SPORTOURISM– Nasab tetaplah nasab. Betapa pun seseorang berdiaspora ke negara lain dan berafiliasi dengan kultur setempat, garis keturunan tidak akan hilang.

Itu yang diakui mantan bintang sepakbola, David Beckham. Di hadapan 270 peserta simposium diaspora Yahudi di Jewish Community Centre, London, pekan lalu.

Beckham mengungkapkan, dirinya tidak pernah dibesarkan secara Yahudi. Ia juga bukanlah Yahudi yang taat. Akan tetapi, darah Yahudi senantiasa mengalir di dalam dirinya.

Oleh sebab itu ketika salah seorang bertanya kepada Becks, “Apakah Anda merasa sebagai Yahudi?”, ia menjawab dengan tegas, “Ya!”

“Kakek saya seorang Yahudi, garis keturunan itu turun ke ibu saya. Dan begitulah, saya adalah Yahudi,” kata Beckham.

“Seperti yang saya katakan, setiap kali saya masuk ke sebuah sinagog, saya adalah bagian dari mereka.”

Bukti kecintaan Beckham terhadap ajaran turun temurun itu ditunjukkan melalui sebuah tato di lengan kirinya yang tertulis dalam bahasa Ibrani yang berarti, “Aku yang tercinta, dan yang tercinta adalah milikku.”

Kendati demikian, sebagian peserta meragukan penuturan Beckham. Sang kakek meninggal pada 2009 lalu di usia 83. Sekarang, hanya Beckham dan istrinya, Victoria yang tahu bahwa kakeknya seorang Yahudi. Sementara putra pertamanya, Brooklyn Beckham berusia 10 tahun.

“Hanya Brooklyn yang mengingat kakek saya. Itu sudah menjelaskan padanya tentang agamanya, tetapi ia masih sangat muda untuk mengetahui itu,” kata Beckham.

sumur

salut beckham!