Maikel Jefriando - detikfinance

Jakarta -Para petugas pajak yang melayani masyarakat peserta program pengampunan pajak atau tax amnesty dilarang menggunakan perangkat telekomunikasi atau gadget. Ini bertujuan agar data peserta tidak bocor.

"Petugas yang melayani amnesty nggak boleh menggunakan hape dan segala jenis gadget," kata Dirjen Pajak Ken Dwijugiasteadi di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (13/7/2016).

Ini adalah bagian dari keamanan data dan kenyamanan bagi peserta pengampunan pajak. Sesuai dengan komitmen pemerintah, bahwa data peserta akan disimpan sebaik mungkin dan tidak akan berpindah ke instansi lain.

"Supaya data nggak bisa difoto. Jadi bersih, nggak boleh. Semua steril," tegasnya.

Para petugas pajak tersebut juga akan mengenakan seragam khusus, sesuai dengan yang ditentukan oleh masing-masing Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) pajak.

"Dan nanti mereka semua pakai seragam. Yang mengatur seragamnya Kakanwil. Hari ini pakai apa, pakai sarung atau kaos oblong, Kakanwil yang nentuin. Tiap hari beda," paparnya.

Ken menambahkan, tidak semua petugas pajak dapat melayani peserta pengampunan pajak. Meskipun jumlahnya banyak, akan tetapi para petugas tersebut adalah orang-orang pilihan.

"Iya orang-orang tertentu yang sudah kita pilih. Kalau di suatu kantor, pokoknya 60% tangani ini yang lain back office," ujar Ken.