bahkan, mereka juga meminta Risma untuk segera mengeluarkan pernyataan menolak ke Jakarta. “Dalam waktu dekat, Bu Risma harus tegas mengeluarkan statement menolak ke Jakarta, supaya warga Surabaya tetap kondusif,” kata Ketua Aliansi Perempuan Jawa Timur Aciek Lutfianah disela-sela aksinya.
Massa akhirnya diterima oleh Sekretaris Daerah Kota Surabaya Hendro Gunawan. Ia pun mendengarkan semua aspirasi yang disampaikan oleh mereka. Seusai mendengarkan aspirasi, Hendro menjelaskan bahwa sampai saat ini Risma masih terus bekerja dengan ikhlas di Surabaya.
Oleh karena itu, Hendro meminta supaya warga Surabaya tidak khawatir terhadap isu Pilkada DKI Jakarta. Ia meminta supaya warga Surabaya terus mendukung pemerintah kota surabaya untuk terus bekerja dengan baik. “Biarlah Bu Risma bekerja dengan baik di Surabaya, saya juga mohon dukungan warga untuk terus bekerja dengan baik dan ikhlas,” kata Hendro dihadapan massa.
Menurut Hendro, semua dukungan dan aspirasi yang disampaikan oleh massa aksi akan disampaikan kepada Risma. Bahkan, berbagai aspirasi itu akan menjadi bahan masukan bagi Risma untuk terus bekerja dengan baik ke depannya. “Sampai saat ini Bu Risma tetap fokus bekerja, sehingga ini menjadi bukti bahwa Bu Risma masih tetap di Surabaya,” kata dia. Oleh karena itu, warga Surabaya diminta tidak terombang-ambing dan tidak terprovokasi dengan isu-isu Pilkada DKI Jakarta. Sebab, Surabaya saat ini sudah aman dan kondusif.
Tanggapan dari Sekretaris Daerah Kota Surabaya itu mendapatkan respon positif dari koordinator aksi, Sabar. Bahkan ia menyampaikan terimakasih kepada Pemerintah Kota Surabaya karena telah diterima dengan baik. “Sudah jelas disampaikan Pak Sekda bahwa hingga detik ini Bu Risma masih ingin tetap memimpin Kota Surabaya,” kata dia.
Karenanya, Sabar juga sepakat dengan himbauan Sekretaris daerah bahwa warga Surabaya untuk tidak terprovokasi dengan isu-isu Pilkada DKI Jakarta. Surabaya sudah tenang dan kondusif selama ini, sehingga dia meminta terus menjadi kondusifitas dan keamanan Kota Surabaya itu. “Hati-hati, jangan sampai ada yang terprovokasi. Kita harus tetap berada di belakang Bu Risma,” katanya. Akhirnya, massa aksi pun bubar setelah bersalaman dengan Sekretaris Daerah Kota Surabaya itu.