TKI Indonesia kejar mimpi gelar diploma universitas di Hong Kong
Jun 21, 2016 6:23pm

Bagi Terenia, adalah hal berpengaruh untuk menjadi pinter, terdidik dan independen. Photo: i-Cable
Beberapa pekerja domestik di Hong Kong nyari penghasilan demi ngirimin duit untuk orang2 yang mereka cintai di kampung halaman, dan nikmati sedikit istirahat dan rekreasi pada waktu luang.
Tapi bagi Terenia, seorang TKI Indonesia muda, hal tersebut tidaklah cukup.
Selama dua tahun, ia mengenyam pendidikannya, belajar sastra Inggris melalui program empat tahun yang diberikan oleh Universitas Terbuka Indonesia.
“Saya pekerja domestik tapi itu bukan berarti aku nggak punya mimpi,” kata Terenia seperti yang dilaporin i-Cable.
“Aku pingin matahin tradisi dan ngelampauin batas-batasku.”
Ia berkata kalo ia nggak pingin ngikutin nasib ibunya, yang nikah pada usia 19 tahun dan terpaksa berhenti sekolah.
Bagi Terenia, hal yang berpengaruh adalah menjadi pinter, terdidik dan independen.
“Aku pengen pergi ke Harvard atau Oxford. Aku tau bahwa mimpi semacam itu terlihat terlalu gede, tapi siapa tau aja?” katanya. “Cuman terus bermimpi dan lakuin apa yang kau bisa.”
Pada hari-hari biasa, Terenia menyelesaikan tugas-tugasnya sekitar pukul 10 p.m. Setelah mandi, ia mulai membaca dan menyelesaikan PR-nya.
Terkadang ia pergi ke kasur pada pukul 3 a.m., tidur dengan laptop dan buku-bukunya yang masih kebuka.
“Aku akan tetap belajar… Mungkin, aku bakalan beruntung dan dapet beasiswa buat nerusin pendidikan formalku.”
Mengkombinasikan pekerjaan dan belajaranya nggak gampang, tapi Terenia dapet inspirasi dari kata-kata Eleanor Roosevelt, istri mantan Presiden AS Franklin D. Roosevelt: “masa depan itu milik mereka yang percaya akan keindahan mimpi mereka.”
Sumber:http://www.ejinsight.com/20160621-in...-in-hong-kong/