
Kalender yang digunakan sekarang di dunia disebut kalender Gregorian yang diambil dari nama Paus Gregorius XIII yang mereformasi kalender Masehi lama atau kalender Julian. Kedua kalender kini berselisih 13 hari dan akan terus bertambah karena ada tahun-tahun yang menurut kalender Julian adalah tahun kabisat namun tidak menurut kalender Gregorian. Meskipun pergantian dari kalender Julian ke Gregorian terjadi pada 1582, tidak semua negara Eropa saat itu langsung mengganti penanggalannya. Britania Raya baru menggunakan kalender Gregorian pada 1752 dan Yunani bahkan baru memakai kalender ini pada 1923. Gereja Ortodoks sampai sekarang masih menggunakan kalender Julian. Inilah mengapa Natal di Rusia tidak dirayakan pada 25 Desember, tetapi pada 7 Januari dan Revolusi Rusia 1917 disebut Revolusi Oktober meskipun sebenarnya terjadi pada 7 November 1917.

Bagi kita, sekarang adalah tahun 2017. Namun, bagi beberapa negara, sekarang bukan tahun 2017. Sejak 1997, Korea Utara menggunakan Kalender Juche dengan tahun 1 adalah tahun 1912 yang merupakan tahun kelahiran Kim Il-Sung, pendiri dan pemimpin pertama Korea Utara. Sejak 1888, Thailand menggunakan tahun yang didasarkan pada era Buddha yang angkanya 543 lebih besar daripada angka tahun Masehi. Ethiopia menggunakan kalender Julian dengan angka tahun yang 7 angka lebih kecil dibandingkan kalender yang biasa kita gunakan. Jadi, bagi Korea Utara sekarang adalah tahun 106 sementara bagi Thailand sekarang adalah tahun 2560 dan Ethiopia "masih" berada di tahun 2010.

Kalender Hijriah memiliki jumlah hari dalam setahun sebanyak 354 atau 355, 10-12 hari lebih sedikit daripada kalender Masehi. Maka, setiap tahun, kalender ini akan maju 10-12 hari. Dalam 32 atau 33 tahun, kalender Hijriah akan mengurangi 1 tahun jaraknya dengan kalender Masehi hingga pada 20841, tahun Hijriah akan mulai sama dengan tahun Masehi. Mulai tahun 20875, tahun Hijriah akan lebih besar daripada tahun Masehi. Sebagai contoh bagi penjelasan di atas :
- Pada 2008, tahun 1429 H terjadi sepenuhnya pada tahun tersebut (10 Januari - 28 Desember 2008). Pada 2008, terdapat 2 tahun baru Hijriah, 1429 H (10 Januari 2008) dan 1430 H (29 Desember 2008).
- Tahun 1986 sama dengan tahun 1406/1407 H, sementara tahun 2016 sama dengan tahun 1437/1438 H. Tahun Hijriah telah bertambah 31 tahun sementara tahun Masehi hanya 30 tahun.

Kalender Jawa adalah perpaduan antara kalender Saka dan kalender Hijriah. Unsur kalender Hijriah terlihat dari penggunaan nama bulan yang menyesuaikan dengan nama-nama bulan dalam kalender Hijriah. Sementara unsur kalender Saka terlihat dari angka tahun yang melanjutkan angka tahun Saka. Kalender ini mulai digunakan di Kesultanan Mataram pada 1625. Kalender ini tidak mengubah tahun Saka menjadi tahun Hijriah (1035 H saat itu), namun melanjutkan tahun Saka (1547 saat itu). Itulah mengapa selisih antara tahun Jawa dan tahun Hijriah adalah 512 tahun.

Tahukah Anda mengapa tidak pernah sekalipun Tahun Baru Imlek jatuh pada bulan Maret, Oktober, atau Desember? Itu karena kalender Imlek mendasarkan awal tahunnya pada awal musim semi. Saat balik matahari musim dingin atau
Dongzhiterjadi pada 21 atau 22 Desember dan jatuh pada bulan 11 kalender Imlek setiap tahunnya. Agar ini terus terjadi setiap tahun, setiap 2 atau 3 tahun sekali, ada satu bulan ganda (
Lun Gwee). Bulan ini biasanya muncul jika Tahun Baru Imlek jatuh pada bulan Januari. Karena demikian, tahun baru Imlek selalu jatuh hanya antara tanggal 21 Januari dan 20 Februari.

Umumnya kita mengetahui bahwa sebuah hari dimulai pada pukul 00.00, namun dalam beberapa kalender, penetapan awal hari berbeda. Dalam kalender Hijriah, hari dimulai pada saat matahari terbenam sementara dalam kalender Imlek, hari dimulai pada pukul 23.00.
Demikian fakta menarik berbagai penanggalan. Kalender bukan hanya sekadar menjadi alat untuk mengetahui tanggal terkini, tetapi juga menyimpan kisah mengenai kemajuan pengetahuan leluhur kita dalam bidang astronomi sejak dahulu. Terima kasih telah membaca dan semoga hari Anda menyenangkan.