Original Posted By sukirwan►BRUSSELS, KOMPAS.com - Blok Uni Eropa,
Jumat (1/7/2016), secara resmi
memperpanjang sanksi ekonomi terhadap
Rusia selama enam bulan ke depan.
Perpanjangan sanksi itu dikarenakan Rusia
kurang membuat kemajuan dalam
menyelesaikan konflik di Semenanjung Crimea,
Ukraina timur, seperti dilaporkan kantor
berita AFP.
Sanksi UE itu menargetkan sektor minyak,
keuangan dan pertahanan Rusia. Sanksi
pertama kali diberlakukan setelah penembakan
jatuh pesawat Malaysia Airlines MH17, Juli
2014.
Pesawat Malaysia ditembak jatuh oleh terduga
kelompok pemberontak pro-Moskwa di
Ukraina timur.
"Pada 1 Juli 2016, Dewan Eropa
memperpanjang sanksi ekonomi yang
menargetkan sektor-sektor tertentu pada
ekonomi Rusia hingga 31 Januari 2017," kata
UE dalam sebuah pernyataan.
Dalam kicauannya di Twitter, UE mengatakan,
blok sudah memperpanjang sanksoi karena
ketentuan yang disepakati dalam perjanjian
damai pada Februari 2015 di Minsk,
Belarusia, yang bertujuan mengakhiri konflik
Ukraina "tidak sepenuhnya dilaksanakan."
Para diplomat telah sepakat untuk
menyepakati perpanjangan sanksi pada 21
Juni, dan mulai diberlakukan per Jumat
(1/7/2016).
Pejabat UE mengatakan, Presiden Perancis
Francois Hollande dan Kanselir Jerman Angela
Merkel dalam pertemuan sesama pemimpin
UE lainnya telah membahas pesoalan tersebut.
Presiden Lithuania Dalia Grybauskaite
memperingatkan, sanksi akan terus
diberlakukan sampai Rusia dapat
menyelesaikan konflik di Semenanjung Crimea.
"Sanksi berlanjut sampai perjanjian Minsk
sepenuhnya dilaksanakan," kicau Grybauskaite
di Twitter.
Rusia juga telah menyerang balik UE dengan
memberlakukan embargo terhadap semua
produk makanan dari Barat. Embargo
diperpanjang sejak Rabu (28/6/2016) sampai
akhir 2017.
Sanksi Barat, serta embargo Moskwa, telah
berdampak buruk pada ekonomi Rusia.
Embargo mendorong harga pangan naik dan
kualitas turun, tetapi juga memacu beberapa
produsen dalam negeri untuk meningkatkan
kualitas dengan biaya murah.
Sanksi ekonomi terhada Rusia sebenarnya
telah menimbulkan kontroversi sejak awal.
Negara-negara anggota UE seperti Jerman,
Italia, dan Hungaria takut hubungan dengan
Rusia, mitra politik dan ekonomi utama
mereka, terganggu.
Negara-negara UE lainnya, seperti Inggris,
telah mengambil sikap tegas.
London bersikeras bahwa intervensi Rusia di
Ukraina dan dan pencaplokan Crime pada
2014 adalah pelanggaran serius terhadap
hukum internasional dan tidak bisa dibiarkan
begitu saja.
UE juga telah memberlakukan satu paket
sanksi secara terpisah yakni larangan
menerbitkan visa dan pembekuan aset
terhadap tokoh-tokoh Rusia dan invidu
Ukraina yang mendukung separatis di awal
2014.
Sanksi-sanksi ini berjalan sampai September.
Editor: Pascal S Bin Saju
apa masalah ukraina itu bukan salah ukraina sendiri yg seenaknya nurunin presiden terpilih yg dianggap mewakili krimea dan ukraina secara umum. masih untung ukraina masih punya wilayah. demonstran yg rusuh bisa dianggap hanya mewakili ibukota saja lho.