- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Hasto: Tanya Reshuffle Jangan ke PDIP, Tapi ke Cak Imin


TS
kopaser
Hasto: Tanya Reshuffle Jangan ke PDIP, Tapi ke Cak Imin
Merdeka.com - Sejumlah menteri dan petinggi partai politik hadir dalam perayaan Hari Lahir (Harlah) PKB ke-18 di DPP PKB, Jakarta. Dalam pertemuan itu, terjadi guyon-guyonan para petinggi partai menyangkut isu reshuffle yang mengemuka belakangan ini.
Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto berkelakar sempat ziarah ke makam mantan Ketum PKB, KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur. Dalam guyonannya, Novanto mengaku tak mendapatkan restu dari Gus Dur.
"Saya sempat ziarah makam Gus Dur di Jombang, langsung sujud di makam Gus Dur. Karena isunya (Golkar) mengambil Menteri Desa, langsung di situ keluar petunjuk, enggak boleh!," ujar Novanto, Sabtu (23/7).
Selain Novanto, Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto juga diberikan kesempatan untuk melakukan pidato. Dia juga berguyon kepada hadirin soal reshuffle kabinet.
"Nanya reshuffle jadi atau tidak jangan ke PDI. Tapi ke Cak Imin," kata Hasto yang diikuti tawa para hadirin.
Tak hanya itu, Ketua Umum Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan juga memberikan testimoni. Ia menyebutkan menteri kabinet kerja yang paling banyak adalah Partai Kebangkitan Nasional (PKB).
"Cak Imin Menterinya banyak, kalau kata orang Medan itu, ngeri kali!" kata Zulkifli.
http://www.merdeka.com/politik/hasto...-cak-imin.html
Muhaimin: Keputusan tepat Golkar dan PAN dukung pemerintah
Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Kebangkitan Bangsa (DPP PKB) Muhaimin Iskandar menyatakan bahwa keputusan tepat bagi Partai Golongan Karya (Golkar) dan Partai Amanat Nasional (PAN) mendukung pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Sudah benar langkah Golkar dan PAN mendukung pemerintah," kata Muhaimin dalam orasi politiknya pada peringatan Hari Lahir ke-18 PKB di Jakarta, Sabtu malam (23/7).
Hadir dalam acara itu antara lain Ketua Umum PAN/Ketua MPR Zulkifli Hasan, Ketua Umum Golkar Setya Novanto, Ketua DPR Ade Komarudin, Menkumham Yasonna Laoly, Wakil Ketua DPD Farouk Muhammad, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, Sekjen Gerindra Ahmad Muzani, Sekjen PPP Arsul Sani, Sekjen Demokrat Hinca Panjaitan.
Muhaimin menilai partai politik harus bahu membahu mengatasi persoalan yang menimpa bangsa ini, termasuk melalui kebijakan dan produk undang-undang, melalui wakil-wakilnya di eksekutif dan legislatif.
Partai politik, menurut dia, juga harus bekerja sama melahirkan kebijakan dan keputusan kenegaraan yang menyentuh kepentingan masyarakat.
Muhaimin mengemukakan, hal itu harus dilakukan demi menjaga kepercayaan rakyat kepada partai politik.
"Kita harus bahu membahu, apalagi ada upaya mendistorsi kepercayaan publik kepada parpol," katanya.
Sejauh ini, ia menilai, kerja sama di antara partai politik di parlemen sudah cukup baik. Lahirnya Undang Undang Nomor 11 tahun 2016 tentang Pengampunan Pajak dan kekompakan untuk melawan terorisme merupakan bukti sinergi itu telah berjalan.
Ia pun mengajak partai politik bersama-sama menciptakan sistem politik yang lebih baik, beradab, dan partisipatoris, serta menghilangkan politik berbiaya tinggi (high cost politic).
"Sekarang ini high cost politic di berbagai level, terutama pilkada. Perlu dipikirkan menyederhanakan pilkada," demikian Muhaimin.
Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2016
http://www.antaranews.com/berita/574...ung-pemerintah
"Cak Imin Menterinya banyak, kalau kata orang Medan itu, ngeri kali!" kata Zulkifli.
maksudnya mgkn bukan ngeri itu cak, tapi Ngiri..
Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto berkelakar sempat ziarah ke makam mantan Ketum PKB, KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur. Dalam guyonannya, Novanto mengaku tak mendapatkan restu dari Gus Dur.
"Saya sempat ziarah makam Gus Dur di Jombang, langsung sujud di makam Gus Dur. Karena isunya (Golkar) mengambil Menteri Desa, langsung di situ keluar petunjuk, enggak boleh!," ujar Novanto, Sabtu (23/7).
Selain Novanto, Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto juga diberikan kesempatan untuk melakukan pidato. Dia juga berguyon kepada hadirin soal reshuffle kabinet.
"Nanya reshuffle jadi atau tidak jangan ke PDI. Tapi ke Cak Imin," kata Hasto yang diikuti tawa para hadirin.
Tak hanya itu, Ketua Umum Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan juga memberikan testimoni. Ia menyebutkan menteri kabinet kerja yang paling banyak adalah Partai Kebangkitan Nasional (PKB).
"Cak Imin Menterinya banyak, kalau kata orang Medan itu, ngeri kali!" kata Zulkifli.
http://www.merdeka.com/politik/hasto...-cak-imin.html
Muhaimin: Keputusan tepat Golkar dan PAN dukung pemerintah
Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Kebangkitan Bangsa (DPP PKB) Muhaimin Iskandar menyatakan bahwa keputusan tepat bagi Partai Golongan Karya (Golkar) dan Partai Amanat Nasional (PAN) mendukung pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Sudah benar langkah Golkar dan PAN mendukung pemerintah," kata Muhaimin dalam orasi politiknya pada peringatan Hari Lahir ke-18 PKB di Jakarta, Sabtu malam (23/7).
Hadir dalam acara itu antara lain Ketua Umum PAN/Ketua MPR Zulkifli Hasan, Ketua Umum Golkar Setya Novanto, Ketua DPR Ade Komarudin, Menkumham Yasonna Laoly, Wakil Ketua DPD Farouk Muhammad, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, Sekjen Gerindra Ahmad Muzani, Sekjen PPP Arsul Sani, Sekjen Demokrat Hinca Panjaitan.
Muhaimin menilai partai politik harus bahu membahu mengatasi persoalan yang menimpa bangsa ini, termasuk melalui kebijakan dan produk undang-undang, melalui wakil-wakilnya di eksekutif dan legislatif.
Partai politik, menurut dia, juga harus bekerja sama melahirkan kebijakan dan keputusan kenegaraan yang menyentuh kepentingan masyarakat.
Muhaimin mengemukakan, hal itu harus dilakukan demi menjaga kepercayaan rakyat kepada partai politik.
"Kita harus bahu membahu, apalagi ada upaya mendistorsi kepercayaan publik kepada parpol," katanya.
Sejauh ini, ia menilai, kerja sama di antara partai politik di parlemen sudah cukup baik. Lahirnya Undang Undang Nomor 11 tahun 2016 tentang Pengampunan Pajak dan kekompakan untuk melawan terorisme merupakan bukti sinergi itu telah berjalan.
Ia pun mengajak partai politik bersama-sama menciptakan sistem politik yang lebih baik, beradab, dan partisipatoris, serta menghilangkan politik berbiaya tinggi (high cost politic).
"Sekarang ini high cost politic di berbagai level, terutama pilkada. Perlu dipikirkan menyederhanakan pilkada," demikian Muhaimin.
Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2016
http://www.antaranews.com/berita/574...ung-pemerintah
"Cak Imin Menterinya banyak, kalau kata orang Medan itu, ngeri kali!" kata Zulkifli.
maksudnya mgkn bukan ngeri itu cak, tapi Ngiri..

0
1K
5


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan