

TS
ladyndandooong
Sakit Separah Apapun Hanya Pakai BPJS, Gak perlu Keluarin Uang lagi
Saya memiliki pengalaman sebagai peserta BPJS, bapak saya seorang pensiunan PNS yang sudah otomatis terdaftar sebagai peserta BPJS dan termasuk tipe orang yang pandai merawat diri, bila mengalami gejala sakit maka langsung datang ke puskesmas atau rumah sakit terdekat. Pada bulan akhir November 2015
, awalnya bapak saya berobat sendiri ke RSUD Blora dan setelah diperiksa dokter dan dinyatakan harus opname. Berdasarkan hasil pemeriksaan dengan melihat gejala yang dialaminya, bapak menderita Cyrosis hati yang perlu melakukan beberapa test seperti USG, Xray dll. Setelah beberapa hari opname ternyata keadaan bapak memburuk serta telah kehilangan kesadarannya, dan akhirnya kakak saya memutuskan untuk memindahkan bapak ke rumah sakit di Purwodadi.
Saat itu yang bertugas menjaga bapak di rumah sakit hanya adik laki-laki saja, sehingga tidak memiliki waktu untuk mengurus surat kepindahan pasien atau membawa dokumen lainnya dari rumah dan kemudian pihak RSUD Blora menelpon RS Abdi Waluyo Purwodadi menanyakan perihal pasien BPJS yang akan pindah ke rumah sakit tersebut dengan hasil diagnosa Cyrosis hati, namun dokumen pasien BPJS masih belum lengkap. Pihak RS Abdi Waluyo Purwodadi menyanggupi untuk menerima pasien BPJS serta tersedia ruangan kosong dan bisa langsung diproses pemindahan walaupun dokumen BPJS masih belum lengkap. Keluarga pasien diberikan tenggang waktu untuk menyerahkan kelengkapan dokumen BPJS 1x24 jam. Walaupun dokumen belum lengkap, diprioritaskan tindakan pemindahan pasien dari RSUD Blora menuju Purwodadi menggunakan ambulance selanjutnya pihak RS Abdi Waluyo Purwodadi bisa langsung melakukan pemeriksaan dan perawatan kesehatan pasien.
Persiapan kepindahan bapak saya pun dimulai, kamar High Care Unit (HCU) sudah disediakan oleh RS Abdi Waluyo Purwodadi dan RSUD Blora mempersiapkan sebuah ambulance sebagai transportasinya. Hari Jumat tanggal 5 Desember 2014 pagi bapak saya telah dipindahkan ke RS Abdi Waluyo Purwodadi dengan kondisi sudah kritis walaupun kami sekeluarga belum melengkapi dokumen pemindahan pasien. Ketika tiba di RS Abdi Waluyo Purwodadi bapak saya langsung ditangani dan ditempatkan di HCU dengan peralatan lengkap menempel di tubuh bapak untuk mendeteksi detak jantung, tensi dan bantuan pernafasan. Kakak saya yang dari Surabaya hari itu datang ke Blora mengurus semua dokumen kepindahan pasien.
Hari Sabtu pagi kakak saya datang dan langsung mengurus kelengkapan dokumen pasien BPJS di RS Abdi Waluyo dan kami sekeluarga mulai tenang dan fokus pada kesembuhan bapak. Setelah beberapa hari dirawat intensif di ruangan HCU, keadaan bapak mulai membaik dan pada hari kamis sore jam 6 sore bisa dipindahkan ke ruangan perawatan, seminggu kemudian sudah diijinkan pulang oleh pihak RS. Kami sekeluarga milih membawa bapak ke Gresik untuk dirawat di rumah oleh adik perempuan dan kakak saya, sehingga bisa dilakukan pengobatan rawat jalan di Gresik. Kakak mulai mengurus keluar dari rumah sakit dengan melengkapi dokumen BPJS, termasuk dibuatkan surat rujukan pengobatan rawat jalan. Semua pelayanan dan tindakan kesehatan oleh rumah sakit mencapai 40 jutaan dan karena kami menggunakan kartu BPJS maka kami tidak mengeluaran uang sepersenpun alias GRATIS. Kami sangat berterima kasih dengan RS Abdi Waluyo Purwodadi yang melayani pasien sepenuh hati tanpa mempersulit pelayanan kesehatannya dan juga BPJS sebagai program pemerintah yang sangat membantu kami mendapatkan pelayanan kesehatan secara gratis.
Pilih sehat bayar Rp. 80.000,- atau keluarga sakit dengan pelayanan kesehatan gratis?
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) merupakan program pemerintah menjamin pemeliharaan kesehatan bagi seluruh masyarakat Indonesia dengan membayar per bulan Rp. 80.000,-. Mungkin ada yang berpikir untuk apa membayar uang tiap bulan segitu dan ada sebagian masyarakat agak pesimis dengan pelayanan bagi peserta BPJS. Memang perbulan kita harus membayar nominal tertentu, bila keluarga kita tidak ada yang sakit akan berpikiran BPJS tidak ada manfaat.
Dengan pengalaman diatas, tentunya saya lebih milih sehat dan ikhlas membayar perbulan Rp. 80.000,- dimana nantinya uang ini bisa membantu peserta BPJS lainnya yang membutuhkan layanan fasilitas kesehatan. Apabila keluarga kita sakit tentunya kita sangat sedih & khawatir masih ditambah bingung dengan biaya pengobatannya. Dengan adanya BPJS bisa membantu meringankan keluarga pasien dalam hal pengobatan, namun kalau sedih & khawatir mau dapat dari mana untuk meringankannya? Tidak ada lembaga yang meringankan kesedihan dan kekhawatiran, hanya dengan berdoa dan berpasrah diri kepada Allah SWT. Jadi mulailah berubah pola pikir tidak ada manfaatnya menjadi peserta BPJS, namun dengan adanya BPJS serta menjadi peserta BPJS maka kita bisa membantu masyarakat yang membutuhkannya dan jangan sampai kita sendiri bisa merasakan manfaatnya BPJS namun harus mengalami keadaan sakit terlebih dahulu.

Saat itu yang bertugas menjaga bapak di rumah sakit hanya adik laki-laki saja, sehingga tidak memiliki waktu untuk mengurus surat kepindahan pasien atau membawa dokumen lainnya dari rumah dan kemudian pihak RSUD Blora menelpon RS Abdi Waluyo Purwodadi menanyakan perihal pasien BPJS yang akan pindah ke rumah sakit tersebut dengan hasil diagnosa Cyrosis hati, namun dokumen pasien BPJS masih belum lengkap. Pihak RS Abdi Waluyo Purwodadi menyanggupi untuk menerima pasien BPJS serta tersedia ruangan kosong dan bisa langsung diproses pemindahan walaupun dokumen BPJS masih belum lengkap. Keluarga pasien diberikan tenggang waktu untuk menyerahkan kelengkapan dokumen BPJS 1x24 jam. Walaupun dokumen belum lengkap, diprioritaskan tindakan pemindahan pasien dari RSUD Blora menuju Purwodadi menggunakan ambulance selanjutnya pihak RS Abdi Waluyo Purwodadi bisa langsung melakukan pemeriksaan dan perawatan kesehatan pasien.
Persiapan kepindahan bapak saya pun dimulai, kamar High Care Unit (HCU) sudah disediakan oleh RS Abdi Waluyo Purwodadi dan RSUD Blora mempersiapkan sebuah ambulance sebagai transportasinya. Hari Jumat tanggal 5 Desember 2014 pagi bapak saya telah dipindahkan ke RS Abdi Waluyo Purwodadi dengan kondisi sudah kritis walaupun kami sekeluarga belum melengkapi dokumen pemindahan pasien. Ketika tiba di RS Abdi Waluyo Purwodadi bapak saya langsung ditangani dan ditempatkan di HCU dengan peralatan lengkap menempel di tubuh bapak untuk mendeteksi detak jantung, tensi dan bantuan pernafasan. Kakak saya yang dari Surabaya hari itu datang ke Blora mengurus semua dokumen kepindahan pasien.
Hari Sabtu pagi kakak saya datang dan langsung mengurus kelengkapan dokumen pasien BPJS di RS Abdi Waluyo dan kami sekeluarga mulai tenang dan fokus pada kesembuhan bapak. Setelah beberapa hari dirawat intensif di ruangan HCU, keadaan bapak mulai membaik dan pada hari kamis sore jam 6 sore bisa dipindahkan ke ruangan perawatan, seminggu kemudian sudah diijinkan pulang oleh pihak RS. Kami sekeluarga milih membawa bapak ke Gresik untuk dirawat di rumah oleh adik perempuan dan kakak saya, sehingga bisa dilakukan pengobatan rawat jalan di Gresik. Kakak mulai mengurus keluar dari rumah sakit dengan melengkapi dokumen BPJS, termasuk dibuatkan surat rujukan pengobatan rawat jalan. Semua pelayanan dan tindakan kesehatan oleh rumah sakit mencapai 40 jutaan dan karena kami menggunakan kartu BPJS maka kami tidak mengeluaran uang sepersenpun alias GRATIS. Kami sangat berterima kasih dengan RS Abdi Waluyo Purwodadi yang melayani pasien sepenuh hati tanpa mempersulit pelayanan kesehatannya dan juga BPJS sebagai program pemerintah yang sangat membantu kami mendapatkan pelayanan kesehatan secara gratis.
Pilih sehat bayar Rp. 80.000,- atau keluarga sakit dengan pelayanan kesehatan gratis?
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) merupakan program pemerintah menjamin pemeliharaan kesehatan bagi seluruh masyarakat Indonesia dengan membayar per bulan Rp. 80.000,-. Mungkin ada yang berpikir untuk apa membayar uang tiap bulan segitu dan ada sebagian masyarakat agak pesimis dengan pelayanan bagi peserta BPJS. Memang perbulan kita harus membayar nominal tertentu, bila keluarga kita tidak ada yang sakit akan berpikiran BPJS tidak ada manfaat.
Dengan pengalaman diatas, tentunya saya lebih milih sehat dan ikhlas membayar perbulan Rp. 80.000,- dimana nantinya uang ini bisa membantu peserta BPJS lainnya yang membutuhkan layanan fasilitas kesehatan. Apabila keluarga kita sakit tentunya kita sangat sedih & khawatir masih ditambah bingung dengan biaya pengobatannya. Dengan adanya BPJS bisa membantu meringankan keluarga pasien dalam hal pengobatan, namun kalau sedih & khawatir mau dapat dari mana untuk meringankannya? Tidak ada lembaga yang meringankan kesedihan dan kekhawatiran, hanya dengan berdoa dan berpasrah diri kepada Allah SWT. Jadi mulailah berubah pola pikir tidak ada manfaatnya menjadi peserta BPJS, namun dengan adanya BPJS serta menjadi peserta BPJS maka kita bisa membantu masyarakat yang membutuhkannya dan jangan sampai kita sendiri bisa merasakan manfaatnya BPJS namun harus mengalami keadaan sakit terlebih dahulu.
0
2.5K
1


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan