Kaskus

Entertainment

daniel aggerAvatar border
TS
daniel agger
BPJS Kesehatan itu Greget atau Greget(an)?
**Well, Okay. Ini murni thread pertama saya selama saya ngaskus dari 2008 lalu sampai sekarang. Memang dulu saya pernah buat thread di FJB atau juga pernah jadi TS (Thread Starter) di salah satu komunitas di sub-forum, tapi ini memang murni thread pertama yang saya yaaa.. niatkan memang untuk membuat thread. Maklum, selama ini lebih sering mengomentari tulisan orang. Jadi maklum juga ya jika thread saya ini standar banget. emoticon-Wink**


BPJS KESEHATAN

BPJS Kesehatan itu Greget atau Greget(an)?
(bpjskesehatan.go.id)


Kita semua sudah tahu apa itu BPJS Kesehatan. Pro dan kontra dalam menyikapinya. Masyarakat sudah harus memakai BPJS Kesehatan, hampir seluruh Rumah Sakit Umum maupun Swasta rata-rata sudah menjadi relasi BPJS Kesehatan, dan tiap perusahaan-perusahaan Negeri maupun Swasta juga dari PT sampai UD pun diwajibkan memakai BPJS Kesehatan untuk jaminan kesehatan karyawan beserta keluarganya. Ini terjadi agar tujuan seluruh penduduk Indonesia memiliki BPJS Kesehatan di tahun 2019 nanti menjadi nyata. Sebenarnya juga BPJS Kesehatan ini bukan suatu yang baru di negeri kita ini, ini merupakan transformasi yang lebih baik dari dulu yang namanya Askes.

Sebelumnya saya pastikan, kalau saya ini bukan karyawan ataupun duta dari BPJS Kesehatan ya.Saya bekerja di salah satu Bank BUMN yang kebetulan memang sedikit banyaknya berkaitan dengan BPJS Kesehatan ini. Kita tahu BPJS Kesehatan ini terdiri meliputi beberapa kategori peserta, ada yang namanya Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) atau yang lebih dikenal Peserta Mandiri dan juga ada BPJS Kesehatan untuk Badan Usaha (BU), nah tentu dikarenakan kedua kategori ini membuat peserta BPJS Kesehatan yang wajib membayaran iuran di setiap bulannya di Bank (atau sekarang bisa di Indom*rt,dsb), membuat saya berkaitan dengan BPJS Kesehatan itu sendiri di pekerjaan saya sehari-hari. Jadi sayalah orang pertama yang menjadi luapan curhatan para peserta yang ketika bayar, "Lho, kenapa segini iuran saya, masa telat berapa hari aja kena denda sih?"
Apalagi per bulan April kemarin iuran Peserta Mandiri naik "Hah, udah segini per bulannya sekarang? Kenapa di naikin yaa?"
Hal-hal inilah yang membuat saya harus tahu selak beluk perkembangan BPJS Kesehatan, tentunya dengan bertanya ke karyawan/duta BPJS Kesehatan di cabang saya bekerja.

Jujur, saya baru sekali menggunakan kartu BPJS Kesehatan saya ini, inipun saya pakai untuk rawat jalan. Jadi pengalaman saya sendiri dengan BPJS Kesehatan ini tidak banyak, Alhamdulillah sih kita selalu sehat berarti. Sekali saya pakai ini ketika salah satu jari tangan agak bengkak *asam urat kali yaak emoticon-Hammer* Jadi saya mendatangi klinik yang menjadi faskes tingkat I saya, tinggal menunjukan kartu BPJS Kesehatan, tunggu dipanggil dokter, di cak cek cak cek, di kasih obat, beres deh. Tanpa mengeluarkan uang sepeser pun. Padahal perkiraan saya, harus ada nambah uang nih. Karena mikirnya pasti bakal cek darah, bawa ke lab, waaah.. pasti bisa over limit nih karena saya menggunakan BPJS Kesehatan. Ternyata tidak seribet yang saya pikir kan. Yang penting kita sesuai prosedur, ada perlu tindakan medis, dan paling penting kita bisa dan mau antri. Semuanya bakal ditanggung BPJS Kesehatan. Tapi standar banget pengalaman saya dengan BPJS Kesehatan yaa? Hahah emang gitu, yaa mau gimana lagi. Jadi jujur, saya belum pernah merasakan kalau pelayanan rawat inap di Rumah Sakit dengan menggunakan BPJS Kesehatan.

Tapi saya punya satu pengalaman yang benar-benar terjadi di depan mata saya, bukan dari cerita orang ataupun media lain. Ini saat kejadian teman saya, (saya dan teman saya ini dari SD sampai SMA selalu bareng, kuliah baru pisah kota, dan akhirnya tanpa disadar kami satu kantor. 4 L, Lo Lagi Lo Lagi!! emoticon-Roll Eyes (Sarcastic)

Jadi pada waktu seketika di hari kerja, saya tidak melihat teman saya ini di kantor. Yaa iseng seperti biasa, langsung BBMin, "Dimana men?"
Dia tidak memberi tahu dimana, tapi malah membalas dengan "Win, temenin gue ke kantor BPJS Kesehatan yuk. Urgent banget nih" Di satu sisi dia mengajak saya karena dia tahu saya lebih paham tentang BPJS Kesehatan ini, yaa karena kerjaan saya tadi itu kan memang itu. Pada waktu itu memang masih bisa buat Peserta Mandiri yang langsung siap dan aktif dalam 1 hari (setelah itu harus menunggu 7 hari dan sampai sekarang harus menunggu 14 hari). Jadi kami daftarkanlah BPJS Kesehatan untuk ibu teman saya, yang ternyata di Subuh hari nya ketika mau mengambil wudhu' terjatuh di kamar mandi. Well, kita paling takut kalau tahu ibu yang sudah mulai memasuki usia tua terjatuh, karena kita tahu efeknya apa. Pembuluh darah pecah atau beku/gumpal darah nya. Nauzubillahiminzalik.

Hal yang kita takuti terjadi juga, ibu dari teman saya ini memang harus mendapatkan perawatan ICU dan harus dilakukan tindakan operasi secepatnya. Secara dari administrasi kami tentu sudah agak lega karena ibu sudah terdaftar dan aktif BPJS Kesehatannya, tapi masih ada kendala. Di daerah kami ini tidak ada Rumah Sakit yang lengkap dan tidak ada juga dokter spesialis yang standby disini. Harus di rujuk ke Rumah Sakit Umum di ibukota daerah yang jaraknya menempuh 6-7 jam. Karena disana fasilitas Rumah Sakitnya memadai dan ada dokter spesialisnya. Dibuatkanlah rujukan ke RS tersebut, karena kita tetap harus sesuai prosedur untuk bisa menggunakan BPJS Kesehatan. Kartu BPJS Kesehatan tersebut juga lah yang membuat kami di antar dengan Ambulance. Ya, secara gratis.

Sampai disana aman, operasi lancar, dan si ibu mulai siuman biarpun masih setengah sadar gitu. Semua berlangsung lancar, kendala cuma di kamar inap yang menjadi kelas si Ibu penuh, tapi si ibu tetap dilayani di kamar lain. Kita tidak perlu menghitung hitung berapa total biaya operasi, obat, kamar, dan segala macam, karena memang sudah pasti akan memakan ratusan juta apabila kita bayar umum. Di Rumah Sakit sebelumnya saja kita bisa harus mengeluarkan biaya puluhan juta karena harus scanning yang mahal harganya. Belum lagi obat-obatan rutin paten nan mahal yang harus mereka tebus tiap bulan nya sampai dengan waktu tidak ditentukan. Mereka bisa dapatkan itu semua dengan hanya membayar tepat waktu Rp 59.500 (waktu itu kelas I 59.500 belum naik Rp 80.000 per April 2016) di tiap bulannya? Ngga mungkin, tapi itulah yang terjadi. BPJS Kesehatan menjamin semuanya waktu itu. Greget 'kan!

Gotong Royong demi Indonesia Lebih Sehat, langsung tahu saya maksud dari slogan BPJS Kesehatan tersebut. Pembayaran iuran BPJS Kesehatan memang sudah di design sesuai budaya Indonesia, gotong royong saling membantu. Semoga ke depannya lebih baik lagi, pelayanan makin ditingkatkan, dan tidak ada lagi oknum oknum yang tidak mensukseskan BPJS Kesehatan sehingga tidak ada lagi kontra-kontra bagi pasien yang menggunakan Kartu Indonesia Sehat nya. Iuran yang kita bayarkan selalu bermanfaat untuk orang-orang, begitu juga sebaliknya.


Sekali lagi, ini murni pengalaman dan opini pribadi saya, maaf kalau ada yang tersinggung. Sakit selalu datang tanpa kita tahu dan duga, kita tetap harus mempersiapkan diri kita. Sehat selalu agan & sistah! emoticon-Angkat Beer


0
2.5K
28
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan