JAKARTA – Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dinilai telah mengecewakan banyak pendukungnya saat memutuskan untuk maju dalam Pemilihan Gubernur DKI Jakarta pada 2017 melalui jalur partai politik.

Pengamat komunikasi politik dari Universitas Pelita Harapan (UPH), Emrus Sihombing mempertanyakan pernyataan Teman Ahok yang rela menuruti perubahan sikap politik Ahok ini.

"Ahok telah membuat kecewa pendukungnya, bahkan yang menarik Teman Ahok telah menyetujui Ahok apapun pilihannya. Nah, ini Teman Ahok yang mana?" ungkap Emrus saat berbincang dengan Okezone, Selasa (2/8/2016).

Emrus mengategorikan Teman Ahok ini menjadi dua golongan, yakni mereka yang mengumpulkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) mencapai 1 juta, dan para pemilik KTP itu sendiri. Menurut Emrus, apakah kesediaan Teman Ahok ini murni berasal dari mereka yang memiliki KTP atau hanya dari para pengumpul KTP yang mengatasnamakan pemilik KTP.

"Pemilik KTP ini ada 1 juta, apakah ini semua sudah ditanyakan kerelaannya Ahok pindah ke partai? Artinya kalo cuma 100 orang, 10 ribu, atau 100 ribu orang berarti kan belum mewakili 1 juta," tuturnya.

Untuk membuktikan pemilik satu juta KTP benar-benar rela Ahok pindah ke jalur partai, Emrus meminta dilaksanakan referendum dengan pendapat secara keseluruhan.

"Mintakan seluruh 1 juta orang ini pendapat. Kalau mereka satu juta ini setuju dalam artian 50 persen plus 1 berarti bolehlah dia ke partai. Kalau tidak setuju ya saya pikir itu mengecewakan pendukungnya ya," terangnya.

Emrus beranggapan pemilik satu juta KTP ini mereka yang polos politik. Mereka, lanjut Emrus, merasa jenuh demgan calon-calon yang disodorkan partai-partai politik.



(sumber: http://news.okezone.com/read/2016/08...satu-juta-ktp)