Sama-sama tergabung di grup D, Argentina dan Chile sempat baku hantam di fase grup. Argentina memuncaki grup dengan nilai sempurna 9, dan Chile runner-up dengan nilai 6.

Argentina.

Bersusah payah mengalahkan Chile di pertandingan perdana, selebih nya Argentina bisa di bilang dapat melenggang mulus ke final. Tak tanggung-tanggung, semua lawan di libas dengan skor akhir defisit lebih dari 3 gol. Namun tentu saja ini di karena kan Argentina mendapat lawan yang bisa di bilang "cukup mudah"

Argentina 2-1 Chile
Argentina 5-0 Panama
Argentina 3-0 Bolivia
Argentina 4-1 Venezuela (perempat final)
Argentina 4-0 USA (semifinal)

Chile

Setelah kalah dari Argentina, Chile sempat kewalahan melawan Bolivia. Namun setelah itu Chile dapat dengan mudah maju ke final, meskipun lawan-lawan selanjutnya bisa di bilang berat. Termasuk kemenangan telak atas Meksiko dan kemenangan meyakinkan atas Kolombia, yang mana kedua negara tersebut juga merupakan favorit juara.

Chile 1-2 Argentina
Chile 2-1 Bolivia
Chile 4-2 Panama
Chile 7-0 Meksiko (perempat final)
Chile 2-0 Kolombia(semi final)

Eduardo Vargas

Saat ini peringkat top score menjadi persaingan yang lumayan sengit. Eduardo Vargas masih memimpin dengan 6 gol, di ikuti lionel Messi 5 gol dan Higuain 4 gol. Yang mana ke-3 orang tersebut akan berpotensi menambah gol nya di final.

Top Skorer
6 gol: Eduardo Vargas (Chile)
5 gol: Lionel Messi (Argentina)
4 gol: Gonzalo Higuain (Argentina)
3 gol: Philippe Coutinho (Brasil); Clint Dempsey (Amerika Serikat); Alexis Sanchez (Chile)

Top Assist
4 assist: Lionel Messi (Argentina)
3 assist: Clint Dempsey (Amerika Serikat);

MetLife Stadium resmi dipilih sebagai stadium babak final Copa America Centenario 2016. Stadion yang memiliki kapasitas 82 ribu tempat duduk ini terletak di wilayah metropolotan New York dan merupakan kandang dari New York Giants dan New York Jets dari National Football League (klub American Football).

Praktis tidak banyak yang berubah dengan copa america tahun 2015 kemarin. Perubahan kecil seperti Gaitan di Argentina atau Castillo di Chile hanya penghias bangku cadangan. Gaitan setidak nya berperan saat mengalahkan Chile di fase grup.

ARGENTINA



Kiper: Mariano Andujar (Estudiantes La Plata), Nahuel Guzman (Tigres UANL), Sergio Romero (Manchester United)
Belakang: Victor Cuesta (Independiente), Ramiro Funes Mori (Everton), Jonathan Maidana (River Plate), Gabriel Mercado (River Plate), Nicolas Otamendi (Manchester City), Marcos Rojo (Manchester United), Facundo Roncaglia (Fiorentina)
Tengah: Ever Banega (Sevilla), Lucas Biglia (Lazio), Augusto Fernandez (Atletico Madrid), Matias Kranevitter (Atletico Madrid), Javier Mascherano (Barcelona), Angel Di Maria (Paris Saint-Germain), Javier Pastore (Paris Saint-Germain)
Depan: Sergio Aguero (Manchester City), Gonzalo Higuain (Napoli), Erik Lamela (Tottenham Hotspur), Lionel Messi (Barcelona), Nicolas Gaitan (Benfica), Ezequiel Lavezzi (Hebeir China Fortune)

Kemungkinan Susunan Pemain
Kiper : Romero
Belakang: Mercado, Otamendi, Funes Mori, Rojo
Tengah : Augusto, Mascherano, Banega
Depan : Messi, Lavezzi, Higuain.

CHILE



Kiper: Claudio Bravo (Barcelona), Johnny Herrera (Universidad de Chile), Christopher Toselli (Universidad Catolica)
Belakang: Jean Beausejour (Colo-Colo), Jose Pedro Fuenzalida (Universidad Catolica), Mauricio Isla (Marseille), Gonzalo Jara (Universidad de Chile), Gary Medel (Inter Milan), Eugenio Mena (Sao Paulo), Enzo Roco (Espanyol)
Tengah: Charles Aranguiz (Bayer Leverkusen), Marcelo Diaz (Celta de Vigo), Matias Fernandez (Fiorentina), Pedro Pablo Hernandez (Celta de Vigo), Arturo Vidal (Bayern Munich), Erick Pulgar (Bologna), Francisco Silva (Chiapas)
Depan: Nicolas Castillo (Universidad Catolica), Fabian Orellana (Celta de Vigo), Maurico Pinilla (Atalanta), Edson Puch (LDU Quito), Alexis Sanchez (Arsenal), Eduardo Vargas (Hoffenheim)

Kemungkinan susunan pemain:
Kiper : Bravo
Belakang : Jara, Medel, Jean Beausejour, José Fuenzalida
Tengah : Marcelo Diaz, Vidal, Aránguiz
Depan : Vargas, Alexis Sanchez, Edson Puch

Arturo Vidal.



Sebagai nyawa lini tengah dan serangan Chile, Vidal juga dapat diharapkan sebagai pemecah kebuntuan saat para penyerang mengalami kesulitan di depan. Tendangan yang keras, Vidal juga piawai membaca serangan lawan. Saat ini Vidal sudah berjasa menyumbang 2 gol dan 2 assist sepanjang turnamen ini. Boleh di ingat bahwa dia tidak bermain pada saat bentrok dengan Colombia di semifinal, dengan artian Vidal akan dalam kondisi fit 100% saat berjumpa Argentina.

Lionel Messi.



Tidak di pungkiri bahwa Messi merupakan pemain terbaik dunia saat ini. Kontribusi nya pada pertandingan pun terlihat jelas sebagai pengatur permainan Argentina. Messi juga di beri kebebasan untuk menjelajahi seluruh lapangan. Umpan-umpan nya sangat memanjakan dengan 4 di antara nya di konversi menjadi gol. Kepiawan Messi dalam mencetak gol pun bertambah dengan kemampuan free kick nya yang menghasilkan 2 gol. Dengan total 5 gol dan 4 assist, kemungkinan Messi lagi-lagi menyabet penghargaan pemain terbaik turnamen ini.

Tidak ada yang absen akibat akumulasi kartu atau pun cedera dari kedua negara. Permainan pastinya bakal sangat seru, dengan kedua tim mempunyai lini depan yang mematikan dan sama-sama menggunakan strategi menyerang. Rasio gol kedua tim juga tinggi dengan 16 gol Chile dan 18 gol pada Argentina. Argentina di untungkan dengan istirahat 1 hari, sedangkan Chile harus bertarung dengan cuaca melawan tim favorit juara lain yaitu Colombia. Modal kemenangan pada pertemuan pertama Argentina pada fase grup tentu saja menjadi motivasi sendiri mengingat mereka tidak memainkan Messi yang saat itu cedera punggung. Namun perlu di waspadai pergerakan Alexis Sanches dan juga Vargas yang sedang on fire. Melihat kedalaman dan kematangan skuad Argentina saat ini, kemungkinan mereka dapat mengakhiri puasa gelar mereka sejak 1993.
Kalo kamu mendukung siapa gan-sis?

- Ini final ke-3 Argentina berturut-turut tahun 2014, 2015, 2016. Yang mana 2 sebelum nya kandas menyakitkan. (kebobolan perpanjangan waktu melawan jerman Jerman di piala dunia, dan kalah adu penalti melawan Chile di Copa America)
- Sama seperti 2 turnamen sebelumnya, Argentina melaju ke final tanpa sekali pun menyicip kekalahan.
- Messi menolak pemain terbaik Copa America 2015. Panitia pun menghapus penghargaan tersebut karena tidak ingin pemain lain yang menerima nya.
- Argentina terakhir kali juara turnamen international pada tahun 1993. Saat itu mereka menang 2-1 atas meksiko di final Copa America dengan Batistuta sebagai pahlawan mencetak 2 gol.
- Vargas kemungkinan dapat mempertahankan gelar top score yang di sabet nya pada Copa America 2015.
- Meski berstatus juara bertahan dan kembali ke final, nyatanya Chile hanya mempunyai 1 gelar Copa America, 3 final lain nya mereka harus puas dengan posisi runner-up.
- Mascherano pemain paling sial di final Copa America, dia sudah kalah 3x di final (2004, 2007, 2015).
- Copa America Tahun ini sebagai peringatan 100 Tahun turnamen ini di adakan. Unik nya USA baru kali ini menjadi tuan rumah dan tuan rumah pertama dari luar zona Amerika Selatan. Ini bukti keseriusan USA untuk memajukan sepak bola di negera adidaya tersebut.