- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Gerindra DKI Inginkan Djarot atau Risma Jadi Cagub, Sandiaga Uno Cawagub


TS
sniper2777
Gerindra DKI Inginkan Djarot atau Risma Jadi Cagub, Sandiaga Uno Cawagub
Jakarta - Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Salahudin Uno terlipih menjadi kandidat calon gubernur dari partainya. Namun demikian, ada skenario yang diusulkan Gerindra DKI yakni menggandeng PDIP dan menyandingkan Sandiaga dengan Djarot Saiful Hidayat atau Tri Rismaharini (Risma).
Sandiaga bisa saja tak menjadi calon gubernur bila Gerindra berkoalisi dengan PDIP, melainkan cukup menjadi calon wakil gubernur. Sebagaimana diketahui, kursi yang dimiliki Gerindra di DKI kurang banyak ketimbang PDIP, yakni 15 kursi dibanding 28 kursi. PDIP adalah satu-satunya partai yang bisa mencalonkan nama ke Pilgub DKI 2017 tanpa harus berkoalisi dengan partai lain.
"Kita berharap berkoalisi dengan PDIP, ini prioritas pertama," Ketua Tim Penjaringan Cagub DKI Gerindra, Syarif, kepada detikcom, Sabtu (30/7/2016).
Syarif menyatakan usulan berisi konsiderans seperti ini sudah disampaikan Gerindra DKI ke Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra pada 30 Mei lalu. Usulan ini disertai dengan simulasi koalisi dengan PDIP dan juga simulasi koalisi tanpa PDIP. Namun demikian, keputusan akhir tetap berada di tangan Ketua Umum Prabowo Subianto.
"Kalau dengan PDIP maka kita mengajukan DKI 2. Bila tanpa PDIP maka kita mengajukan DKI 1 bersama mitra koalisi ikut mendorong," kata Syarif.
Pertama, bila dengan PDIP, Gerindra ingin mengajukan Sandiaga sebagai cawagub saja. Gerindra DKI membutuhkan sosok pemimpin yang punya pengalaman baik di bidang pemerintahan daerah.
"Kita butuh leader yang punya rekam jejak, mungkin Pak Djarot berpeluang. Ataupun kalau Bu Risma ditugaskan partainya, kami juga menerima," ujar Syarif.
Bila PDIP tak bersedia berkoalisi dengan Gerindra, maka Gerindra tentu akan memperjuangkan Sandiaga sebagi cagub agar bisa memenangkan Pilgub DKI 2017, dengan cawagub yang akan ditentukan bersama mitra koalisi. Syarif menyebut kondisi ini sebagai 'pintu keluar darurat'.
"Kalau PDIP enggak kunjung memutuskan ya kita emergency exit," ucapnya.
Pihaknya sudah melakukan penjajakan dengan PDIP, PKB, PAN, Partai Demokrat, dan PPP di level DKI. PKS disebut Syarif sebagai parpol yang sudah memastikan berkeinginan berkoalisi dengan Partai Gerindra.
"Proses yang dilakukan di level daerah sudah selesai. Sekarang sudah di level pusat. Rencananya, berdasarkan jadwal yang kami susun, 7 Agustus sudah diumumkan pasangan cagub beserta cawagubnya," kata Syarif. (dnu/dnu)
http://m.detik.com/news/berita/3264844/gerindra-dki-inginkan-djarot-atau-risma-jadi-cagub-sandiaga-uno-cawagub
Pembagian Kursi
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dengan perolehan sebanyak 28 kursi
Partai Gerindra dengan perolehan sebanyak 15 kursi
Partai Keadilan Sejahtera dengan perolehan sebanyak 11 kursi
Partai Persatuan Pembangunan dengan perolehan sebanyak 10 kursi
Partai Demokrat dengan perolehan sebanyak 10 kursi
Partai Hati Nurani Rakyat dengan perolehan sebanyak 10 kursi
Partai Golongan Karya dengan perolehan sebanyak 9 kursi
Partai Kebangkitan Bangsa dengan perolehan sebanyak 6 kursi
Partai Nasional Demokrat dengan perolehan sebanyak 5 kursi
Partai Amanat Nasional dengan perolehan sebanyak 2 kursi
DKI adalah salah satu indikator dan barometer utk menang pemilu 2019
PDIP berpeluang mencalonkan cagub dan cawagubnya sendiri, yg paling ideal supaya punya peluang besar menang adalah risma - djarot atau wagubnya dr hasil seleksi pendaftaran, kalo pasangan ini menang gw yakin 2019 risma bakal diplot sbg wapres jokowi
Partner koalisinya mungkin PKB
Selebihnya mungkin ada poros baru gerindra, demokrat, PPP, PKS, PAN, dengan cagub yg bs diterima oleh banyak partai pengusung tsb dan wagubnya Sandiaga uno, cagub bs jd Sjafrie atau Yusril, tp keliatannya lebih besar peluang Sjafrie
Pilkada DKI jd lebih seru kalo yg bertarung :
Ahok - Heru (Golkar, Hanura, Nasdem)
Risma - Djarot (PDIP, PKB)
Sjafrie - Uno (Gerindra, PKS, PPP, Demokrat, PAN)
Hanya utak atik analisa aja
Sandiaga bisa saja tak menjadi calon gubernur bila Gerindra berkoalisi dengan PDIP, melainkan cukup menjadi calon wakil gubernur. Sebagaimana diketahui, kursi yang dimiliki Gerindra di DKI kurang banyak ketimbang PDIP, yakni 15 kursi dibanding 28 kursi. PDIP adalah satu-satunya partai yang bisa mencalonkan nama ke Pilgub DKI 2017 tanpa harus berkoalisi dengan partai lain.
"Kita berharap berkoalisi dengan PDIP, ini prioritas pertama," Ketua Tim Penjaringan Cagub DKI Gerindra, Syarif, kepada detikcom, Sabtu (30/7/2016).
Syarif menyatakan usulan berisi konsiderans seperti ini sudah disampaikan Gerindra DKI ke Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra pada 30 Mei lalu. Usulan ini disertai dengan simulasi koalisi dengan PDIP dan juga simulasi koalisi tanpa PDIP. Namun demikian, keputusan akhir tetap berada di tangan Ketua Umum Prabowo Subianto.
"Kalau dengan PDIP maka kita mengajukan DKI 2. Bila tanpa PDIP maka kita mengajukan DKI 1 bersama mitra koalisi ikut mendorong," kata Syarif.
Pertama, bila dengan PDIP, Gerindra ingin mengajukan Sandiaga sebagai cawagub saja. Gerindra DKI membutuhkan sosok pemimpin yang punya pengalaman baik di bidang pemerintahan daerah.
"Kita butuh leader yang punya rekam jejak, mungkin Pak Djarot berpeluang. Ataupun kalau Bu Risma ditugaskan partainya, kami juga menerima," ujar Syarif.
Bila PDIP tak bersedia berkoalisi dengan Gerindra, maka Gerindra tentu akan memperjuangkan Sandiaga sebagi cagub agar bisa memenangkan Pilgub DKI 2017, dengan cawagub yang akan ditentukan bersama mitra koalisi. Syarif menyebut kondisi ini sebagai 'pintu keluar darurat'.
"Kalau PDIP enggak kunjung memutuskan ya kita emergency exit," ucapnya.
Pihaknya sudah melakukan penjajakan dengan PDIP, PKB, PAN, Partai Demokrat, dan PPP di level DKI. PKS disebut Syarif sebagai parpol yang sudah memastikan berkeinginan berkoalisi dengan Partai Gerindra.
"Proses yang dilakukan di level daerah sudah selesai. Sekarang sudah di level pusat. Rencananya, berdasarkan jadwal yang kami susun, 7 Agustus sudah diumumkan pasangan cagub beserta cawagubnya," kata Syarif. (dnu/dnu)
http://m.detik.com/news/berita/3264844/gerindra-dki-inginkan-djarot-atau-risma-jadi-cagub-sandiaga-uno-cawagub
Pembagian Kursi
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dengan perolehan sebanyak 28 kursi
Partai Gerindra dengan perolehan sebanyak 15 kursi
Partai Keadilan Sejahtera dengan perolehan sebanyak 11 kursi
Partai Persatuan Pembangunan dengan perolehan sebanyak 10 kursi
Partai Demokrat dengan perolehan sebanyak 10 kursi
Partai Hati Nurani Rakyat dengan perolehan sebanyak 10 kursi
Partai Golongan Karya dengan perolehan sebanyak 9 kursi
Partai Kebangkitan Bangsa dengan perolehan sebanyak 6 kursi
Partai Nasional Demokrat dengan perolehan sebanyak 5 kursi
Partai Amanat Nasional dengan perolehan sebanyak 2 kursi
DKI adalah salah satu indikator dan barometer utk menang pemilu 2019

PDIP berpeluang mencalonkan cagub dan cawagubnya sendiri, yg paling ideal supaya punya peluang besar menang adalah risma - djarot atau wagubnya dr hasil seleksi pendaftaran, kalo pasangan ini menang gw yakin 2019 risma bakal diplot sbg wapres jokowi

Partner koalisinya mungkin PKB

Selebihnya mungkin ada poros baru gerindra, demokrat, PPP, PKS, PAN, dengan cagub yg bs diterima oleh banyak partai pengusung tsb dan wagubnya Sandiaga uno, cagub bs jd Sjafrie atau Yusril, tp keliatannya lebih besar peluang Sjafrie

Pilkada DKI jd lebih seru kalo yg bertarung :
Ahok - Heru (Golkar, Hanura, Nasdem)
Risma - Djarot (PDIP, PKB)
Sjafrie - Uno (Gerindra, PKS, PPP, Demokrat, PAN)
Hanya utak atik analisa aja



tien212700 memberi reputasi
1
1.5K
18


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan