- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
ACTA Akan Pantau Tes Kesehatan Ahok


TS
okoki
ACTA Akan Pantau Tes Kesehatan Ahok
JAKARTA - Advokat Cinta Tanah Air (ACTA) akan memantau tes kesehatan petahana Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) saat melakukan verifikasi di KPU DKI.
Ketua ACTA Krist Ibnu mengatakan, pemantauan ini dilakukan lantaran pihaknya menduga Ahok mengalami persoalan terkait kesehatan rohani.
"Sebagaimana kita ketahui bahwa berdasarkan Pasal 7 huruf f UU Pilkada, seorang calon gubernur harus memenuhi syarat mampu secara jasmani dan rohani berdasarkan hasil pemeriksaan kesehatan menyeluruh dari tim dokter," kata Ibnu di Posko ACTA, Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Rabu (3/8/2016).
ACTA, lanjut dia, mencatat sedikitnya tiga momentum dimana Ahok tidak dapat mengendalikan psikologisnya lantaran emosi saat berhadapan dengan rakyat.
"Pertama saat Ahok memaki ibu Yusri yang mengadu persoalan Kartu Jakarta Pintar (KJP). Tak hanya bicara keras dan sangat emosional, Ahok bahkan menyebut bu Yusri sebagai maling. Itu membuktikan Ahok tidak memiliki empati atas kondisi rakyat kecil yang minim pengetahuan dan miskin secara ekonomi," terangnya.
Catatan kedua, Ibnu mengungkapkan, saat Ahok memarahi lima guru honer yang memprotes ketidaklulusan mereka pada Februari 2015. Kala itu, bahkan salah seorang guru honorer menangis keras hingga pingsan karena kaget dengan respons Ahok yang marah besar.
"Yang ketiga adalah momen ketika Ahok memarahi wartawan yang mewawancarainya di Balai Kota. Saat itu Ahok marah karena merasa disudutkan. Ahok bahkan melarang wartawan tersebut untuk masuk ke Balai Kota. Dan ini bukti bahwa sikap Ahok tidak menghargai tugas wartawan. Harusnya jika tidak berkenan dengan wartawan itu dia cukup menolak menjawab," imbuhnya.
Ibnu menambahkan, pihaknya akan berkoordinasi dengan tim ahli kesehatan psikologis di Indonesia guna melakukan pemantauan terhadap proses pemeriksaan kesehatan rohani dari petahana Ahok di KPU DKI.
"Hal ini untuk memastikan kesehatan Ahok apakah diuji sesuai metode yang ada di KPU, apakah telah tepat atau belum. Kami juga akan memastikan hasil pemeriksaan kesehatan rohaninya agar tidak ada ditutupi atau direkayasa," pungkasnya.
(sumber: http://news.okezone.com/read/2016/08...esehatan-ahok)
Ketua ACTA Krist Ibnu mengatakan, pemantauan ini dilakukan lantaran pihaknya menduga Ahok mengalami persoalan terkait kesehatan rohani.
"Sebagaimana kita ketahui bahwa berdasarkan Pasal 7 huruf f UU Pilkada, seorang calon gubernur harus memenuhi syarat mampu secara jasmani dan rohani berdasarkan hasil pemeriksaan kesehatan menyeluruh dari tim dokter," kata Ibnu di Posko ACTA, Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Rabu (3/8/2016).
ACTA, lanjut dia, mencatat sedikitnya tiga momentum dimana Ahok tidak dapat mengendalikan psikologisnya lantaran emosi saat berhadapan dengan rakyat.
"Pertama saat Ahok memaki ibu Yusri yang mengadu persoalan Kartu Jakarta Pintar (KJP). Tak hanya bicara keras dan sangat emosional, Ahok bahkan menyebut bu Yusri sebagai maling. Itu membuktikan Ahok tidak memiliki empati atas kondisi rakyat kecil yang minim pengetahuan dan miskin secara ekonomi," terangnya.
Catatan kedua, Ibnu mengungkapkan, saat Ahok memarahi lima guru honer yang memprotes ketidaklulusan mereka pada Februari 2015. Kala itu, bahkan salah seorang guru honorer menangis keras hingga pingsan karena kaget dengan respons Ahok yang marah besar.
"Yang ketiga adalah momen ketika Ahok memarahi wartawan yang mewawancarainya di Balai Kota. Saat itu Ahok marah karena merasa disudutkan. Ahok bahkan melarang wartawan tersebut untuk masuk ke Balai Kota. Dan ini bukti bahwa sikap Ahok tidak menghargai tugas wartawan. Harusnya jika tidak berkenan dengan wartawan itu dia cukup menolak menjawab," imbuhnya.
Ibnu menambahkan, pihaknya akan berkoordinasi dengan tim ahli kesehatan psikologis di Indonesia guna melakukan pemantauan terhadap proses pemeriksaan kesehatan rohani dari petahana Ahok di KPU DKI.
"Hal ini untuk memastikan kesehatan Ahok apakah diuji sesuai metode yang ada di KPU, apakah telah tepat atau belum. Kami juga akan memastikan hasil pemeriksaan kesehatan rohaninya agar tidak ada ditutupi atau direkayasa," pungkasnya.
(sumber: http://news.okezone.com/read/2016/08...esehatan-ahok)
0
1.8K
20


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan