- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Sejenak Menilik Perbedaan Fisik Antara Desa dan Kota


TS
tts123
Sejenak Menilik Perbedaan Fisik Antara Desa dan Kota
Selamat Siang/Sore/Malam/Pagi Semuanya
Kesempatan kali ini mari kita mengenal lebih jauh menganai apa itu desa, apa itu kota, dan apa perbedaan diantara keduanya.
Kesempatan kali ini mari kita mengenal lebih jauh menganai apa itu desa, apa itu kota, dan apa perbedaan diantara keduanya.

Spoiler for Apaitu Desa?:
Menurut Undang-undang No. 5 Tahun 1979 Tentang pemerintah daerah, Desa adalah suatu wilayah yang ditempati oleh sejumlah penduduk sebagai kesatuan masyarakat hukum, yang mempunyai organisasi pemerintahan terendah, langsung di bawah camat dan berhak menyelenggarakan rumah tangganya sendiri dalam ikatan negara kesatuan Republik Indonesia.

Menurut Sutardjo Kartohadikusumo, Desa adalah suatu kesatuan hukum tempat tinggal suatu masyarakat yang berkuasa mengadakan pemerintahan sendiri. Yang dimaksud dengan desa menurut Sutardjo Kartodikusuma adalah suatu kesatuan hukum dimana bertempat tinggalnya suatu masyarakat dengan pemerintahan tersendiri.Menurut Bintaro, desa merupakan perwujudan atau kesatuan goegrafis, sosial, ekonomi, politik dan kultur yang terdapat ditempat itu (suatu daerah), dalam hubungan dan pengaruhnya secara timbal balik dengan daerah lain.

Sedang menurut Paul H. Landis, desa adalah daerah yang penduduknya kurang dari 2.500 jiwa. Dengan ciri ciri sebagai berikut :
a.Mempunyai pergaulan hidup yang saling kenal mengenal antara ribuan jiwa.
b.Ada pertalian perasaan yang sama tentang kesukaan terhadap kebiasaan.
c.Cara berusaha (ekonomi) adalah agraris yang paling umum yang sangat dipengaruhi alam seperti: iklim, keadaan alam, kekayaan alam, sedangkan pekerjaan yang bukan agraris adalah bersifat sambilan.

Menurut Sutardjo Kartohadikusumo, Desa adalah suatu kesatuan hukum tempat tinggal suatu masyarakat yang berkuasa mengadakan pemerintahan sendiri. Yang dimaksud dengan desa menurut Sutardjo Kartodikusuma adalah suatu kesatuan hukum dimana bertempat tinggalnya suatu masyarakat dengan pemerintahan tersendiri.Menurut Bintaro, desa merupakan perwujudan atau kesatuan goegrafis, sosial, ekonomi, politik dan kultur yang terdapat ditempat itu (suatu daerah), dalam hubungan dan pengaruhnya secara timbal balik dengan daerah lain.

Sedang menurut Paul H. Landis, desa adalah daerah yang penduduknya kurang dari 2.500 jiwa. Dengan ciri ciri sebagai berikut :
a.Mempunyai pergaulan hidup yang saling kenal mengenal antara ribuan jiwa.
b.Ada pertalian perasaan yang sama tentang kesukaan terhadap kebiasaan.
c.Cara berusaha (ekonomi) adalah agraris yang paling umum yang sangat dipengaruhi alam seperti: iklim, keadaan alam, kekayaan alam, sedangkan pekerjaan yang bukan agraris adalah bersifat sambilan.
Spoiler for Apa Itu Kota?:

Seperti halnya desa, kota juga mempunyai pengertian yang bermacam-macam seperti pendapat beberapa ahli berikut ini:
a.Wirth
Kota adalah suatu pemilihan yang cukup besar, padat dan permanen, dihuni oleh orang-orang yang heterogen kedudukan sosialnya.

b.Max Weber
Kota menurutnya, apabila penghuni setempatnya dapat memenuhi sebagian besar kebutuhan ekonominya di pasar lokal.

c.Dwigth Sanderson
Kota ialah tempat yang berpenduduk sepuluh ribu orang atau lebih.

d.Menurut Prof. Drs. R. Bintarto
Kota adalah suatu sistem jaringan kehidupan manusia dengan kepadatan penduduk yang tinggi, strata sosial ekonomi yang heterogen, dan corak kehidupan yang materialistik.

Kota adalah suatu pemilihan yang cukup besar, padat dan permanen, dihuni oleh orang-orang yang heterogen kedudukan sosialnya.

b.Max Weber
Kota menurutnya, apabila penghuni setempatnya dapat memenuhi sebagian besar kebutuhan ekonominya di pasar lokal.

c.Dwigth Sanderson
Kota ialah tempat yang berpenduduk sepuluh ribu orang atau lebih.

d.Menurut Prof. Drs. R. Bintarto
Kota adalah suatu sistem jaringan kehidupan manusia dengan kepadatan penduduk yang tinggi, strata sosial ekonomi yang heterogen, dan corak kehidupan yang materialistik.

Dari beberapa pendapat secara umum dapat dikatakan mempunyani ciri-ciri mendasar yang sama. Pengertian kota dapat dikenakan pada daerah atau lingkungan komunitas tertentu dengan tingkatan dalam struktur pemerintahan.
Talcot Parsons juga menjelaskan mengenai tipe masyarakat kota dengan ciri-ciri, yaitu:
a.Netral Afektif
Masyarakat Kota memperlihatkan sifat yang lebih mementingkat Rasionalitas dan sifat rasional ini erat hubungannya dengan konsep Gesellschaft atau Association. Mereka tidak mau mencampuradukan hal-hal yang bersifat emosional atau yang menyangkut perasaan pada umumnya dengan hal-hal yang bersifat rasional, itulah sebabnya tipe masyarakat itu disebut netral dalam perasaannya.
b.Orientasi Diri
Manusia dengan kekuatannya sendiri harus dapat mempertahankan dirinya sendiri, pada umumnya dikota tetangga itu bukan orang yang mempunyai hubungan kekeluargaan dengan kita oleh karena itu setiap orang dikota terbiasa hidup tanpa menggantungkan diri pada orang lain, mereka cenderung untuk individualistik.
c.Universalisme
Berhubungan dengan semua hal yang berlaku umum, oleh karena itu pemikiran rasional merupakan dasar yang sangat penting untuk Universalisme.
d.Prestasi
Mutu atau prestasi seseorang akan dapat menyebabkan orang itu diterima berdasarkan kepandaian atau keahlian yang dimilikinya.
e.Heterogenitas
Masyarakat kota lebih memperlihatkan sifat Heterogen, artinya terdiri dari lebih banyak komponen dalam susunan penduduknya.
Talcot Parsons juga menjelaskan mengenai tipe masyarakat kota dengan ciri-ciri, yaitu:
a.Netral Afektif
Masyarakat Kota memperlihatkan sifat yang lebih mementingkat Rasionalitas dan sifat rasional ini erat hubungannya dengan konsep Gesellschaft atau Association. Mereka tidak mau mencampuradukan hal-hal yang bersifat emosional atau yang menyangkut perasaan pada umumnya dengan hal-hal yang bersifat rasional, itulah sebabnya tipe masyarakat itu disebut netral dalam perasaannya.
b.Orientasi Diri
Manusia dengan kekuatannya sendiri harus dapat mempertahankan dirinya sendiri, pada umumnya dikota tetangga itu bukan orang yang mempunyai hubungan kekeluargaan dengan kita oleh karena itu setiap orang dikota terbiasa hidup tanpa menggantungkan diri pada orang lain, mereka cenderung untuk individualistik.
c.Universalisme
Berhubungan dengan semua hal yang berlaku umum, oleh karena itu pemikiran rasional merupakan dasar yang sangat penting untuk Universalisme.
d.Prestasi
Mutu atau prestasi seseorang akan dapat menyebabkan orang itu diterima berdasarkan kepandaian atau keahlian yang dimilikinya.
e.Heterogenitas
Masyarakat kota lebih memperlihatkan sifat Heterogen, artinya terdiri dari lebih banyak komponen dalam susunan penduduknya.
Kota Dilihat Dari Aspek Fisiografi, Sosial,Ekonomi, Budaya, Politik Dan Tekhnologi seperti yang kita ketahui, dalam kehidupan sehari-hari kota selalu tampak sibuk. Warga kota yang menjasi penghuni kota memerlukan tempat berteduh, tempat bekerja, tempat bergaul dan tempat menghibur diri. Oleh karena itu kota dapat kita lihat dari segi fisiografis, ekonomi, budaya, sosial dan politik.
Di dalam sejarah perkembangan kota dapat dibagi menjadi 3 zaman kota-kota pada waktu lampau (cities of the past) tergolong antara lain : kota-kota oriental, kota-kota Yunani, kota-kota Romawi, dan lainnya yang merupakan kota-kota kebudayaan kuno
1. Kota-kota pada zaman pertengahan (medieval cities) di mana pada abad ini banyak dipengaruhi oleh kebudayaan-kebudayaan Romawi

2. Kota-kota pada zaman modern, di mana pola dan perkembangannya sangat ditentukan oleh factor-faktor politik dan ekonomi.

Di dalam sejarah perkembangan kota dapat dibagi menjadi 3 zaman kota-kota pada waktu lampau (cities of the past) tergolong antara lain : kota-kota oriental, kota-kota Yunani, kota-kota Romawi, dan lainnya yang merupakan kota-kota kebudayaan kuno
1. Kota-kota pada zaman pertengahan (medieval cities) di mana pada abad ini banyak dipengaruhi oleh kebudayaan-kebudayaan Romawi

2. Kota-kota pada zaman modern, di mana pola dan perkembangannya sangat ditentukan oleh factor-faktor politik dan ekonomi.

Spoiler for Fisik Desa:
Lingkungan fisik di desa dan di kota memiliki perbedaan yang mendasar. Fisik disini memiliki arti yang luas, yaitu meliputi fisik secara fisiografis, dan fisik secara fasilias atau tingkat pembangunan yang ada. berukit ini akan dijelaskan beberapa perbedaan fisik antara desa dengan kota.
1. Topografi
Topografi wilayah di perdesaan terdiri dari berbagai bentuk, ada yang memiliki topografi kasar, ada yang sedang ada yang halus. Berbagai perbedaan yang terjadi di pedesaan tersebut dipengaruhi oleh letak desa tersebut. Wilayah peedesaan yang berada di wilayah pegunungan akan memiliki topografi kasar, sedangkan wilayah pedesaan yang berada di daerah dataran rendah akan memiliki topografi halus.

2. Tipologi permukiman
Tipologi permukiman yang ada di desa terdiri dari berbagai macam tipologi. Tipologi permukiman di pedesaan tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti topografi, ketersediaan air, kesuburan tahan, pola jaringan jalan, dan lain-lain. Tipologi permukiman di desa yang memiliki topografi kasar cenderung memiliki tipologi yang menyebar karena terhalang bukit-bukit. Tipologi permukiman di wilayah yang jarang sumber air, maka akan mengelompok di dekat sumber air misalnya danau, telaga dan lain lain. Selain itu jarak antar rumah juga cenderung lebih jauh ketimbang di kota.

3. Penggunaaan lahan
Penggunaan lahan yang ada di wilayah pedesaan cenderung lebih bersifat ke alam. Lahan yang berada di desa sebagian besar dimanfaatkan sebagai pertanian. Dimana ruang terbuka hijau masih banyak.

4. Sarana dan prasarana/fasilitas
Sarana prasarana yang ada di desa jika dibandingkan dengan wilayah kota cenderung lebih tertinggal. Masih banyak desa yang belum tersentuh pembangunan, jalan masih belum beraspal, akses pendidikan yang sulit, kesehatan yang kurang terperhatikan dan lain lain

1. Topografi
Topografi wilayah di perdesaan terdiri dari berbagai bentuk, ada yang memiliki topografi kasar, ada yang sedang ada yang halus. Berbagai perbedaan yang terjadi di pedesaan tersebut dipengaruhi oleh letak desa tersebut. Wilayah peedesaan yang berada di wilayah pegunungan akan memiliki topografi kasar, sedangkan wilayah pedesaan yang berada di daerah dataran rendah akan memiliki topografi halus.

2. Tipologi permukiman
Tipologi permukiman yang ada di desa terdiri dari berbagai macam tipologi. Tipologi permukiman di pedesaan tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti topografi, ketersediaan air, kesuburan tahan, pola jaringan jalan, dan lain-lain. Tipologi permukiman di desa yang memiliki topografi kasar cenderung memiliki tipologi yang menyebar karena terhalang bukit-bukit. Tipologi permukiman di wilayah yang jarang sumber air, maka akan mengelompok di dekat sumber air misalnya danau, telaga dan lain lain. Selain itu jarak antar rumah juga cenderung lebih jauh ketimbang di kota.

3. Penggunaaan lahan
Penggunaan lahan yang ada di wilayah pedesaan cenderung lebih bersifat ke alam. Lahan yang berada di desa sebagian besar dimanfaatkan sebagai pertanian. Dimana ruang terbuka hijau masih banyak.

4. Sarana dan prasarana/fasilitas
Sarana prasarana yang ada di desa jika dibandingkan dengan wilayah kota cenderung lebih tertinggal. Masih banyak desa yang belum tersentuh pembangunan, jalan masih belum beraspal, akses pendidikan yang sulit, kesehatan yang kurang terperhatikan dan lain lain

Spoiler for Fisik Kota:
a. Topografi
Topografi wilayah perkotaan, jika dibandingkan dengan wilayah perdesaan cenderung lebih datar. Kebanyakan kota terletak di wilayah dengan topografi halus, seperti Jakarta, jogja, Surabaya dan lain-lain. Hanya sebagian kecil kota yang terdapat di wilayah topografi kasar.

b. Tipologi permukiman
Tipologi permukiman di wilayah perkotaan cenderungmengelompok di wilayah-wilayah kota tersebut saja. Misalnya di kawasan industri, sekitar pabrik dan lain-lain. Selain itu kepadatan permukiman di kota bisa dikatakan padat.

c. Penggunaan lahan
Berbeda dengan di desa, penggunaan lahan di kota sebagian besar digunakan untuk bangunan. Hanya sedikit ruang terbuka hijau yang terdapat disana. Sebagian laghan digunakan untuk kawasan industri, pertokoan, permukiman dan lain lain.

d. Sarana dan prasarana
Sarana dan prasarana yang ada di kota bisa dikatakan lebih lengkap dan lebih baik jika dibandingkan dengan sarana dan prasarana yang ada di desa. Akses jalan, komunikasi, dapat diakses dengan mudah. Selain itu fasilitas kesehatan, pendidikan, dan hiburan juga lebih lengkap dan lebih berkualitas.

Topografi wilayah perkotaan, jika dibandingkan dengan wilayah perdesaan cenderung lebih datar. Kebanyakan kota terletak di wilayah dengan topografi halus, seperti Jakarta, jogja, Surabaya dan lain-lain. Hanya sebagian kecil kota yang terdapat di wilayah topografi kasar.

b. Tipologi permukiman
Tipologi permukiman di wilayah perkotaan cenderungmengelompok di wilayah-wilayah kota tersebut saja. Misalnya di kawasan industri, sekitar pabrik dan lain-lain. Selain itu kepadatan permukiman di kota bisa dikatakan padat.

c. Penggunaan lahan
Berbeda dengan di desa, penggunaan lahan di kota sebagian besar digunakan untuk bangunan. Hanya sedikit ruang terbuka hijau yang terdapat disana. Sebagian laghan digunakan untuk kawasan industri, pertokoan, permukiman dan lain lain.

d. Sarana dan prasarana
Sarana dan prasarana yang ada di kota bisa dikatakan lebih lengkap dan lebih baik jika dibandingkan dengan sarana dan prasarana yang ada di desa. Akses jalan, komunikasi, dapat diakses dengan mudah. Selain itu fasilitas kesehatan, pendidikan, dan hiburan juga lebih lengkap dan lebih berkualitas.

Spoiler for Keindahan Desa:














Spoiler for Keindahan kota:










SUMBER
Sumber gambar dari Mbah Google
TERIMAKASIH SUDAH MEMBACA




0
7.5K
Kutip
26
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan