- Beranda
- Komunitas
- Sports
- Berita Olahraga
Ini Penjelasan Kemenpora soal Upaya Mencarikan Dana untuk Rio Haryanto


TS
uzuaan
Ini Penjelasan Kemenpora soal Upaya Mencarikan Dana untuk Rio Haryanto

Quote:
Quote:
Jakarta- Nasib Rio Haryanto di sisa musim debutnya di Formula 1 masih tanya tanya karena belum melunasi sisa kewajibannya sebagai pay driver tim Manor. Seperti apa upaya yang sudah dilakukan pemerintah, dalam hal ini Kementerian Pemuda dan Olahraga?
Dalam keterangan persnya, Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga, sekaligus Kepala Komunikasi Publik Kemenpora, Gatot S. Dewa Broto, memaparkan secara kronologis perihal keterlibatan mereka dengan Rio, manajemennya, serta pihak Manor.
Terkait pendanaan, Kemenpora sempat mengusulkan memakai uang negara (APBN) sebesar Rp 100 milir, namun tidak disetujui oleh Komisi X DPR RI. Mereka juga sudah melakukan penggalangan dana (fund rising), namun hasilnya "tidak seberapa". Pendekatan kepada BUMN-BUMN untuk membantu Rio pun hingga kini tak kunjung mendapat respons yang diharapkan.
Dalam keterangan persnya, Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga, sekaligus Kepala Komunikasi Publik Kemenpora, Gatot S. Dewa Broto, memaparkan secara kronologis perihal keterlibatan mereka dengan Rio, manajemennya, serta pihak Manor.
Terkait pendanaan, Kemenpora sempat mengusulkan memakai uang negara (APBN) sebesar Rp 100 milir, namun tidak disetujui oleh Komisi X DPR RI. Mereka juga sudah melakukan penggalangan dana (fund rising), namun hasilnya "tidak seberapa". Pendekatan kepada BUMN-BUMN untuk membantu Rio pun hingga kini tak kunjung mendapat respons yang diharapkan.

Quote:
Quote:
Dikatakan Gatot, Kemenpora telah menerima surat tertanggal 18 Juli 2016 dari direktur Manor, Abdulla Boulsien, yang menanyakan kepastikan dukungan dan komitmen terkait dengan penyediaan sponsor untuk Rio. Disebutkan dalam surat tersebut, Rio mungkin akan digantikan pebalap lain seusai balapan di Budapest, Hongaria, pada akhir pekan kemarin (24/7), jika tidak ada komitmen keuangan sebagaimana dimaksud.
"Kami telah melakukan koordinasi internal dan komunikasi dengan PT Pertamina, yang esensinya tetap mendorong agar Rio tetap diberi kesempatan untuk melanjutkan putaran race F-1. Informasi terakhir, Rio masih diberi kesempatan untuk mengikuri putaran race F-1 di Hockenhiem – Jerman pada tanggal 1 Agustus," terang Gatot.
Keyakinan Kemenpora Rio akan dipertahankan Manor, bahkan hingga akhir musim, antara lain karena Manor pernah menyatakan bahwa Rio adalah pebalap mereka untuk musim (penuh) 2016. Boulsien juga pernah bertemu Menpora Imam Nahrawi di Jakarta pada 14 Juni lalu, dan berwacana untuk program karier Rio pada dua tahun berikutnya, serta kerja sama edukasi tentang F-1 antara Manor Racing dengan pemerintah Indonesia.
"Kami telah melakukan koordinasi internal dan komunikasi dengan PT Pertamina, yang esensinya tetap mendorong agar Rio tetap diberi kesempatan untuk melanjutkan putaran race F-1. Informasi terakhir, Rio masih diberi kesempatan untuk mengikuri putaran race F-1 di Hockenhiem – Jerman pada tanggal 1 Agustus," terang Gatot.
Keyakinan Kemenpora Rio akan dipertahankan Manor, bahkan hingga akhir musim, antara lain karena Manor pernah menyatakan bahwa Rio adalah pebalap mereka untuk musim (penuh) 2016. Boulsien juga pernah bertemu Menpora Imam Nahrawi di Jakarta pada 14 Juni lalu, dan berwacana untuk program karier Rio pada dua tahun berikutnya, serta kerja sama edukasi tentang F-1 antara Manor Racing dengan pemerintah Indonesia.
"Untuk itu Menpora akan segera berikirim surat kepada Manor pada minggu ini," ujar Gatot.

Quote:
Quote:
Berikut ini adalah kronologis pembahasan Rio Haryanto untuk menuju F-1 yang terkait dengan Kemenpora:
1. Keinginan Tim Rio Haryanto untuk mengikuti Grand Prix Formula – 1 tahun 2016 baru diketahui saat tim tersebut menghubungi Kemenpora pada bulan November 2016, yang pada intinya menyampaikan keinginan untuk mengikuti putaran Grand Prix F-1 setelah sebelumnya hingga akhir tahun 2015 masih mengikuti putaran Grand Prix F-2 dan sempat 3 kali meraih juara pertama di Bahrain, Austria dan Inggris.
2. Dalam laporannya, Tim Rio Haryanto memberitahukan, bahwa Rio Haryanto membutuhkan dana sebesar € 15 juta, yang semula harus dikirimkan kepada Tim F-1 (Manor Racing yang berbasis di London) pada pertengahan bulan Pebruari 2016 sebelum berlaga putaran pertama tanggal 20 Maret 2016 di Albert Hall Circuit, Melbourne.
3. Pada akhirnya yang mampu mengatasi masalah sebagian pendanaan tersebut adalah keluarga Rio Haryanto sendiri sebesar 3 juta euro, dan kemudian baru PT Pertamina sebesar 5 juta euro setelah Managing Director Manor Racing Abdulla Boulsien bertemu dengan kami pada tanggal 11 Februari 2016. Dalam pertemuan dengan pejabat tinggi Manor Racing tersebut, disampaikan harapan tinggi pemerintah dan rakyat Indonesia terhadap Rio Haryanto di Grand Prix F-1 dan berharap agar Manor Racing dapat melakukan pendampingan seoptimal mungkin, meskipun juga kami sampaikan kendala Pemerintah Indonesia untuk menggunakan APBN bagi keperluan Rio Haryanto.
4. Berdasarkan pembayaran tersebut, pada tanggal 18 Pebruari 2016 Manor Racing melalui Direktur Racing Dave Ryan yang berbicara melalui Skype dari London menyatakan, bahwa Rio Haryanto telah resmi ditetapkan sebagai pembalap F-1 bersama Pascal Wehrlein dari Jerman untuk seluruh sesi Grand Prix F-1 tahun 2016.
5. Dalam perkembangannya, Abdulla Boulsien yang didampingi oleh ibu kandungnya Rio Haryanto (Indah Pennywati) kembali datang menemui kami di Kemenpora pada tanggal 14 Juni 2016 dengan tujuan selain untuk membahas rencana kerjasama bagi karier Rio Haryanto di masa depan, juga untuk membahas kekurangan dana sebesar 7 juta euro, yang sesungguhnya harus dipenuhi paling lambat akhir bulan Mei 2016, dan kemudian diperpanjang menjadi bulan Juni 2016.
6. Kemenpora sesungguhnya sudah berusaha membantu mencari tambahan dana untuk Rio Haryanto melalui:
a. Semula akan menggunakan APBN sebesar Rp 100 miliar yang kami salurkan melalui KONI, namun kemudian diurungkan karena tidak disetujui oleh Komisi X DPR-RI, meskipun Komisi X DPR-RI sangat senang dan mendukung keikutsertaan Rio Haryanto di Grand Prix F-1 sejauh tidak menggunakan APBN Kemenpora.
b. Kemenpora bersama Kementerian BUMN semula akan mengadakan fund-rising pada tanggal 22 Desember 2016 namun gagal karena sudah di akhir tahun, dan diupayakan lagi pada tanggal 14 Januari 2016, tetapi gagal lagi karena terjadi peristiwa bom di Hl. Thamrin Jakarta.
c. Kemenpora telah mengirimkan surat permohonan kepada 16 Pimpinan BUMN, namun demikian hanya 1 BUMN yang merespons positif, yaitu PT Garuda Indonesia dalam bentuk bantuan tiket. Tanpa mengurangi rasa apresiasi pada PT Garuda Indonesia, bantuan tersebut tidak bisa digunakan oleh Tim Rio Haryanto, karena yang dibutuhkan adalah uang dana segar dalam jumla yang signifikan.
d. Kemenpora telah menggalang dana melalui pengumpulan dana sejumlah pejabat Kemenpora dan telah terkumpul hingga sekitar kuranh dari Rp 300 juta. Demikian pula menginisiasi SMS Donasi for Rio bersama Kemmominfo dan 5 operator seluler dan telah terkumpul juga sekitar Rp 300 juta. Kesemuanya telah dikirimkan langsung ke tim Rio Haryanto. Kemenpora mengucapkan terima-kasih pada semua pihak atas pengumpulan dana tersebut.
e. Sesuai dengan saran Komisi X DPR-RI, Menpora telah melakukan koordinasi dengan Menteri Pariwisata, dan akhirnya memperoleh komitmen dana sebesar Rp 5 miliar untuk Rio Haryanto.
f. Kemenpora juga sudah melakukan pendekatan dengan suatu BUMN Perbankan, namun sejauh ini belum ada respon positif.
(a2s/krs)
1. Keinginan Tim Rio Haryanto untuk mengikuti Grand Prix Formula – 1 tahun 2016 baru diketahui saat tim tersebut menghubungi Kemenpora pada bulan November 2016, yang pada intinya menyampaikan keinginan untuk mengikuti putaran Grand Prix F-1 setelah sebelumnya hingga akhir tahun 2015 masih mengikuti putaran Grand Prix F-2 dan sempat 3 kali meraih juara pertama di Bahrain, Austria dan Inggris.
2. Dalam laporannya, Tim Rio Haryanto memberitahukan, bahwa Rio Haryanto membutuhkan dana sebesar € 15 juta, yang semula harus dikirimkan kepada Tim F-1 (Manor Racing yang berbasis di London) pada pertengahan bulan Pebruari 2016 sebelum berlaga putaran pertama tanggal 20 Maret 2016 di Albert Hall Circuit, Melbourne.
3. Pada akhirnya yang mampu mengatasi masalah sebagian pendanaan tersebut adalah keluarga Rio Haryanto sendiri sebesar 3 juta euro, dan kemudian baru PT Pertamina sebesar 5 juta euro setelah Managing Director Manor Racing Abdulla Boulsien bertemu dengan kami pada tanggal 11 Februari 2016. Dalam pertemuan dengan pejabat tinggi Manor Racing tersebut, disampaikan harapan tinggi pemerintah dan rakyat Indonesia terhadap Rio Haryanto di Grand Prix F-1 dan berharap agar Manor Racing dapat melakukan pendampingan seoptimal mungkin, meskipun juga kami sampaikan kendala Pemerintah Indonesia untuk menggunakan APBN bagi keperluan Rio Haryanto.
4. Berdasarkan pembayaran tersebut, pada tanggal 18 Pebruari 2016 Manor Racing melalui Direktur Racing Dave Ryan yang berbicara melalui Skype dari London menyatakan, bahwa Rio Haryanto telah resmi ditetapkan sebagai pembalap F-1 bersama Pascal Wehrlein dari Jerman untuk seluruh sesi Grand Prix F-1 tahun 2016.
5. Dalam perkembangannya, Abdulla Boulsien yang didampingi oleh ibu kandungnya Rio Haryanto (Indah Pennywati) kembali datang menemui kami di Kemenpora pada tanggal 14 Juni 2016 dengan tujuan selain untuk membahas rencana kerjasama bagi karier Rio Haryanto di masa depan, juga untuk membahas kekurangan dana sebesar 7 juta euro, yang sesungguhnya harus dipenuhi paling lambat akhir bulan Mei 2016, dan kemudian diperpanjang menjadi bulan Juni 2016.
6. Kemenpora sesungguhnya sudah berusaha membantu mencari tambahan dana untuk Rio Haryanto melalui:
a. Semula akan menggunakan APBN sebesar Rp 100 miliar yang kami salurkan melalui KONI, namun kemudian diurungkan karena tidak disetujui oleh Komisi X DPR-RI, meskipun Komisi X DPR-RI sangat senang dan mendukung keikutsertaan Rio Haryanto di Grand Prix F-1 sejauh tidak menggunakan APBN Kemenpora.
b. Kemenpora bersama Kementerian BUMN semula akan mengadakan fund-rising pada tanggal 22 Desember 2016 namun gagal karena sudah di akhir tahun, dan diupayakan lagi pada tanggal 14 Januari 2016, tetapi gagal lagi karena terjadi peristiwa bom di Hl. Thamrin Jakarta.
c. Kemenpora telah mengirimkan surat permohonan kepada 16 Pimpinan BUMN, namun demikian hanya 1 BUMN yang merespons positif, yaitu PT Garuda Indonesia dalam bentuk bantuan tiket. Tanpa mengurangi rasa apresiasi pada PT Garuda Indonesia, bantuan tersebut tidak bisa digunakan oleh Tim Rio Haryanto, karena yang dibutuhkan adalah uang dana segar dalam jumla yang signifikan.
d. Kemenpora telah menggalang dana melalui pengumpulan dana sejumlah pejabat Kemenpora dan telah terkumpul hingga sekitar kuranh dari Rp 300 juta. Demikian pula menginisiasi SMS Donasi for Rio bersama Kemmominfo dan 5 operator seluler dan telah terkumpul juga sekitar Rp 300 juta. Kesemuanya telah dikirimkan langsung ke tim Rio Haryanto. Kemenpora mengucapkan terima-kasih pada semua pihak atas pengumpulan dana tersebut.
e. Sesuai dengan saran Komisi X DPR-RI, Menpora telah melakukan koordinasi dengan Menteri Pariwisata, dan akhirnya memperoleh komitmen dana sebesar Rp 5 miliar untuk Rio Haryanto.
f. Kemenpora juga sudah melakukan pendekatan dengan suatu BUMN Perbankan, namun sejauh ini belum ada respon positif.
(a2s/krs)
akhir na pualng juga

0
2.2K
Kutip
5
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan