- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Sudah Ketipu Beli Motor Japstyle Via OLX, Masih Dituduh Penadah


TS
namima
Sudah Ketipu Beli Motor Japstyle Via OLX, Masih Dituduh Penadah
Quote:

Suara.com - Hati-hati jelang Lebaran banyak penipu gentayangan. Kali ini, penipu beroperasi melalui situs jual beli online. Korbannya warga Jakarta bernama Muhamad Ridwan.
Ridwan menjadi korban penipuan melalui situs jual beli OLX. Penipuan terjadi pada Sabtu (2/7/2016) ketika dia akan membeli sepeda motor Honda GL Pro jenis Japstyle berwarna merah yang berasal dari Klaten, Jawa Tengah.
"Di OLX bertuliskan judul Honda GL Pro Japstyle tahun 1992 sehat," kata Ridwan kepada Suara.com, Selasa (5/7/2016
Setelah itu, dia mengirim pesan kepada penjual motor untuk memastikan barang dan harganya.
"Kemudian dia bales oleh si penjual 'iya benar harganya Rp4 juta,'" kata Ridwan.

Selanjutnya obrolan mereka berlanjut lewat BBM. Di akun BBM-nya, atas nama Eva Yulia dengan nomor pin 5FF167ED.
"Di akun BBM-nya bertuliskan Eva Yulia, dalam pikiran saya mungkin itu akun BBM milik istrinya karena dia bilang itu milik istrinya. Asep Samuji dia orang yang ingin menjual motornya melalui OLX," kata Ridwan.
Selanjutnya, pelaku mengirimi gambar-gambar sepeda motor GL jenis Japstyle kepada Ridwan. Pelaku juga mengirimi salinan KTP yang beralamt di Jalan Raya Pasar Redo, Kota Malang, Jawa Timur.
"Saya di situ yakin bahwa orang tersebut benar menjual motornya karena sudah mengirimi foto KTP melalui BBM. Dia jual motor CB seharga Rp4 juta, menurut saya itu harga yang murah dan saya tertarik. Saya tanyakan kepadanya kenapa jual motor murah? Dia jawab karena nenek dari istrinya tersebut terkena sakit kanker maka dari itu dia jual motornya dengan harga yang murah dan lengkap dengan surat-surat kelengkapannya seperti BPKB dan STNK," kata Ridwan.
Setelah ngobrol sana sini, pelaku meminta Ridwan segera transfer uang. Pada awalnya, dia meminta langsung ditransfer Rp4 juta. Tetapi, Ridwan berpikir dua kali karena barang belum sampai ke tangan. Akhirnya, Ridwan menyicil transfer Rp1 juta.

"Lalu dia bilang esok pagi hari sekitar pukul 08.00 WIB dia akan mengirimkan motornya tersebut," katanya.
Keesokan harinya, Minggu (3/7/2016), Ridwan bertanya kepada Asep Samuji lagi mengenai kapan mengirim sepeda motor.
"Asep bilang nanti siang hari sekitar pukul 13.00 karena menurutnya motornya itu ada di rumah orangtuanya, sedangkan dia ada di rumah sakit ngurus nenek istrinya yang sedang sakit kanker otak," kata Ridwan.
Sekitar pukul 13.00, Ridwan bertanya kepada Asep lagi. Dia bilang sedang diproses dari orangtuanya. Tidak lama kemudian, pelaku mengirim foto-foto pengiriman seperti bukti resi dari PT, Indah Logistik yang beralamat di Jalan Panjaitan 30, Malang, foto bertuliskan Gunci 2, BPKB, dan STNK, foto motor yang sedang dibungkus petugas PT. Indah Logistik dan foto motor di dalam truck yang telah dibungkus rapi.
Asep mengatakan sepeda motor sedang proses pengiriman ke Jakarta.
"Saya mengecek ulang nomor resi pengiriman, saya cek di online tidak bisa, lalu saya dapat nomor telepon pihak Indah Logistik dari internet juga tidak bisa. Kemudian Asep mengirimkan nomor telepon pihak Indah Logistik dan nomor tersebut bisa dihubungi," kata dia.
Asep kemudian mengabari Ridwan bahwa motor sudah dikirim dan dia meminta transferan uang lagi yang tersisa, Rp3 juta.
"Mmenurutnya dia butuh uang tersebut untuk bayar administrasi rumah sakit nenek dari istrinya yang sedang sakit kanker otak di rumah sakit Klaten," kata Ridwan.
Di hari berikutnya, Senin (4/7/2016) sekitar pukul 11.00, tiba-tiba Ridwan dihubungi orang yang mengaku anggota bea cukai Bandara Soekarno-Hatta bernama Surya Pahmi. Dia bilang motor yang dikirimkan oleh Asep tidak cocok nomor rangkanya dengan BPKB.
"Lalu saya dituduh penadah karena telah menerima barang curian, kata Surya Pahmi itu. Saya diancam sebagai penadah dan diancam akan membawa Kapolres Bandara Soetta beserta awak wartawan, karena saya dituduh sebagai penadah," kata Ridwan.
"Saya kaget dan setelahnya Surya yang mengaku petugas dari anggota bea cukai meminta uang kepada saya senilai Rp4 juta. Menurutnya uang tersebut agar kapolres bandara dan awak wartawan tidak datang ke rumah saya. Lalu saya menelpon Asep dan saya bilang kalau Asep itu penipu. Setelah itu saya lapor ke Polsek Tanjung Priok agar orang yang bernama Asep Samuji dapat di tindaklanjuti," Ridwan menambahkan.
http://www.suara.com/news/2016/07/05...ituduh-penadah
nasib bener...

0
8.9K
Kutip
32
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan