
TEMPO.CO, Jakarta -Terbitnya surat dukungan Partai Golkar untuk Basuki Tjahaja Purnama kian memanaskan peta politik pemilihan Gubernur Jakarta pada 2017. Dengan masuknya Golkar, Basuki alias Ahok mengantongi dukungan tiga partai karena sebelumnya ia sudah mendapat sokongan Hanura dan NasDem.
Penggabungan tiga partai itu menghasilkan 24 kursi perwakilan di parlemen, cukup untuk mengusung satu calon. Artinya, Basuki sudah bisa maju dari partai, tak lagi lewat jalur independen dengan dukungan Teman Ahok melalui pengumpulan 1 juta kartu tanda penduduk. Sejauh ini, Basuki belum memutuskan jalur mana yang akan ia pilih.
Apa sebenarnya alasan Golkar mendukung Basuki Tjahaja Purnama dalam Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017? Pelaksana tugas Ketua DPD Yorrys Raweyai mengatakan, ada strategi khusus di balik dukungan untuk Ahok. Sebanyak sejuta orang yang telah menyerahkan KTP dukungannya lewat Teman Ahok berpotensi menjadi pemilih Golkar dalam pemilihan 2019.
"Mereka tidak mau sekarang pilih partai. Tapi mereka akan menggunakan hak pilih di Pemilu Legislatif 2019. Kalau kami bisa merangkul sejuta orang ini, siapa tahu mudah-mudahan mereka bisa pilih Golkar," kata Yorrys. Golkar yakin bisa menduduki tiga besar jumlah kursi di DPRD Jakarta pada 2019. Saat ini, mereka ada di peringkat tujuh dengan perolehan sembilan kursi.
Sekretaris Jenderal Idrus Marham mengatakan dukungan partai terhadap calon perseorangan memang tidak lazim. Apalagi Golkar punya sejarah panjang memenangkan pemilihan dari masa ke masa dengan kader sendiri. " Sepanjang calon yang diajukan itu inkumben, kinerja dan elektabilitas bagus, maka tidak ada alasan pengurus pusat menolak," kata Idrus.
Ahok sendiri mengatakan, soal diusung partai, ia menyatakan masih perlu bicara dengan Teman Ahok. "Saya ikut yang terbaik saja," katanya.
Teman Ahok telah mengumpulkan sejuta dukungan. Bila memilih jalur independen, ia sebenarnya akan kesusahan karena harus menandatangani puluhan ribu materai sebagai bukti dukungan. Belum lagi adanya aturan verifikasi faktual yang dinilai akan memberatkannya lolos sebagai calon independen.
Sebaliknya, ia merasa dimudahkan bila menempuh jalur partai karena cukup menandatangani tiga materai. "Tapi mau ikut partai atau enggak, tetap paket Ahok-Heru," katanya. "Tinggal Anda mau tempuh jalan susah apa jalan mudah."