- Beranda
- Komunitas
- Story
- B-Log Personal
My Thought
TS
zaqquater
My Thought
Halo semua, Saya mau share tentang pikiranku, soalnya bikin lega Hehehehe.
masih abstract dan ditulis apa adanya
UPDATE: GANTI JUDUL!
masih abstract dan ditulis apa adanya
UPDATE: GANTI JUDUL!
The Adventure Of Meto Understand How The World Works
Quote:
Ini dia! Apa judul yang tepat untuk Thread saya ya ? Pada awalnya Thread ini berjudul "My thought", kemudian saya menggantinya menjadi "My Mind" namun, setelah saya membaca ulang dan meninjaunya kembali, saya merasa My mind bukan judul yang tepat. Saya harus lebih spesifik. Karena tulisan-tulisan saya, menjurus kepada jalan-jalan kepada Self Improvement. Tulisan dibawah seperti kaca terhadap saya.
Dan ketika saya membaca diri saya sendiri saya memutuskan untuk menggantinya. Beberapa waktu lalu saya menonton London Real, youtube channel. Isinya interview tentang Louis Cole, orang yang sudah keliling dunia modal Video. Tapi dari video-nya itulah dia bisa indepentdent. Ada sebuah moment ketika ia ditanya oleh sang interviewer darimana idenya ? Ia menjawab ada sebuah moment ketika saya ber-umur 20 dan bertanya segalanya. Orang ini sama dengan saya, namun saya lebih tua ketika saya baru sempat meluangkan waktu, untuk bertanya segalanya. Akhirnya saya bertanya kembali, Mengapa saya bertanya segalanya ? dan jawaban saya untuk saya saat ini adalah Karena saya ingin mengerti bagaimana itu semua berjalan. Tepatnya "Bagaimana Dunia Bekerja ?". Soo saya akan mengganti judul thread ini dengan
The Adventure Of Me to Understand How The World Works
Saya mungkin tidak akan menemukan jawaban-nya hingga saya mati. Atau mungkin bisa ? Kenapa tidak dicari tahu ? Silahkan membaca
Dan ketika saya membaca diri saya sendiri saya memutuskan untuk menggantinya. Beberapa waktu lalu saya menonton London Real, youtube channel. Isinya interview tentang Louis Cole, orang yang sudah keliling dunia modal Video. Tapi dari video-nya itulah dia bisa indepentdent. Ada sebuah moment ketika ia ditanya oleh sang interviewer darimana idenya ? Ia menjawab ada sebuah moment ketika saya ber-umur 20 dan bertanya segalanya. Orang ini sama dengan saya, namun saya lebih tua ketika saya baru sempat meluangkan waktu, untuk bertanya segalanya. Akhirnya saya bertanya kembali, Mengapa saya bertanya segalanya ? dan jawaban saya untuk saya saat ini adalah Karena saya ingin mengerti bagaimana itu semua berjalan. Tepatnya "Bagaimana Dunia Bekerja ?". Soo saya akan mengganti judul thread ini dengan
The Adventure Of Me to Understand How The World Works
Saya mungkin tidak akan menemukan jawaban-nya hingga saya mati. Atau mungkin bisa ? Kenapa tidak dicari tahu ? Silahkan membaca
Quote:
Thought 1
Hidup dinegeri dongeng ketika semua disediakan dan diperlakukan layaknya kaisar adalah impian. Kalah dalam situasi, berada dirumah dan duduk didepan komputer merupakan sampah. “Loser!” Itu yang ada didalam pikiranku ketika menerka apa yang ada didalam pikiran banyak orang. “Makan, tidur, duduk tidak kerja” Cih, sampah macam apa. Ketika bertemu, temu sapa, dengan keluarga hal pertama yang di lontarkan dari mulut mereka adalah kerja. “Sudah kerja dimana ?” “rumah produksi om.” “kamu emang dimana ?” “perfilman” jawabku. Cih aku berbohong, bagaimana tidak ? Saya akan tahu reaksi mereka pertama kali begitu saya menjawab belum yaitu perlakuan. Sudah beberapa kali pertanyaan yang sama dilontarkan kepadaku. Jawablah belum dan akan mendapatkan reaksi sorot expresi “beban”. “Masih anak mama”, “masih mencari jati diri” “loser!” “masih … ah sudahlah” “otaknya belum sampai” “Beban” “Beban” “Beban” “Beban”.
Hidup dinegeri dongeng ketika semua disediakan dan diperlakukan layaknya kaisar adalah impian. Kalah dalam situasi, berada dirumah dan duduk didepan komputer merupakan sampah. “Loser!” Itu yang ada didalam pikiranku ketika menerka apa yang ada didalam pikiran banyak orang. “Makan, tidur, duduk tidak kerja” Cih, sampah macam apa. Ketika bertemu, temu sapa, dengan keluarga hal pertama yang di lontarkan dari mulut mereka adalah kerja. “Sudah kerja dimana ?” “rumah produksi om.” “kamu emang dimana ?” “perfilman” jawabku. Cih aku berbohong, bagaimana tidak ? Saya akan tahu reaksi mereka pertama kali begitu saya menjawab belum yaitu perlakuan. Sudah beberapa kali pertanyaan yang sama dilontarkan kepadaku. Jawablah belum dan akan mendapatkan reaksi sorot expresi “beban”. “Masih anak mama”, “masih mencari jati diri” “loser!” “masih … ah sudahlah” “otaknya belum sampai” “Beban” “Beban” “Beban” “Beban”.
Quote:
"Tadi kerja dulu ya ?" tanya Supervisor bengkel **N**. "Siapa yang bilang kerja ?" jawabku "Saya ada urusan". "Bapak dari medan ya ?" Ini lagi pertanyaan test berikutnya "Dari sulawesi", "Oh ya iya inikan lagi puasa ya, masalahnya stiker motornya sudah diperbaharui harganya jadi ada perbedaan sedikit dengan yang sekarang. Tapi karena mutu dan pelayanan bengkel kami yang kami pertahankan makanya harganya kami tidak naikkan. Tapi kan ini ada teknik-teknik pemasangan ya, poles-polesan jadi ada sedikit ongkosnya". "Ngerti-ngerti pak" jawabku singkat. Seorang wanita melihatku dengan iba campur malu. Ini tidak menenangkanku tapi malah membuatku marah. Jadi begini, saya datang untuk mengganti sayap motor dan stikernya di bengkel resmi. Sebelumnya ayah saya ditabrak oleh pengendara motor dan ia mau ganti rugi, tapi apes ayah saya kehilangan dompetnya tepat 1 minggu setelah kejadian. Bukti pembayaran sayap dan stiker hilang, tapi untungnya masih disimpan oleh data komputer di bengkel tersebut. Tepat pada saat sayap dan stiker motor dari pabrik pusat dikirim ke bengkel. Ayah saya mengutus saya untuk datang kebengkel mengganti sayap dan stiker motor. “Nanti kamu bilang saja sama supervisornya nama papa, dia sudah mengerti kok, papa sudah pesan” “ok jawabku”. Sesampainya disana langsung disambut sama sesorang kira-kira umur 35, gemuk. singkat cerita dia adalah si supervisor. Luar biasa nih bengkel semuanya ramah. Pokoknya saya tinggal kasih kunci terus duduk manis diruang tunggu. Kemudian lama menunggu tak kunjung selesai juga. Saya turun memeriksa. Ini hanya prasangkaku tapi semoga tidak benar. 2 orang yang datang setelah saya, diperbaiki dulu motornya, pada saat saya melihat langsung, baru motor saya diproses. Aksi protes saya keluar dengan supervisornya “iya ini lagi dipasang mas” Sambil tersenyum si supervisor bilang “mau diantar mas motornya ?” “Bisa ya ?” “Bisa kok” dia merangkul pundakku. “Oh saya tinggal bisa ya pak” “bisa-bisa, dimana alamatnya ? “******* E****E” “nomor hape ini ya ?” “itu bukan, itu nomor bapak saya, ini nomor saya” “oh ok ok” “Ok pak saya tinggal dulu” “Ok”. Skip-skip setelah urusan beres saya kira motor sudah diantar, ternyata belum. Ayah saya bilang “itu kalau kau tinggal harus kasih uang rokok nanti kalau diantar”, “wah gk mau saya pa”. Akhirnya saya kembali kebengkel, penuh kekesalan juga. Motor sudah terparkir tanda kerjaan sudah beres. Saya cek kiri kanan sayap, rapih. Pergi ke kasir dan diproses setelah itu saya melihat ada kejanggalan. Harga yang sudah diberitahukan oleh ayah saya naik 17 ribu. Saya protes dikasir dan kasir segera pergi ke office, lama saya tunggu saya menyusul ke office si Supervisor “Mas iya jadi begini ada perubahan harga, karena inikan 3 bulan yang lalu jadi ada perubahan harga." saya terdiam, sepertinya seisi ruangan tegang. “Iya, tapi ini harganya tidak kami naikkan, tadi kerja dulu ya ?" tanya Supervisor bengkel **N**. "Siapa yang bilang kerja ?" jawabku "Saya ada urusan". "Bapak dari medan ya ?" Ini lagi pertanyaan test berikutnya "Dari sulawesi", "Oh ya iya inikan lagi puasa ya, masalahnya stiker motornya sudah diperbaharui harganya jadi ada perbedaan sedikit dengan yang sekarang. Tapi karena mutu dan pelayanan bengkel kami yang kami pertahankan makanya harganya kami tidak naikkan. Tapi kan ini ada teknik-teknik pemasangan ya, poles-polesan jadi ada sedikit ongkosnya". "Ngerti-ngerti pak" jawabku singkat. Seorang wanita melihatku dengan iba campur malu. Ini tidak menenangkanku tapi malah membuatku marah. Kami kekasir dan kemudian saya membayar dengan plus “ongkos teknik polesan”. Menjadi mangsa, tampang boros, terlihat polos dan belum kerja, is that what you think pak Supervisor ? Nggak ngerti, kerjain aja ya nggak ?
Quote:
Thought 2
Gimana saya harus berpikir ? Jawablah pikiran saya! Kuketuk kepalaku berulang kali. Saya harus hidup disini. Saya di Jakarta, lahir disini dan dibesarkan disini. Dididik dan dipersiapkan secara mental dan fisik untuk menjadi tangguh. Saya harus bisa merawat adik, ayah, ibu, adik, kakek, nenek. Ayah saya orangnya keras sekali akting seolah-olah tahu semuanya, Ibu saya lembut dan akting seolah-olah tidak tahu semua. Ini makanmu, ini minummu, ini pakaianmu, ini uangmu, ini kasih sayangku, ini doaku. Itu paket untukmu, suatu hari nanti aku harus memberikan paket yang sama untuk anakku. Cih, anak ? Kusalahkan diriku dan Tuhan jika titipanMu kauberikan kepadaku. Astaga! Apa yang barusan kupikirkan ? Ini tidak baik! Mengutuk diri sendiri. Tiap hari aku harus bergulat dengan pikiran itu.
Gimana saya harus berpikir ? Jawablah pikiran saya! Kuketuk kepalaku berulang kali. Saya harus hidup disini. Saya di Jakarta, lahir disini dan dibesarkan disini. Dididik dan dipersiapkan secara mental dan fisik untuk menjadi tangguh. Saya harus bisa merawat adik, ayah, ibu, adik, kakek, nenek. Ayah saya orangnya keras sekali akting seolah-olah tahu semuanya, Ibu saya lembut dan akting seolah-olah tidak tahu semua. Ini makanmu, ini minummu, ini pakaianmu, ini uangmu, ini kasih sayangku, ini doaku. Itu paket untukmu, suatu hari nanti aku harus memberikan paket yang sama untuk anakku. Cih, anak ? Kusalahkan diriku dan Tuhan jika titipanMu kauberikan kepadaku. Astaga! Apa yang barusan kupikirkan ? Ini tidak baik! Mengutuk diri sendiri. Tiap hari aku harus bergulat dengan pikiran itu.
Quote:
Learning by doing, learning by reading, learning by studying, learning by thinking, learning by watching. Yang terakhir itu saya. Ok my major is cinematography which is mempelajari tentang perfilman. Nirmana 2D, Nirmana 3D, Photography, Digital Special Effect, Colour theory, Digital Cinematography, Sound Design in cinematography, Comic and Storyboard Making, Digital Cinema and Camera Lighting Technique, Script Writing I, II, III, Creative Writing, Character and Costume design, Sociology in Art and Design, Psychology In Art and Design, Documentary Movie, Cinematography editing, Visual Communication Principles, Acting & Casting, Producing and Distributing, West art History, Miniature prototyping, Motion Graphic, Drawing dst. YES SAYA INGAT SEMUA! Tiap dosen matkul itu idealismenya tinggi sekali, mereka menaruh semangat dan harapan terhadap generasi perfilman selanjutnya. HARUS! POKOKNYA HARUS TIAP mahasiswanya mengerti apa yang diajarkan. TIAP MATA KULIAH! Masing-masing dosen mau dia yang PR-nya di Niatkan. Bagus? BAGUS, TAPI BIKIN KETETERAN. Tapi dari itu semua yang bikin kepala saya mau pecah yaitu Directing. Ini Emosi atau mimik muka, garis wajah dipelajari, bahasa tubuh gerakan dari ujung ke ujung, dari atas ke bawah. “Kenapa si Nicole kidman melirik kebawah dulu baru ke kanan frame ?” Karena apa ? I DONT KNOW YOU STUPID SON OF A BITCH! TANYA SAMA SI SUTRADARA YANG BUAT! ATAU SI NICOLE KIDMANNYA! (Teriakku dalam hati) “karena malu mas ?” “yang lainnya ?” “karena dia ingin mendapatkan simpatinya Tom Cruise ?” “yang lainnya ?” “karena umm...” “kalau *Dodi* apa ?” “karena . ...... (saya lupa tapi yang jelas jawabannya benar). I mean bisa gila kalau begini! Directing ini kayaknya cocok banget buat cewe, secara indra kepekaan merekakan 10x lipat dari laki-laki. Another case dalam film FARGO saya teringat ketika dosen saya menyuguhkan sebuah scene dimana camera wide shot dari atas. Adegan pada saat itu cuaca bersalju seorang pria berjalan lurus ke atas melawan salju. “Coba lihat yang ini, nyaman tidak dilihatnya ?” “Tidak” “Ini memang didesain begini, karena memperlihatkan si karakter berjuang, dan akan mewakilkan adegan selanjutnya yang lebih tidak nyaman, jika si karakter berjalan dari atas ke bawah, jelas akan terlihat mudah dari atas kebawahkan ?” “OOOOHH!” satu kelas mengangguk “jika kamu menaiki tangga, sama kamu menuruni tangga nyaman yang mana ?” “Turun tangga” “Nah sama dengan adegan ini.” Ini dinamakan (saya lupa). Tapi ini memusingkan, sumpah memusingkan. Bayangkan di dunia ini ada trilyunan expresi, berbagai macam kemungkinan langkah untuk bergerak. Gimana saya mempelajari itu semua ? Muka saja ada jutaan ototnya ? Saya teringat saya pernah tanya ini sama dosen saya, tapi pas pagi-pagi biar jawabannya bisa dimengerti. Dia bilang sama saya itu semua Consciousness (kesadaran) tapi masih belum bangun alias ada didalam alam bawah sadar kamu. Nah ketika kamu ditanya kenapa ekspresinya begini, kenapa geraknya begitu. Semua itu ditarik keluar dari alam bawah sadar kamu. Heh! Ribet! Tapi saya iya-iya aja. Tapi saya baru mengerti ucapan beliau 1 tahun lalu! Tepat setelah 1 tahun kelulusan saya! Dan kata-kata beliau itu terpakai juga untuk pembuatan skripsi. Semakin tinggi tingkat kesadaran, “awareness”. Semakin maju pemikiran orang itu. This is why skripsi very important! Ketika anda berdebat kenapa begini, kenapa begitu. Semua pasti ingin opininya yang paling benar. But how do i know if his / her opinion is right ? Perdebatan ini akan terus berlanjut. Itulah gunanya S1 alias skripsi, “karya ilmiah”, Sebuah opini yang bisa dihitung sehingga tingkat akurasinya lebih tinggi, karena berdasarkan data dan fakta, singkatnya begitu. Nah, orang yang membuat kesimpulan dari data itu yaitu si S3, sang pembuat teori, yang tahunan mengabdikan dirinya untuk membuktikan teorinya (katanya, opininya). Kira-kira kalau dari level S1 itu menerapkan teori, S2 itu menguji teori, S3 itu membuat teori. Jadi saya sebagai seorang S1 memakai teori S3 untuk menghakhiri perdebatan. But anyway i am still learning by watching. Jika saya disuruh membuat film bagus saya bisa. Tapi kalau ditanya kenapa tangannya begini, kenapa gk lari aja, kenapa gk jalan dari kiri ke kanan aja dalam proses pra-produksi. I'm sorry jawaban saya tidak memuaskan. Transfer ide susah. Breakdown, I hate so much. Dan itulah kelemahanku yang harus disembuhkan
Quote:
Thought 3
Saya akui saya malas “Baby sitting” para pendatang baru dijakarta dan sekitarnya. Dengar ocehan, kisah-kisah dan cerita yang mereka jual. Anehnya saya beli, berkali-kali dan semua berujung ke arah yang sama, berikan solusi sama seperti tidak memberikan solusi. Merasa bodoh sekarang kalau saya beli, sama saja seperti buang waktu untuk dengar kisah mereka.
Saya akui saya malas “Baby sitting” para pendatang baru dijakarta dan sekitarnya. Dengar ocehan, kisah-kisah dan cerita yang mereka jual. Anehnya saya beli, berkali-kali dan semua berujung ke arah yang sama, berikan solusi sama seperti tidak memberikan solusi. Merasa bodoh sekarang kalau saya beli, sama saja seperti buang waktu untuk dengar kisah mereka.
Quote:
Saya sedang duduk di pantry rumah sakit Siloam Tangerang. Tidak lama datang seorang bapak dari *A***N*, dia tampak kebingungan. Dari raut mukanya tampak ada sesuatu yang sangat penting. Saya bertanya “bapak mau menjenguk ?” “Iya saya datang dari *A***N*”. “Ruang apa pak ?” “ini pintu didepan ini”. Bodoh! Bertindak seolah saya tahu kapan pintu itu akan dibuka. Saya sendiri saja masih baru menunggu ayah saya selesai menjenguk keluarga disana. Apa yang membuat dia berpikir saya dapat menolongnya ? Apa saya terlihat seperti petugas informasi ? Atau karena saya duduk sendirian seperti “orang lama” ? “Nggak tahu pak, coba tanya security disana, atau kebagian informasi ” Si bapak langsung berubah dia marah dan pindah tempat. “Apa yang anda harapkan dari saya ?” tanyaku dalam hati. (Saya bukan pemandu!) Ayah saya selesai menjenguk dan keluar dari kamar pasien tapi pintu koridor sudah ditutup. Beliau terpaksa turun dengan tangga darurat. Kami bertemu dilobby bawah dan pulang.
Quote:
"Saya tidak dianggap oleh tante saya. Kakak kandung saya tidak menganggap saya sebagai adik" dua kalimat yang terngiang di otak saya. Dini hari sekitar jam 03.00 saya terbangun. Tadi jam 22.00 panas, sekarang dingin banyak nyamuk juga. Yan tertidur di sebelah saya. Dia sepupu 3x. Cerita masa lalunya masih saja terngiang di kepala. Ini satu tahun yang lalu dan waktu itu hari ke-4 saya di kampung Inggris, Pare, Jawa Timur. Kami saling berkenalan sebagai keluarga. Hari pertama, ke 2, 3 dia bicara sedikit. "Saya bolos sekolah, berantam dengan pentolan" "terus ?" "Kami janjian di dekat lorong kereta api. Dia bawa 3 orang temannya, orang fitness badannya besar, tapi otot luarnya aja yang berisi." "Saya bawa teman saya orang tanjung priuk dulu suka malakin saya, saya kasih duit, tapi dia bilang kalau ada yang macam-macam panggil saya". "kami ber tiga, yang suka malakin saya, bawa teman juga dia orang papua." sambil meludah si papua bilang ""itu semua 4 orang saya habisin!"", ""dimulai dari yang paling besar"". Si Papua "Kering badannya, tapi berisi keras". Panjang kalau diceritain dari mulut Ian. Intinya dia ambil kayu balok, terus yang papua langsung lari menerjang, sebelum si pentolan hajar pakai balok, si papua sudah melesat dengan tendanganya ke arah kepala. Kalah cepat dan terjungkal, si pentolan dihajar sampai berdarah-darah. Temannya si pentolan cuman melongo ada balok tapi gk dipakai. Begitu lihat temannya penuh darah dibagian muka, mereka kabur. Singkat cerita Yan tidak terlibat, tapi keesokan hari ia dipanggil oleh kepala sekolah, orang tua si pentolan ingin agar Yan segera ditindak lanjuti, anaknya masuk RS. Namun ia sembunyi sewaktu dicari, hari-hari berikutnya ia tidak pernah di ganggu oleh si pentolan, permintaan maaf sudah diberikan namun mereka tidak berteman hingga sekarang.
Quote:
Thought 4
Seorang wanita cantik elok parasnya. Saya sering melihat ke arahnya, dia cuek.
Seorang wanita cantik saya melihat ke arahnya. Dia melihat ke arah saya, dia buang muka.
Seorang wanita cantik. Saya melihat ke arahnya, hatinya bergejolak bahasa tubuh kacau balau, defense up, kadang tegang, buang muka, curi pandang, buang muka, curi pandang.
Seorang wanita cantik. Dia melihat ke arah saya. Saya melihat ke arahnya. Kami bertatap-tatapan, muka saya beku, muka dia juga beku.
Seorang wanita cantik. Dia melihat ke arah saya. Saya melihat ke arahnya. Kami bertatapan selama 6 detik. Dia tersenyum genit. Hati saya bergejolak bahasa tubuh kacau balau, defense up, kadang tegang, buang muka, curi pandang, buang muka, curi pandang. WHAT THE FUCK !??? Dia ingin saya yang membuat gerakan untuk mendekatinya. Oh Oooh oohhhhh! Waktu berhenti, saya berperang dalam hati lamanya 1 jam, padahal perang itu 1 detik di waktu yang sebenarnya. Saya mendekat, dia memutar badannya melihat ke arah lain. bodoh! Kok badan saya belok ke WC ? Oh saya melihatnya pakai sudut mata, dia menoleh melihat ke arah saya, tapi saya belok ke arah WC. Hmmm . . .... Ini karena gk tau apa yang harus dibilang. Habis gimana ? Secara perawakan dia umurnya 5 tahun lebih tua dari saya, badannya seksi sekali, Apa yang harus dikatakan ? Tasnya ? Sepatunya ? Antingya ? Roknya ? Saya tidak paham itu semua.
Seorang wanita cantik elok parasnya. Saya sering melihat ke arahnya, dia cuek.
Seorang wanita cantik saya melihat ke arahnya. Dia melihat ke arah saya, dia buang muka.
Seorang wanita cantik. Saya melihat ke arahnya, hatinya bergejolak bahasa tubuh kacau balau, defense up, kadang tegang, buang muka, curi pandang, buang muka, curi pandang.
Seorang wanita cantik. Dia melihat ke arah saya. Saya melihat ke arahnya. Kami bertatap-tatapan, muka saya beku, muka dia juga beku.
Seorang wanita cantik. Dia melihat ke arah saya. Saya melihat ke arahnya. Kami bertatapan selama 6 detik. Dia tersenyum genit. Hati saya bergejolak bahasa tubuh kacau balau, defense up, kadang tegang, buang muka, curi pandang, buang muka, curi pandang. WHAT THE FUCK !??? Dia ingin saya yang membuat gerakan untuk mendekatinya. Oh Oooh oohhhhh! Waktu berhenti, saya berperang dalam hati lamanya 1 jam, padahal perang itu 1 detik di waktu yang sebenarnya. Saya mendekat, dia memutar badannya melihat ke arah lain. bodoh! Kok badan saya belok ke WC ? Oh saya melihatnya pakai sudut mata, dia menoleh melihat ke arah saya, tapi saya belok ke arah WC. Hmmm . . .... Ini karena gk tau apa yang harus dibilang. Habis gimana ? Secara perawakan dia umurnya 5 tahun lebih tua dari saya, badannya seksi sekali, Apa yang harus dikatakan ? Tasnya ? Sepatunya ? Antingya ? Roknya ? Saya tidak paham itu semua.
Diubah oleh zaqquater 02-09-2016 06:36
someshitness dan tata604 memberi reputasi
2
1.2K
Kutip
7
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan