Kaskus

Food & Travel

nefri.ryuAvatar border
TS
nefri.ryu
FAKTA SEJARAH PULAU KEMARAU PALEMBANG YANG HAMPIR TIDAK DIKETAHUI WARGA SUMSEL
*ane percaya banget, kalo warga Palembang, terlebih Sumatera Selatan (Sumsel) pasti nyaris gak tau tentang sejarahnya Pulau Kemarau. Untuk itu, tulisan ane ini semoga menambah pengetahuan kita tentang sejarah asli Pulau Kemarau di Palembang


Yang banyak diketahui hanyalah Pulau Kemarau sebagai tempat ibadah umat Tionghoa jelang Imlek atau Legenda Siti Fatimah yang bunuh diri nyebur ke Sungai Musi menyusul kekasihnya Tan Bunn Ann (etnis Tionghoa) yang dibunuh, karena kisah lintas etnis ini tak direstui orang tua Siti Fatimah. Konon katanya Siti Fatimah adalah anak raja dari Keraton Palembang Darussalam, tapi sampe sekarang, gak ada data otentik tentang silsilah Siti Fatimah di Keraton Palembang Darussalam.

Sebenarnya, sejarah penting Pulau Kemarau itu adalah Benteng Tambak Bayo. Dulunya, di Pulau Kemarau terdapat Benteng Tambak Bayo yang menjadi benteng pertahanan lapis pertama dan terkuat Keraton Palembang Darussalam untuk menjaga wilayahnya. Kolonial Belanda sangat sulit untuk masuk ke kawasan Palembang karena pertahanan benteng ini sangat kuat dan ketat. Mereka melakukan berbagai cara untuk menerobos benteng ini, namun tetap saja gagal.

Lalu, selama tahun 1881-1882, Belanda menyusun strategi agar bisa melumpuhkan pertahanan Benteng Tambak Bayo dengan tipu muslihatnya. (untuk triknya, ane gak dijelasin oleh sejarahwannya) . Barulah sekitar tahun 1882, Benteng Tambak Bayo bisa diluluh lantakkan oleh pasukan Belanda dan mereka membumi hanguskan bangunan Benteng Tambak Bayo hingga tak tersisa satu puing pun. Sejak saat itu, Belanda dengan mudah menjajah dan menguasai kawasan Palembang.

Kerajaan Keraton Palembang Darussalam awalnya tumbuh dari warga Palembang yang berontak dengan penjajahan Belanda, saat Kerajaan Sriwijaya lumpuh. Setelah kuat, Kerajaan Keraton Palembang mampu mengusir penjajah Belanda, namun sayangnya tidak bertahan lama setelah Benteng Pertahanan Tambak Bayo bisa dilumpuhkan.

Kemaritiman Palembang Darussalam hingga kini masih tersisa, salah satunya adalah Benteng Kuto Besak (BKB). Sedangkan sisa kemaritiman dari Kerajaan Sriwijaya nyaris tidak terlihat, karena Kerajaan Sriwijaya lebih fokus ekspansi keluar daerah untuk memperluas wilayah jajahannya. Akhirnya, Kerajaan Sriwijaya bisa ditaklukkan oleh Kerajaan Majapahit.

Sementara itu, Pagoda dan vihara di Pulau Kemarau baru dibangun sekitar tahun 1960-an, untuk mendongkrak wisata religi dan juga karena banyaknya etnis Tionghoa yang menetap dan menjadi warga Palembang.

So, kalo ke Palembang, jangan lupa mampir ke Pulau Kemarau. Kalau hari biasa, kalian bisa menaiki perahu ketek dari bawah Jembatan Ampera. Akan ada sensasi tersendiri looh.. Ane saranin berangkatnya jam 3-an aja, karena Palembang panasnya ampyunnn kalo siang2 udah jalan ditengah Sungai Musi..hihihi..

Segitu aja info dari ane, semoga bermanfaat... maaf kalo ada yg salah, emoticon-Big Grin

tata604Avatar border
tata604 memberi reputasi
1
4.2K
3
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan