
Reserved, untuk cendolers dong
Quote:
Original Posted By murdoc13►Untuk menjadi nasionalis, hal itu merupakan pilihan pada setiap pribadi seseorang. Nyatanya, budaya luar sekarang datang bertubi - tubi tanpa filter yg jelas. Yang terkena imbas mungkin para anak muda yg sedang mencari identitas diri. Bahkan dampaknya terseret arus yang deras dan hanya bilang "ngalir aje udeh". Percuma saja mengalir, toh yg mengalir air limbah.
Sebisa mungkin, kita tak sampai melupakan seni dan budaya kita sendiri. Apabila dilupakan, aspek tersebut hanya tinggal kata - kata & tinggal tertera di buku sejarah cucu kita kelak hari.
Selain itu, Bahasa Indonesia juga masih memiliki kaidah yg "abu-abu", terutama penodaan kata - kata yg tafsirannya berbeda dari KBBI. Bisa berbahasa Indonesia bagus, bisa berbahasa Inggris juga bagus. Hakikatnya semua bahasa baik adanya. Yg terpenting ialah jangan dilupakan bahasa ibu. Semuanya kembali lagi ke pribadi masing - masing untuk memilih

Quote:
Original Posted By GhosTringeR►kalo udah bahas nasionalisme , arahnya ke fanatik atau gimana gan ?
kalau fanatik . hal dari luar gak boleh disentuh termasuk bahasa inggris gan, tapi kalau mengikuti perkembangan zaman, sederhana saja gan .
cukup jaga nilai pancasila dan bhineka tunggal ika . selebihnya mau lo operasi plastik jadi udin bibier , ato melek cirus terserah gan, ato maniak 2d sekalipun ya bodo amat . selamat lo masih menjunjung tinggi nilai nilai berharga di negara ini , nasionalisme lo masih tinggi gan.
btw point yang lu tulis disini gak ada sangkut pautnya sama nasionalisme gan .. tapi makasih untuk topiknya
Quote:
Original Posted By moyanglu►bagian yg gw bold, gw ga setuju ama TS..
menurut gw, selama ngebantu nyampein informasi, ga masalah klo ente pake bahasa asing..
gw rasa TS jg pernah (ato mungkin sering) ngalamin kejadian susah nyari istilah bhs indo-nya waktu ngobrol ama orang2..
contoh gampang:
..
knp ente pake kata 'thread'??
tlg jgn salah paham gan..
Quote:
Original Posted By nauval09ade09►Saya mau memberikan sedikit koreksi dan ada kekeliruan dari agan ini. Silakan berpendapat, tapi bagian ini lumayan bertentangan. ini saya akan bahas satu persatu:
Pertama
tidak masalah apabila ada campuran bahasa lain pada Bahasa Indonesia. Tapi perlu diingat, bertujuan bukan semata-mata ingin terlihat gaul, bahkan saya sendiri jijik dengan orang yang sok bahasa asing yang dicampur bahasa Indonesia tanpa basic yang mumpuni. Tapi, perlu diingat apabila tujuannya untuk memfasihkan kemampuan berbahasa asing, itu tidak menjadi masalah.
Kedua
Ini adalah metode dalam penguasaan bahasa asing yang diajarkan tutor-tutor profesional (Bahasa Inggris, Jerman, Jepang, dan lain-lain), ini adalah pilihan bagi pembelajaran "speaking" bagi yang mempunyai keterbatasan dalam "lemotnya" mengikuti bahasa asing. Jadi, jangan malu-malu Bahasa Indonesia dicampur bahasa asing, tentunya jangan ngasal dan ngeyel kalo diberitahu kalau bahasanya salah.
Ketiga
Dari Segi bahasa, Indonesia masih tertinggal jauh dibandingkan dengan negara lainnya seperti Singapura dan Malaysia. Jadi, jangan anti berbahasa asing. Toh untuk mencakup pergaulan dunia, bahasa asing itu sangatlah perlu. Sekali lagi,
pencampuran bahasa asing dengan Bahasa Indonesia tidak masalah . Asalkan digunakan pada waktu yang tepat. Kalau salah dan dikoreksi jangan ngeyel, dan tujuannya untuk memfasihkan kemampuan bahasa asing Anda.
Note:
Pendapat Anda sebenernya tidak salah. karena sudut pandang setiap orang berbeda. Tapi menurut saya, Anda belum mengetahui metode penguasaan bahasa asing. Memang hal ini populer mengingat masyarakat yang mengikuti kursus bahasa asing mempunyai metode tersendiri, seperti anaknya rekan saya dalam media sosial mencapur Bahasa Indonesia dan Inggris dalam quotes atau captionnya, semata-mata untuk memfasihkan.
Selain itu, dalam seminar juga lebih enak kalau mencampur bahasa asing dengan kombinasi Bahasa Indonesia. Karena jujur saja, terjemahan ilmu dalam Bahasa Indonesia lumayan ribet, oleh karenanya banyak ahli yang berbicara "campur" bahasa asing dan Indonesia
TAMBAHAN MIRIS
saya mau menceritakan pengalaman saya tepatnya di wilayah Jawa, sekitar di Kedri dan Tulungagung. Maaf jika ada yang tersinggung dan ini berdasarkan pengalaman saya. Selama saya disana, ternyata mereka memilih Bahasa Jawa (bahasa suku) ketimbang Bahasa Indonesia. Mengapa? alasannya pun cukup mengejutkan. Alasannya adalah
MALU, BAHASA INDONESIA DIIBARATKAN BAHASA SOMBONGNYA (bagi orang Jakarta, jika kita berbahasa Inggris dibilang sombong atau sok Inggris)
Jadi, bukan dari faktor nasionalisme ya gan. Ini kembali lagi ke individu masing-masing. Karena didaerah sana, kebanyakan enggan menggunakan Bahasa Indonesia karena takut dikira sombong. Padahal Bahasa Indonesia adalah bahasa nasional. Dan terlebih juga karena Indonesia adalah negara maritim, bisa jadi persentase penggunaan bahasa asing di Indonesia malah jadi tergeser. Silakan berbahasa asing, tapi dalam kegiatan tertentu jangan lupakan penggunaa Bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Mksd ane jg gt gan.. ane ga pernah mempermasalahkan untuk blajar bhasa asing. malah ane bilang wajib. tp yg ane tekankan dtrit ini, yg sok2 kebule an seperti yg agan blg untuk terlihat gaul. Itu rasanya mau di apain gt.. 
Quote:
Original Posted By EPepe►Menurut ane poin ke 3 "demo yang anarkis" dan ke 5 "peraturan untuk dilanggar?" itu yang sama sekali tidak menunjukkan sikap cinta negeri gan. Sebagai warga negara yang baik, jika ingin melakukan aksi demonstrasi seharusnya dilakukan sesuai dengan tata cara demonstrasi yang telah dimuat dalam UU Nomor: 9 tahun 1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat Di Muka Umum (bisa dibaca di
http://hukum.unsrat.ac.id/uu/uu_9_98.htm). Dan ane paling gemeees sama orang yang suka melanggar aturan, ya contohnya seperti yang disampaikan TS, udah tau ada tulisan dilarang merokok, e malah bal bul kaya cerobong kereta

trus lagi pengendara di jalan yang tidak patuh rambu-rambu lalulintas, kalau lagi apes kan bisa menimbulkan kecelakaan dan membahayakan pengendara lain juga. Peraturan dibuat kan untuk menjaga ketertiban dan keamaan warga negara juga, jadi yuk kita berusaha untuk mematuhinya supaya benar-benar tercipta keamaan dan ketertiban tersebut

Quote:
Original Posted By m60e38►Menarik, saya sendiri selalu miris melihat komentar yang dilayangkan dalam bentuk
post reply di Kaskus selalu menggunakan bahasa yang campur aduk, tetapi apa mungkin salah satu penentu nasionalisme adalah seberapa benar dalam berbahasa Indonesia?
Apabila memang itu menjadi sebuah tolak ukur Agan dalam nasionalisme, maka beberapa diksi yang Agan gunakan dalam thread ini, termasuk struktur kalimat harus diubah dalam bentuk EYD. Tidak perlu digubris, anggap saja Semboyan 1 apabila tidak berkenan.
Tetapi demi nasionalisme, tidak ada salahnya belajar Bahasa Indonesia dengan baik dan benar gan, hanya sekadar mengingatkan sesama warga Indonesia yang terkadang tak acuh dan cenderung bergeming dengan ideologi yang biasanya salah.
Quote:
Original Posted By kuplakapluk►Buat ane masalah bahasa masih jadi polemik. Kita butuh membiasakan diri menggunakan bahasa internasional. Kita ga bisa ngehindarin itu kalo pengen bangsa ini maju
Quote:
Original Posted By JalanKeliling►jgn dilanggar bray, menambah kerumitan hubungan antar manusia dan alam.
adanya peraturan untuk meminimalisir ketidakadilan manusia di dunia, wajar kalau ada yg komen hidup di dunia banyak ketidakadilan. ya emang...koruptor aja, punya jabatan tinggi, kaya, mau diadili mati duluan. hadeeh...
keadilan hakiki di akherat kelak. sorry bray jd oot
Quote:
Original Posted By sufyan97►wujud cinta tanah air banyak gan. termasuk mempertanyakan masih pantas kah Indonesia untuk tanah air ?

*IMHO