Tari Rengkong dengan Peserta Terbanyak

Kabupaten Subang kita kenal sebagai lumbung padi nasional yang memiliki hamparan sawah dan tumbuh subur. Pemandangan indah tersebut dapat kita lihat jika melewati jalur darat pantai utara Jawa.

Sepanjang jalan dapat kita lihat aktifitas para petani yang begitu harmonis dengan alam. Harmonisasi manusia terhadap alam dapat dituangkan dalam berbagai kegiatan. Salah satunya adalah lahirnya tradisi budaya tari rengkong.



Kata ‘rengkong’ berasal dari alat pengangkut padi yang terbuat dari bambu. Bambu sepanjang 2 meter dikaitkan dengan ijuk. Ketika padi diangkat, munculah bunyi-bunyi gesekan yang merdu gemericik. Suara semakin semarak jika dimainkan lebih dari satu dan saling bersahutan.

Biasanya, tari rengkong dimainkan oleh sekitar 5 sampai 6 pria yang berpakaian tradisional Sunda. Para penari bercelana pangsi dan ikat kepala atau totopong bergerak dengan lincah selaras dengan irama.



Karena pencatatan rekor MURI tidak pernah biasa, Kabupaten Subang mencatatkan suatu hal yang luar biasa. Sebanyak 680 penari ikut serta dalam pagelaran tari rengkong di Alun-alun Kabupaten Subang pada 5 April 2016.

Seperti kegiatan penduduk agraris lainnya, tari rengkong ditampilkan sebagai rasa syukur atas limpahan padi yang diberikan oleh Sang Mahakuasa.