Pekerja pengangkut sampah berunjuk rasa di di kantor Wali Kota Pekanbaru, Rabu 22 Juni 2016 (Foto: Chaidir Anwar T/detikcom)

Pekanbaru - Puluhan buruh didampingi sejumlah aktivis mahasiswa menggelar demo di Kantor Wali Kota Pekanbaru. Mereka menuntut penyelesaian gaji yang tak kunjung tuntas.

Demo ini berlangsung di halaman Kantor Wali Kota Pekanbaru, Jl Sudirman, Pekanbaru, Rabu (22/6/2016). Mereka menuntut janji Walkot Pekanbaru, Firdaus MT, yang akan menyelesaikan sengketa gaji mereka dengan PT MIG, perusahaan pemenang tender angkutan sampah yang kini kontraknya telah diputus.

"Kita ini sejak awal terus dijanjikan. Dulu kita dijanjikan seminggu akan diselesaikan. Tapi ternyata tidak juga. Dijanjikan lagi sama pejabat kita, tapi belum juga gaji kami dibayarkan perusahaan," kata Rusiani (45) seorang buruh sampah.



Gaji para buruh sampah dua bulan tidak dibayarkan. Akibatnya mereka mogok kerja yang imbasnya sampah menumpuk di mana-mana.

Kini, PT MIG selaku pemenang tender, sepekan ini kontraknya diputus Pemkot Pekanbaru. Pemutusan kontrak ini membuat buruh semakin terombang-ambing.

"Sekarang kontrak perusahaan sudah diputus. Jadi bagaimana nasib kami ini? Janjinya Wali Kota akan menyelesaikan persoalan kami, penipu saja pemerintah kota ini," kaa Jurmandi, buruh lainnya.



Persoalan sampah sampai kini belum dapat diselesaikan Wali Kota Pekanbaru, Firdaus MT. Dia mencopot Kadis Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Edwin. Namun sampah masih menumpuk di mana-mana dan menimbulkan bau tak sedap.

PT MIG memenangkan tender 8 kecamatan dari 12 kecamatan yang ada. Sisa 4 kecamatan ditangani DKP Pekanbaru dan tidak ada masalah. Namun begitu masalah sampah menjadi sorotan publik, Firdaus mengambil langkah mencopot Kadis DKP.

Firdaus bereaksi saat mahasiswa demo mengirim sampah ke rumah dinasnya. Dia melaporkan pengiriman sampah itu ke Polresta Pekanbaru dan minta kasus tersebut diusut. (cha/try)