Assalamualaikum dan selamat malam bagi para agan kaskuser yang kece badai sekalian. Setelah beberapa bulan vakum bikin trit, akhirnya ada kesempatan juga buat bikin dikit oret-oretan . Hehehe
Mohon ratenya dulu ya gan , biar trit ini ga cepet tenggelam. Makasihh
Quote:
Siapa sih yang g punya akun media sosial di era globalisasi internet sekarang ini. Dari anak kecil yang tiap hari minta jajannya sama mami papi sampai kakek nenek yang udah abis giginya, media sosial kayaknya udah jadi bagian penting yang ga bisa di pisahin. Modusnya variatif. Ya misalnya biar dibilang kekinian, silaturahmi, nyari temen yang lama udah lost contact, promosi usaha, sampai nyari jodoh pun bisa.
Quote:
Media sosial atau medsos sudah jadi candu. Ane pribadi pun demikian. Punya medsos udah kayak punya kulkas. Dikit-dikit dibuka, penasaran sama isinya siapa tau ada yang baru yang bisa dinikmatin. Padahal kita tau isinya baru banget kita lihat. Hehe
Quote:
Kenapa sih medsos bikin kecanduan? Abraham Maslow, Seorang ahli jiwa dari amerika dengan bukunya berjudul Hierarchy of Needs bisa menjelaskan semuanya gan. Doi menjelaskan kalau kebutuhan manusia itu ada lima. Di antaranya yang masuk dalam kategori untuk media sosial adalah kebutuhan akan rasa sayang dan aktualisasi diri. Kalau rasa sayang kayaknya ane ga perlu jelasin . Aktualisasi diri ini merupakan kebutuhan manusia untuk menampilkan eksistensi dirinya kepada manusia yang lain dan medsos merupakan penyalur yang tepat.
Quote:
Berkaitan dengan medsos ini, ane pengen share beberapa kegiatan di medsos yang sebaiknya jangan agan lakuin karena selain kurang oke, beberapa di antaranya bisa bikin kita kelihatan seperti stupid people with smartphone . Ane ya gak munafik, pernah juga ngelakuin beberapa hal di bawah ini. Tapi ya ga semua kali gan. Cuma poin 2 aja. Ane udah khilaf dan sadar kalau hal tersebut bener-bener ga ada poinnya. Kalau menurut agan gimana?? Mari dibaca dulu gan siapa tau kita setubuh .
Lets Cekidott
Spoiler for Pertama:
Like, Komen atau Share Asal-Asalan
Spoiler for Ilustrasi:
Ada gambar di medsos. Captionnya kasian sekali yang satu ini, like dong dan bilang amin supaya orang ini terbebas dari kutukan Mak Lampir. Yang baca percaya aja, ikut ngedukung dan ga peduli apa gambar tersebut bener adanya sesuai caption, apa akun yang posting itu abal-abal atau bukan (yang biasanya menggunakan foto manusia cakep). Pembaca di giring supaya like dan komen karena hal tersebut bisa menjadi doa ampuh yang sebenernya kalo di logika gada poinnya.
Ane dulu pernah liat foto seorang biksu yang kena penyakit kulit . Captionnya sih pembantai muslim di Rohingya dan kita di suruh like atau komen supaya apa gitu, ane lupa. Yang komen dan like ribuan orang. Ane sebagai muslim sempet ikutan dongkol juga, “rasain lu” batin ane (tapi ane g like/komen). Kan ane jadi penasaran tuh gan karena penyakitnya lumayan ngeri, ane coba search gambar biksunya pakai fitur google image, eh ternyata ga sesuai caption yang ane baca, biksu ini memang sakit sih tapi gada hubungannya sama sekali sama Rohingya, beda negara lagi. What?? . Di sini ane sadar, bahwa ane harus jadi muslim yang ga mudah terprovokasi. Karena banyak hal yang dilakukan orang ga bertanggung jawab untuk mengadu domba sesama muslim atau antar agama. Cari informasi sesungguhnya dulu atau istilahnya Tabayyun.
Spoiler for Awas:
Ane kemudian tau, ternyata ini semua UUD, latar belakangnya uang. Akun dengan rating yang tinggi bisa dijual karena bernilai untuk promosi bisnis. Cara dapatin rating gimana? Ada banyak cara. Rerata bikin attention baik seperti memposting hal luar biasa yang mengundang animo user medsos untuk komen, share atau sekedar like. Beberapa yang ane tau misalnya bawa-bawa hal berbau sara (biasanya agama dan ini paling efektif), membuat penasaran (misal “ketik angka 1 dan lihat apa yang terjadi” padahal itu jelas2 gambar yg ga bisa bergerak), membanggakan hal yang di luar etika (misal menghina ortu atau golongan) dan lain sebagainya. Simak penjelasan lengkapnya di mari.
Simpati sih boleh dan sah-sah saja. Tapi harus elegan ya gan . Jangan sampai simpati ente salah tempat dan dimanfaatkan orang lain untuk tujuan bisnis. Kalau sekedar like aja mungkin orang masih mahfum. Tapi kalau sampai komen dan ikutan share sementara beritanya hoax, kan ente juga dapet jeleknya hehe
Spoiler for Kedua:
Gampang Terbawa Opini Berita Online
Spoiler for Ilustrasi:
Agan merasa gak? Beberapa media belakangan ini terkesan lebih profit oriented. Ya karena kadang berita yang ditampilkan kesannya terasa memihak banget, kadang setengah-setengah dan juga ga jarang hasil kopas dari media lain (misalnya ini). Entah itu karena kejar deadline jumlah berita, pesanan, agenda terselubung untuk menggiring opini publik atau gimana, ane ga tau.
Karena situasi ini, kita harus smart memilih dan mengambil sikap terhadap berita tersebut. Jangan ujug2 pro dan kontra karena nanti bisa bikin kita jadi korban yang digiring opininya. Usahakan baca lebih dari dua sumber ya gan. Dan terus saat kita menyampaikan pendapat ikutkan juga alasan-alasannya.
Ane sering banget nih liat di komenan berita yang dishare, orang yang padahal menyampaikan gagasan yang bagus terhadap suatu berita, eh yang ga setuju malah nyumpahin. Bisanya ngata-ngatain seolah dia yang paling benar. Kalo emang ngerasa paling benar lawan pake argumen gan. Di jamin ente terlihat smart. Kalau bisanya nyumpahin kan keliatan begoknya.
Ane dulu pernah mantau di forum lintas negara pas lagi panas-panasnya Indonesia VS Malaysia. Kelihatan banget di situ Indonesia lebih Smart karena kita lebih banyak mengeluarkan argumen tajam ketimbang sumpah serapah ga jelas seperti yang user dari negara tetangga sampaikan.
Spoiler for Sedikit skrinsyutnya:
Ane juga mau tambahin, Orang hanya mendengar apa yang ingin mereka dengar. Terkadang argumen yang agan sampaikan walaupun benar, orang lain ga peduli dan memilih argumen yang ga didukung fakta sama sekali asal sesuai dengan apa yang dia mau . Itu hak mereka sih. Tapi ya saran ane jangan terlalu cinta mati akan suatu pemikiran sehingga kadang kebenaran pun di abaikan. Agan akan selangkah lebih baik jika agan menimbang2 dahulu sebelum pro atau kontra terhadap suatu hal. Selama itu tidak bertentangan dengan agama dan undang-undang, apapun itu masih layak untuk dipertimbangkan.
Spoiler for Ketiga:
Postingan Ga Peduli Sara atau Menyinggung
Spoiler for Ilustrasi:
Yang ini pasti sudah pada tau ya gan. Sebagai masyarakat modern kita perlu untuk beretika . Termasuk ketika ketika kita memosting sesuatu. Jangan sampai karena terbawa perasaan ingin meluapkan esmosi, agan malah dibully habis-habisan sama Netizen. Atau parahnya lagi berurusan sama pihak yang berwajib. Ntar kejadiannya bisa berabe lho, kayak mbak ini
Spoiler for Pernah bikin geger:
Spoiler for Keempat:
Selfie/Foto Tidak pada Tempatnya
Spoiler for Ilustrasi:
Kembali ke poin aktualisasi diri tadi. Fenomena selfie tetap populer karena mendukung eksistensi diri seseorang. Tapi ya selfie lah pada tempatnya. Kadang orang ingin menampilkan dirinya beda tapi ya gitu, sembarangan dan ga dipikir. Misalnya gambar ini
Spoiler for Keterlaluan:
Agan-agan sekalian, kalau semisal memang ingin pop lewat postingan di medsos, buatlah seprofesional mungkin. Yah misalnya dari segi sudut pengambilan gambar dan filter. Caption yang ga cuma sekedarnya dan lain-lain. Ini ada sedikit gambaran dari tritagan kaskuser mengenai cara membuat instagram sebagai bentuk promosi. Beda tujuan tapi maksudnya sama, agar viewers tertarik melihat. heehee
Spoiler for Kelima:
Sebarkan Aib Keluarga di Medsos
Spoiler for Ilustrasi:
Kalau yang ini sangat jelas maksudnya. Hal di kehidupan rumah tangga itu bukan konsumsi publik. Kalau agan berharap share aib tersebut untuk mendapatkan simpati orang, agan salah besar. Lebih baik agan curhat ke keluarga atau sahabat yang jelas bisa memberi saran sesuai dengan latar belakang agan yang mereka tau banget. Kalau agan share di medsos, ane yakin memang nanti ada yang bersimpati dan berikan saran tapi ya sekedarnya aja. Setelah itu whatever lah. Malahan kalau agan lagi apes, curhatan agan bisa menjadi celah oknum untuk mengambil keuntungan.
Spoiler for Keenam:
Gau Mau Ribet, Ga Mau Baca Langsung Tanya
Spoiler for Ilustrasi:
Poin ini ga cuma di medsos sih gan. Di blog atau website juga sering terjadi. Kalau yang ini ane biasa temuin di forum-forum/grup gan (misalnya di grup FB). Biasanya terkait dengan tips dan trik untuk menjadi pro atau dapatin sesuatu. Sebagai newbie ya wajarlah kalau mau instan, tapi ya jangan tanyakan semuanya di situ. Agan harus berusaha terlebih dahulu. Terutama kalau semisal info yang agan cari ternyata ada di forum/grup tersebut. Kalau agan tanyakan lagi, biasanya bikin jengkel Author atau TS. Hehe. Ane pribadi juga sering mengalami hal ini. Ane kan ada postingan di blog mengenai tips dan trik untuk ikutan seleksi masuk IPDN, karena ane juga cukup tau prosesnya. Seperti yang ane jelasin gan, dikomenan tersebut pasti ada penanya yang ga mau baca isinya dan lebih memilih langsung bertanya.
Agak bingung ya memahaminya? Maksud ane gini gan. Misalnya dari pengalaman ane. Ane kan ikutan join di beberapa grup beasiswa overseas yang membagikan tips dan trik cara mendapatkannya. Grup tersebut tentu saja di asuh oleh orang yang benar memiliki pengalaman mendapatkan beasiswa. Padahal tips dan triknya sudah di post oleh sang author, eh tiba-tiba ada anggota baru tanpa baca isinya langsung komen minta petunjuk tips dan triknya apa.
Ini jelas bikin author males buat jawab. Alhasil pertanyaan tersebut tanpa respon dan jadi sampah postingan. Bukannya ga mau bantu gan, tapi ya masak si author harus menulis berulang-ulang jawaban yang sama. Sudah ditulis di post, di tanya lagi. Wasting time kan? Dari situ author tau kalau si penanya ga serius dan mau dapet enaknya aja. Author pasti lebih berminat menjawab pertanyaan semisal seperti ini “ Saya sudah mencari lewat Google dan tidak mendapatkan jawaban dan referensi yang jelas mengenai ini. Hal terakhir yang bisa saya lakukan hanya bertanya pada seseorang yang memiliki pengalaman seperti mas Author”, dari pada penanya seperti ini “Mas author, mohon tips triknya untuk mendapatkan beasiswa tersebut. Saya ingin sekali dapat beasiswa ini karena keluarga saya kurang mampu” .
Semua orang juga ingin, semua orang juga mau, tapi kalau orang mau disertai niat, dia pasti mau berusaha mencari kesana kemari untuk dapatkan itu. Bukan cuma modal nanya doang. Author juga mikir, kalau orang ini nanti ujung2nya juga ga baca jawabannya karena ketauan malesnya
Sekian gan dari ane. Ane mohon maaf kalau ada kesalahan kata dan redaksi dari postingan ane, mumpung masih lebaran juga . Intinya ane cuma mau share hehe . Kalau agan ada jenis-jenis lain yang mau tambahkan. Ane welcome banget .
Terakhir, ane yakin agan yang baca-orangnya pada baik hati dan tidak sombong, oleh karena itu ane harap rate , komeng dan cendolnya . Bagi agan yang ada info lain silakan disampaikan, ntar ane pejwanin Kali aja bisa hatee