Metrotvnews.com, Saint-Etienne-du-Rouvray: Otoritas Prancis mengidentifikasi pria kedua yang melancarkan aksi penyanderaan dan pembunuhan seorang pendeta di gereja Normandy sebagai Abdel Malik Petitjean.

Pelaku pertama sudah terlebih dahulu teridentifikasi sebagai Adel Kermiche. Kedua pelaku sama-sama berusia 19 tahun.
Kermiche dan Petitjean ditembak mati di luar gereja di Saint-Etienne-du-Rouvray sebelum sebelumnya menyandera lima orang dan membunuh pendeta bernama Jacques Hamel pada Selasa 26 Juli.

Kelompok militan Islamic State (ISIS) merilis sebuah video di dunia maya yang menyatakan bahwa Kermiche dan Petitjean adalah prajurit mereka.

"Berdasarkan tes DNA, teroris itu teridentifikasi sebagai Abdel Malik Nabil Petitjean," ujar seorang sumber di kantor kejaksaan Prancis, seperti dikutip BBC, Kamis (28/7/2016).

Petitjean, remaja asal Prancis timur, masuk dalam daftar pengawasan polisi sebagai individu yang berpotensi melakukan tindakan radikal. Kermiche juga diawasi aparat, dan bahkan mengenakan alat penanda elektronik agar gerak-geriknya dapat selalu terpantau.

Sebuah kartu identitas diri Petitjean ditemukan di rumah Kermiche. Namun tes DNA dilakukan karena Petitjean tidak dapat dikenali setelah ditembak polisi.

Hugh Schofield dari BBC mendapat informasi bahwa Petitjean adalah subjek dari sebuah data intelijen yang diterima otoritas Prancis pada Jumat pekan lalu dari seorang sumber anonim. Data intelijen ini menyebutkan adanya seorang pria yang bersiap melancarkan serangan dalam beberapa hari ke depan.

Dua pria bersenjata tajam menyerbu sebuah gereja di Saint-Etienne-du-Rouvray saat berlangsungnya misa pagi pada Selasa 26 Juli. Mereka menyandera lima orang, dan memaksa Hamel untuk berlutut dan kemudian dibunuh dengan cara digorok.

Menurut pengakuan seorang pendeta, Hamel adalah sosok pria sederhana yang menjalin hubungan baik dengan komunitas Muslim di Saint-Etienne-du-Rouvray. Ia bahkan mendonasikan lahan di samping gerejanya untuk pembangunan masjid, dan juga mengizinkan penggunaan aula untuk aktivitas Muslim di bulan suci Ramadan.


http://internasional.metrotvnews.com...ntifikasi\

-------------
Terindentifikasi sebagai kaum 4L.
aneh ya dikasih tanah untuk rumah ibadah, eh yang ngasih langsung digorok.
gk heran sih, kaum 4 l gitu perilakunya, ditolak marah marah, diterima malah bersikpa raja diraja