Kaskus

Story

kutalAvatar border
TS
kutal
Tabir.
Perempuan yang lupa
Tersembunyi dan bertabir adalah hatimu
Diracuni harap mimpi yang dunia
Semesta,
Kemana kan kulabuhi perahu?

Bulan bulan yang dilupa
Hangat semerbak harum pelukan
Perempuanku,
Kaulah lagu dimalamku yang bisu

Tersembunyi dan bertabir adalah hatimu,
Perempuanku.


Satu


Namaku Kiting, bukan nama sebenarnya. Kiting berasal dari kata keriting, dan rambutku sama sekali tidak keriting pun tidak lurus. Bagaimana bisa aku dapat julukan itu? Nantilah kalau aku berkenan dan berkesempatan kuceritakan, tapi bukan sekarang.

Sekarang aku masih smp, sudah merasakan naik kelas satu kali. Kawan, seusiaku ini belum mengenal problematika kehidupan. Aku hanya tahu sekolah, main ps, dan menunggu hujan turun deras sampai air sungai kampungku setinggi dada. Lalu aku dan serdaduku akan berlayar dengan ban karet, terombang ambing sampai kampung sebelah. Ah kawan, indah nian hidupku.

Kalau pagi aku berangkat sekolah naik sepeda, lewat kebun dan sawah-sawah, damai dan tentram. Kalau sedang sial seperti kali ini, aku kesekolah berboncengan dengan Isal yang terkutuk. Tidak seperti malin kundang yang durhaka pada ibunya lalu dikutuk jadi batu. Sahabatku itu berbeda, isal tak punya ibu. Tapi entah ibu siapa yang mengutuknya, sampai isal seperti selalu kesiangan, tak pernah bisa bangun pagi. Mungkin kutukan itu terdengar sepele, tapi ingat sabda leluhur " jangan bangun siang, nanti rizkimu dipatuk ayam"
Nah, kalau dihitung. Ngeri membayangkan sudah berapa banyak rizki isal yang dipatuk ayam.

"Terkutuk!" Makinya. Isal menghempaskan sepedaku. "Telat kita Ting!"

"Ah, tiap hari tiap telat kau bilang begitu!" Sahutku. Pagar sekolah sudah tertutup. "Jam berapa kita boleh masuk, sal?"

Bukannya menjawab, isal malah memaju-majukan dagunya. Persis wayang cepot.

"Kenapa? Sakit lehermu kebanyakan tidur". Tanyaku.

"Pantas kau dipanggil kiting! Keriting betulan akalmu!" Sahutnya. "Lihat itu Novia!" Kali ini menunjuk dengan jarinya.

Novia, kembang kelasku, yang pintar brilian, baik dan budiman itu, kini berlari dengan tas yang kebesaran, dan rambut yang dijambak jambak angin, berlari kearah kami, ke arah gerbang sekolah tepatnya. Terengah-engah ketika sampai didepan kami, kasihan betulan air mukanya sedih tak dibuat-buat. Sangat jelas kalau ini pertama kalinya ia telat.

Tapi kawan, kalau kalian pikir aku sama seperti kalian yang baik hati dan budiman. Maaf sudah mengecewakan, terlalu lama bergaul dengan manusia terkutuk, kutukan itu sedikit menular. Kutukuan isal yang kedua : mulut cabai, pedas!.

"Novia yang kebanggaan guru-guru, bisa telat juga" kataku, yang disahuti isal.

"Tak tahu malu!"

Bukan marah dan balas memaki-maki kami. Novia malah tiba tiba duduk dan menangis, menutup mukanya dengan kedua tangan. Terisak-isak kencang sekali, sampai terdengar satpam yang tak tega dan membiarkan kami masuk kelas.

Sambil berjalan masuk, isal menyikut lenganku.

"Dosa kau ting, masih pagi sudah buat anak orang menangis!" Katanya.

"Ah, dia saja yang cengeng!" Sahutku tak terima.

"Kau tahu, kata abangku, jangan pernah buat perempuan menangis! Ada akibatnya, konon airmata perempuan itu magis!"

"Apa akibatnya sal?"

"Bisa membuat kau jatuh cinta!"....

"....."
Diubah oleh kutal 28-07-2016 14:04
anasabilaAvatar border
anasabila memberi reputasi
1
724
4
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan