- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Amazon To March Into Indonesia With $600 Million: Winners And Losers


TS
raihan.ziyu
Amazon To March Into Indonesia With $600 Million: Winners And Losers
Quote:
Amazon.com (AMZN) has said it plans to expand its e-commerce empire to Indonesia, with a $600 million investment for the first year.
It makes perfect business sense. E-commerce sales in Indonesia are only about $3.2 billion, a tiny fraction of the $150 billion retail market. Indonesia is also the world’s 4th most populous country with a population of 250 million.
When Amazon makes a move, the market shudders. Who are the movers and shakers in the Indonesian e-commerce space right now?
It turns out Amazon will be competing with start-ups backed by Alibaba Group (BABA) and its buddy SoftBank (9984.Japan/SFTBY).
Lazada, a direct-sales marketplace that spans the entire ASEAN, has 75% of its transactions coming from Indonesia. It was founded by Rocket Internet (RKET.Germany) and was recently valued at $1.5 billion following an investment from Alibaba. It generated $1 billion GMV last year and made $275 million in sales.
Tokopedia is an Indonesian pure play backed by SoftBank and Sequoia Capital.
Bukalapak is smaller than Tokopedia and is 49% owned by local media conglomerate PT Elang Mahkota Technologi, or Emtek Group (EMTK.Indonesia).
Warehouse logistics companies can benefit if Indonesia’s e-commerce activity picks up. Mega Manunggal Property (MMLP.Indonesia) is one stock we can look at.
It makes perfect business sense. E-commerce sales in Indonesia are only about $3.2 billion, a tiny fraction of the $150 billion retail market. Indonesia is also the world’s 4th most populous country with a population of 250 million.
When Amazon makes a move, the market shudders. Who are the movers and shakers in the Indonesian e-commerce space right now?
It turns out Amazon will be competing with start-ups backed by Alibaba Group (BABA) and its buddy SoftBank (9984.Japan/SFTBY).
Lazada, a direct-sales marketplace that spans the entire ASEAN, has 75% of its transactions coming from Indonesia. It was founded by Rocket Internet (RKET.Germany) and was recently valued at $1.5 billion following an investment from Alibaba. It generated $1 billion GMV last year and made $275 million in sales.
Tokopedia is an Indonesian pure play backed by SoftBank and Sequoia Capital.
Bukalapak is smaller than Tokopedia and is 49% owned by local media conglomerate PT Elang Mahkota Technologi, or Emtek Group (EMTK.Indonesia).
Warehouse logistics companies can benefit if Indonesia’s e-commerce activity picks up. Mega Manunggal Property (MMLP.Indonesia) is one stock we can look at.
Amazon Siap Ekspansi ke Indonesia
Quote:
KOMPAS.com - Raksasa e-commerce elektronik asal Amerika Serikat (AS), Amazon.com Inc atau singkatnya disebut Amazon, dikabarkan siap berekspansi ke Indonesia.
Kabar itu seperti dikatakan oleh Ketua Umum Asosiasi E-commerce Indonesia (idEA), Daniel Tumiwa.
"Amazon sudah mengumumkan akan membuka e-commerce di Indonesia. Dia akan menghabiskan investasi 600 juta dollar AS (sekitar Rp 8 triliun) untuk tahun pertamanya di sini (Indonesia)," kata Daniel seperti dikutip KompasTekno dari Kontan, Senin (20/6).
Hanya saja, Daniel mengatakan, belum diketahui kapan persisnya Amazon akan mulai beroperasi di Tanah Air.
Namun demikian, hingga berita ini diturunkan, belum ada penjelasan resmi dari Amazon tentang rencananya berekspansi bisnis di Indonesia.
Bakal sulit dilawan
Daniel memprediksi masuknya Amazon ke Indonesia akan sulit dilawan oleh e-commerce lokal. Soalnya tidak ada satu pun e-commerce Indonesia yang memiliki kemampuan modal maupun teknologi seperti Amazon. "Dia sudah gede banget. Punya semuanya," ujar Daniel.
Amazon selama ini memiliki pola yang sama saat hadir si suatu negara. Satu tahun pertamanya dipakai untuk menguji pasar di negara itu. Setelah satu tahun, barulah Amazon memutuskan apakah mereka akan tetap berada di sana atau hengkang.
Di beberapa negara, Amazon dengan mudah berada di posisi puncak dalam waktu setahun. "Contohnya saja di India. Situs Flipkart yang semula jadi leader, marketnya langsung hilang 50 persen dalam waktu satu tahun," jelas Daniel.
Walau sukses merajai e-commerce India, tapi Amazon tidak berhasil masuk ke pasar China yang sudah dikuasai Alibaba. "Setelah setahun di China, mereka keluar," ujarnya.
Lebih lanjut, Daniel mengatakan, tidak hanya Amazon saja yang wajib diwaspadai pemain lokal, melainkan masuknya Alibaba juga ke Indonesia.
Baca: Raksasa E-commerce China Alibaba Akuisisi Lazada
Raksasa e-commerce asal China itu saat ini sudah masuk ke Indonesia dengan menjadi pemegang saham mayoritas di Indonesia. "Kita lihat saja, persaingannya akan jadi menarik," pungkas Daniel.
Kabar itu seperti dikatakan oleh Ketua Umum Asosiasi E-commerce Indonesia (idEA), Daniel Tumiwa.
"Amazon sudah mengumumkan akan membuka e-commerce di Indonesia. Dia akan menghabiskan investasi 600 juta dollar AS (sekitar Rp 8 triliun) untuk tahun pertamanya di sini (Indonesia)," kata Daniel seperti dikutip KompasTekno dari Kontan, Senin (20/6).
Hanya saja, Daniel mengatakan, belum diketahui kapan persisnya Amazon akan mulai beroperasi di Tanah Air.
Namun demikian, hingga berita ini diturunkan, belum ada penjelasan resmi dari Amazon tentang rencananya berekspansi bisnis di Indonesia.
Bakal sulit dilawan
Daniel memprediksi masuknya Amazon ke Indonesia akan sulit dilawan oleh e-commerce lokal. Soalnya tidak ada satu pun e-commerce Indonesia yang memiliki kemampuan modal maupun teknologi seperti Amazon. "Dia sudah gede banget. Punya semuanya," ujar Daniel.
Amazon selama ini memiliki pola yang sama saat hadir si suatu negara. Satu tahun pertamanya dipakai untuk menguji pasar di negara itu. Setelah satu tahun, barulah Amazon memutuskan apakah mereka akan tetap berada di sana atau hengkang.
Di beberapa negara, Amazon dengan mudah berada di posisi puncak dalam waktu setahun. "Contohnya saja di India. Situs Flipkart yang semula jadi leader, marketnya langsung hilang 50 persen dalam waktu satu tahun," jelas Daniel.
Walau sukses merajai e-commerce India, tapi Amazon tidak berhasil masuk ke pasar China yang sudah dikuasai Alibaba. "Setelah setahun di China, mereka keluar," ujarnya.
Lebih lanjut, Daniel mengatakan, tidak hanya Amazon saja yang wajib diwaspadai pemain lokal, melainkan masuknya Alibaba juga ke Indonesia.
Baca: Raksasa E-commerce China Alibaba Akuisisi Lazada
Raksasa e-commerce asal China itu saat ini sudah masuk ke Indonesia dengan menjadi pemegang saham mayoritas di Indonesia. "Kita lihat saja, persaingannya akan jadi menarik," pungkas Daniel.
http://retailanalysis.igd.com/Hub.as...id=3&nid=15422
http://tekno.kompas.com/read/2016/06...i.ke.indonesia
Mantab kl Amazon masuk di Indonesia makin mudah dapet barang bagus nih

Diubah oleh raihan.ziyu 22-06-2016 09:47
0
1.3K
Kutip
10
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan