- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Gulat Fisik dan Batin Tembus Titik Longsor Banjarnegara


TS
act.id
Gulat Fisik dan Batin Tembus Titik Longsor Banjarnegara
_794.jpeg)
BANJARNEGARA - Hujan yang membasahi tanah Jawa akhir pekan kemarin turun begitu deras. Intensitas guyurannya bahkan membuat terperangah siapa pun yang merasakan. Imbasnya, deretan tragedi bencana hidrometeorologi menyentak beberapa daerah sekaligus di Pulau Jawa. Banjir dan longsor itu datang tak bisa dielak, sebagian besarnya berada dalam lingkup kawasan Provinsi Jawa Tengah, sebagian lainnya sempat membanjiri selatan Yogyakarta.
Merespons cepat musibah di pertengahan Ramadhan ini, Aksi Cepat Tanggap menurunkan tim Disaster Emergency and Relief Management (DERM) ke sejumlah lokasi terdampak longsor. Selepas mencapai titik longsor di Desa Donorati, Purworejo, separuh tim lagi bergerak menuju titik longsor lain di Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.
Mencapai titik longsor di Banjarnegara jadi kisah tersendiri bagi punggawa DERM ACT, pasalnya medan terjal dan lokasi ekstrem titik longsor di Banjarnegara menjadi cobaan yang menguji tekad. Terjalnya jalur menuju titik longsor, ditambah pula dengan putusnya akses jalan desa satu-satunya yang dihubungkan oleh jembatan. Perjalanan menembus titik longsor Banjarnegara tak ubahnya bagai pergulatan fisik dan batin di tengah terik siang puasa Ramadhan.

Bencana longsor menerjang Desa Gumelem Kulon, Kecamatan Susukan, Banjarnegara pada Sabtu malam (18/6), kejadian dalam gelap malam ini hanya berselang beberapa jam dari longsor di Purworejo. Selain menghantam belasan rumah warga, longsor juga sampai memutus jalur penghubung dan jembatan yang jadi lintasan satu-satunya menuju Desa Gumelem Kulon. Sampai tulisan ini diturunkan, Badan Penanggulangan Bencana Kabupaten Banjarnegara mencatat ada 46 warga dari 14 keluarga yang mengungsi. Sementara itu tujuh korban tewas berhasil dievakuasi dari timbunan longsor. Tiga korban tewas berasal dari Desa Gumelem Kulon, sementara empat korban lainnya merupakan warga Dukuh Waranata.
Proses evakuasi dan respons pertama bencana longsor di Desa Gumelem Kulon terhambat rintangan yang paripurna. Titik longsor berada di atas pegunungan tinggi yang membentang di sebelah barat daya Kota Banjarnegara. Padahal pintu gerbang menuju Desa Gumelem Kulon berada di tepian jalan penghubung antara Kota Purwokerjo menuju Kecamatan Klampok, Banjarnegara. Namun dari tepian jalan utama perjalanan masih berlanjut menyusuri jalur terjal yang tak mampu lagi ditembus roda empat. Apalagi di muka gerbang desa, Tim DERM ACT mendapat kabar jembatan penghubung lembah kedua bukit curam ikut ambruk diterjang longsor, tak bisa ditembus kendaraan roda dua sekalipun.
Tak ada pilihan lain, Tim DERM ACT tetap melanjutkan jalan dengan berjalan kaki mendaki gunung. “Bersama PMI menembus lokasi terisolir, hingga akhirnya kawan kami itu menyerah. Harapan ada pada kami. Kemudian jalan kian terjal dan menyempit penuh longsoran. Tidak habis akal, motor kami turunkan, menempuh trek terjal berliku, tapi memang medan sangat berat, motor milik relawan itu pun menjerit, dan akhirnya mogok tidak bergerak!” kisah Ading, leader Tim DERM ACT yang bergerak ke Desa Gumelem Kulon Banjarnegara.

Sembari memanggul tenda pleton dan paket logistik bantuan untuk pengungsian longsor di Gumelem Kulon, Ading dan tim kembali bergerak berjalan kaki melanjutkan jalan. “Sejak pagi hari, karena berbagai kendala itu tenda baru bisa berdiri menjelang maghrib ketika kaki Kami berhasil menembus desa Gumelem Kulon yang terisolir. Jangan harap ada sinyal telepon genggam masuk ke kawasan ini,” lanjut Ading mengurai kisah.
Rabu senja (22/6) selepas temaram mentari itu menghilang di ufuk dan sayup azan maghrib terdengar, Desa Gumelem Kulon yang terisolir longsor berhasil ditembus Tim DERM ACT. Di lokasi terdampak longsor ini, lebih dari 300 warga masih terisolir sama sekali tak bisa bergerak keluar desa. Sesuai dengan rencana, sejak Kamis (23/6), dapur sosial Aksi Cepat Tanggap bermitra dengan Perusahaan Gas Negara (PGN) akan mulai mengepulkan pasokan santap pangan sahur dan berbuka puasa bagi ratusan warga Gumelem Kulon.
“Per hari InsyaAllah dapur sosial akan menyiapkan hingga 300 porsi makanan, rinciannya 200 porsi akan berbentuk nasi box. Sementara 100 porsi lagi akan berbentuk prasmanan sebagai hidangan berbuka puasa bersama di tenda Dapur Sosial atau di musola desa. Kami akan siapkan menu terbaik untuk menjamin logistik warga Gumelem Kulon, menu yang disiapkan mulai dari telur slobor, ayam kecap, olahan kambing, sampai menu seafood,” pungkas Ading. []
Penulis: Shulhan Syamsur Rijal
Ayo Berpartisipasi
0
1.7K
18


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan