- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Menyambung Senyum dan Angan Anak-Anak Sinabung


TS
act.id
Menyambung Senyum dan Angan Anak-Anak Sinabung

TANAH KARO - Kokohnya Sinabung tampak menjulang setinggi lebih dari dua ribu meter. Sudah sejak bertahun lalu, Sinabung belum berhenti “terbatuk”. Meski kepulan abu vulkanik membubung nyaris setiap hari, namun kehidupan masyarakat di Dataran Tinggi Karo tak berhenti begitu saja. Semua rutinitas tetap berlangsung normal, meski dalam balutan suasana mencekam. Sinabung menjadi latar belakang harmoni alam yang sedang berlaku seimbang. Tanpa seorang pun bisa menebak, memprediksi, apalagi memastikan kapan erupsi Sinabung akan berakhir.
Meski erupsi tanpa henti tetap membawa kemuraman, tapi hidup tak boleh selamanya bergumul dengan kesedihan, begitulah sebaris kalimat yang bisa menggambar sekelumit kisah dari lereng Sinabung.
Pasar, sekolah, sekolah darurat dengan bangunan seadanya, tenda pengungsian, gubuk-gubuk triplek yang juga berisi pengungsian, sampai ke ladang di tepian Sinabung tetap ramai menyapa aktivitasnya masing-masing. Meski rutinitas tetap berjalan, tetapi siapa sangka trauma hidup dalam kepungan bencana erupsi tetap terekam dalam wajah-wajah mereka warga Dataran Tinggi Karo.
Trauma yang paling dirasa tentu tersimpan dalam benak-benak ribuan anak-anak Sinabung. Sejak tahun 2013, tiga tahun sudah mereka harus tetap memakai masker untuk berangkat ke sekolah. Bahkan terpaksa memulai pelajaran dengan duduk di dalam bangunan sekolah seadanya dengan lantai penuh abu vulkanik. Bangunan sekolah mereka terdahulu, sudah lapuk dan hancur tergilas ganasnya awan panas Sinabung. Trauma yang tersisa dalam benak bisa jadi bagai belati yang tersimpan dalam sarungnya. Jika tak ditangani dengan betul, kapan pun bisa menghunus senyum dan angan anak-anak Sinabung.
Tak ingin lebih lanjut bergelut dengan trauma, anak-anak di lereng Sinabung perlu pendampingan trauma healing yang intensif. Menyeka tiap hari kepingan trauma yang membekas dalam benak mereka.
Akhir pekan lalu, Sabtu (30/7) inisiatif apik dicetuskan oleh Komunitas Road to Jannah (R2J) asal negeri tetangga, Malaysia. Jauh-jauh datang dari Malaysia, tiga orang perempuan tangguh Mija, Zahira, dan Wani memboyong misi mulia dari Negeri Jiran. "Tebarkan Cinta Sejuta Impian untuk anak Sinabung", begitu tajuk misi yang mereka bawa dari tanah jiran di seberang Pulau Sumatera.
Tujuan misi mulia ini tak lain adalah membuat senyum anak-anak korban Erupsi Sinabung kembali merekah. Selain menyajikan sepaket trauma healing. Dalam program ini, Road to Jannah pun memberikan 130 set perlengkapan alat tulis seperti buku, cat warna, pulpen, pensil dan sebagainya. Tak ketinggalan pula 130 paket makanan bergizi terdiri dari susu, roti, biskuit, buah-buahan.
Aksi Cepat Tanggap (ACT) cabang Sumatera Utara bersama MRI Sumatera Utara berlaku sebagai tuan rumah dalam kemitraan program kemanusiaan di Sinabung ini. Sudah sejak dua hari sebelum hari pelaksanaan, berbagai kesiapan dilakukan. Berbelanja buah-buahan, panganan kecil kesukaan anak-anak sampai alat tulis dari pasar ke pasar dirasakan langsung oleh tim R2J Malaysia.
“Kami berbelanja kebutuhan dari satu pasar ke pasar yang lain sembari mengenalkan teman-teman baru dari Road To Jannah dengan keramaian Kota Medan. Prioritas kami, barang yang akan dibawa ke Sinabung harus dalam kondisi segar dan bagus,” ucap Wulan (22) penanggungjawab kegiatan sekaligus Customer Relationship Officer (CRO) ACT Medan.
Usai tuntas berbelanja kebutuhan untuk ratusan anak-anak Sinabung. Perjalanan dari Kota Medan dikebut menuju Kabupaten Karo, lereng Sinabung. ACT dan MRI Sumatera Utara berikut tiga kawan dari R2J Malaysia tiba di lokasi implementasi sekira pukul 10 pagi. Tujuan implementasi pertama menyapa ratusan anak-anak sekolah di SD 01 Atap, Desa Payung, Kecamatan Tigan Derket, Kabupaten Karo. Rutinitas belajar dan mengajar di sekolah ini merupakan binaan ACT sejak bertahun-tahun lalu.
“Tak ada yang berbeda dengan aktivitas anak-anak di sekolah ini, Namun antusias dan semangat belajar mereka sangat berbeda dibandingkan di daerah lainnya. Mereka menyadari bahwa masa depan adalah milik dan tanggung jawab mereka. Sinabung yang terbatuk setiap hari tidak berpengaruh terhadap semangat belajar mereka,” tutur Dedek Azman , selaku perwakilan MRI - ACT Tanah Karo.
Berlanjut ke implementasi berikutnya, kegiatan dilanjutkan menuju Posko Gudang Ponco, Desa Terong Peren, Kecamatan Tigan Derken. Di posko ini, nyaris seribuan jiwa pengungsi menetap sementara. Mereka berasa dari Desa Mardinding, desa yang kini mati tersapu awan panas, radius 4-5 km dari Gunung Sinabung. Dua ratus enam puluh lima Kepala Keluarga atau 987 jiwa termasuk anak-anak menempati tenda pengungsian sederhana ini.
Gelaran di tenda pengungsian Gudang Ponco lebih bervariasi. Diawali dengan makan siang bersama, kemudian berlanjut nonton bareng serial Upin-Ipin yang dibawakan langsung oleh R2J Malaysia, permainan sederhana khas anak-anak sebagai bagian dari trauma healing, dan terakhir pembagian paket makanan ringan dan buah-buahan dari R2J Malaysia. Tak luput, anak-anak di tenda pengungsian ini pun mendapat pendidikan dini tentang kebencanaan disampaikan oleh tim Rescue ACT – MRI Sumatera Utara.
“Bujur Malala (terimakasih banyak, -red) harapan kami edukasi dan bantuan sosial ini terus digulirkan ACT dan mitranya ke posko-posko lain. Kami juga berharap akan ada banyak kawan lain yang juga datang Gudang Ponco ini karena posko kami paling jauh diantara 8 posko lainnya, karena lokasi jauh kami jarang dapat bantuan” ujar koordinator posko Gudang Ponco dengan logat kental khas Karo.
Akhir pekan yang bermakna tak terlupa bagi punggawa ACT dan MRI cabang Sumut, begitupun bagi tiga kawan dari Road To Jannah Malaysia. Secara khusus, saluran televisi DAAI TV ikut merekam rangkaian perjalanan menyapa anak-anak Sinabung ini dan akan disiarkan dalam program “Selasar Budi”. []
Penulis: Muhammad Nur Taufik & Toras Adytia, ACT Sumatera Utara
Editor: Shulhan Syamsur Rijal
Ayo Berpartisipasi
0
1.6K
19


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan