Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

micin.batanganAvatar border
TS
micin.batangan
Pro-kontra Pembangunan Monumen Buah Semangka


INDRAMAYU (Pos Kota) – Pembangunan momumen buah semangka yang dilakukan Pemerintah Desa Tunggulpayung, Kecamatan Lelea, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat menimbulkan pro dan kontra di masyarakat desa setempat.

Warga yang mendukung menilai pembangunan monumen yang diprakarsai Kuwu atau Kepala Desa Tunggulpayung, Rastim itu bisa menjadi trade mark di masyarakat sehingga menjadi kebanggaan masyarakat. Sebab dengan adanya monumen itu maka setiap orang yang kebetulan melewati Desa Tunggulpayung dapat melihat dan mengetahui bahwa desa itu memiliki monumen buah semangka yang berdiri cukup megah.

“Paling tidak bagi orang lain yang kebetulan melewati Desa Tunggulpayung itu dapat mengetahui bahwa masyarakat atau petani di Desa Tunggulpayung merupakan desa penghasil buah semangka. Ini mirip seperti monumen buah nanas yang ada di salah satu desa di Kabupaten Subang yang merupakan daerah penghasil buah nanas,” kata Edi, 28.

Bagi masyarakat yang kurang setuju menilai pembangunan momumen buah semangka jika menggunakan anggaran Dana Desa (DD) yang dikucurkan Pemerintah Pusat itu tidak tepat sasaran. Karena DD itu pada intinya dipergunakan untuk mendorong pembangunan infrastruktur yang dilakukan dengan hati-hati dengan tanggung jawab yang tinggi.

“Jika digunakan untuk membangun monumen buah semangka, menurut saya kurang tepat sasaran,” papar Budi, warga Desa Tunggulpayung. DD yang dikucurkan pemerintah pusat untuk membangun infrastruktur dan harus dilakukan melalui padat karya. Tidak diperbolehkan melibatkan orang ketiga atau diproyekkan.

“Artinya tenaga kerjanya melibatkan warga desa tersebut. Bahkan bila perlu bahan bakunya juga dibeli dari warga setempat. Untuk apa, agar roda perekonomian masyarakat di wilayah desa tersebut bisa berkembang. Karena tujuan dari adanya dana desa ini untuk mensejahterakan rakyat,” ungkapnya.

Di tempat terpisah, H. Tiwan, seorang Tokoh Masyarakat Desa Tunggul Payung, Kecamatan Lelea, Kabupaten Indramayu mengatakan, terkait Dana Desa yang digunakan untuk membangun monumen buah semangka adalah salah kaprah. Mengingat selama ini masih banyak jalan desa yang perlu diperhatikan, paparnya. (taryani)

http://poskotanews.com/2016/07/31/pr...buah-semangka/

eh, bikin patung semangka aja pake ribut2emoticon-Cape d...
Diubah oleh Kaskus Support 15 31-07-2016 17:34
tien212700Avatar border
tien212700 memberi reputasi
1
5K
34
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan