kirana2Avatar border
TS
kirana2
1000 sanitarian menuju bandung sehat
Jakarta -
Seribu orang ahli kesehatan lingkungan atau sanitarian bergabung dalam Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia (HAKLI) Kota Bandung. Mereka siap terjun dan mengepung kota Bandung untuk mengajak masyarakat lebih peduli terhadap sanitasi serta mengembangkan perilaku budaya hidup sehat.

"Kami dari HAKLI akan menjadi agen perubahan yang tujuannya mengedukasi serta mengubah perilaku dan pola pikir masyarakat dalam mengatasi sanitasi di lingkungannya masing-masing. Untuk di Bandung, ada sekitar seribu sanitarian yang siap menyebar ke permukiman warga. Nanti secara teknis kami petakan wilayahnya," jelas Ketua HAKLI Kota Bandung - Soni Salimi.

Upaya positif para relawan ini baru kali pertama bergulir di Kota Bandung. Maka itu, kata Soni, HAKLI akan bersinergi dengan Pemkot Bandung guna menyukseskan gerakan tersebut. Apalagi, Pemkot Bandung sudah meraih penghargaan Sanitation Award dari pemerintah Australia.

Menurut Soni, anggota HAKLI Kota Bandung terdiri dari berbagai latar belakang disiplin ilmu yang bekerja di instansi pemerintah dan nonpemerintah. Sanitarian mempunyai tanggung jawab meningkatkan kualitas sanitasi di masyarakat dan membantu pemerintah dalam pembangunan sanitasi permukiman.

"Kita ini relawan. Kita bertanggung jawab terhadap lingkungan tanpa harus dibayar. Masa kami sebagai agen perubahan yang berkompeten tidak mampu mengajak masyarakatnya memperbaiki kondisi sanitasi lingkungan," tutur Soni yang juga menjabat Dirut PDAM Tirtawening Kota Bandung.

"Apa yang kami lakukan ini suatu gerakan. Ya mungkin selama ini boleh dikatakan kami lama tidur, nah sekarang kami bangun untuk mewarnai dan membuka perilaku masyarakat menjadi lebih baik dalam konteks sanitasi," tambahnya.

Soni menjelaskan, Kota Bandung memiliki kelebihan terutama terkait sarana prasarana pengelolaan limbah domestik yaitu mempunyai Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) di daerah Bojongsoang yang jaringannya menyebar di seluruh wilayah Kota Bandung dan dikelola PDAM Tirtawening.

Selain itu, komplek-komplek perumahan yang tertata rapi umumnya mempunyai septik tank individu maupun komunal. Namun, masih banyak warga Bandung yang menyalurkan tinjanya ke sungai secara tidak langsung lantaran mereka punya toilet permanen tapi tidak punya septik tank.

Belum lagi keberadaan MCK yang kurang terpelihara secara baik. "Perilaku buruk tersebut harus diubah. Kami harus turun langsung menjadi agen perubahan," kata Soni.

Soal sanitasi dan manajemen lingkungan menjadi salah satu perhatian Pemkot Bandung. Kendati sudah merengkuh Piala Adipura dan anugerah Sanitation Award, Pemkot Bandung tetap serius mengelola lingkungan.

Wali Kota Bandung Ridwan Kamil menegaskan perlu peran masyarakat untuk bersama-sama membenahi kota berjuluk Paris van Java ini. Sebab, menurut Emil, panggilan akrabnya, membangun negeri ini tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah.

"Maka itu ahli-ahli harus berurun rembuk, masyarakat harus bergerak. Apalagi soal lingkungan, negerinya sudah keren dan peraturan ada, tapi masyarakat enggak peduli kan masalah. Pola pikirnya mesti diubah. Maka itu perlu penegakan aturan dan melakukan kolaborasi dengan para ahli dan masyarakat," tutur Emil usai meresmikan seminar tersebut.

Dia menjelaskan, Pemkot Bandung selama ini terus berupaya melakukan perbaikan-perbaikan di segala sektor. Namun memang, sambung Emil, hasil maksimal perlu dilalui secara bertahap. "Bandung hari ini memang belum sempurna, tapi sudah jauh lebih baik," pungkas Emil.


(adv/adv)

http://news.detik.com/advertorial-ne...ng-lebih-sehat
baru pejabat top bgt g bnyk cakap tp hasilnya keren
0
1K
9
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan