
POLITISI Gerindra Habiburrahman lewat twitternya pernah sesumbar, jika KTP “Teman Ahok” terkumpul sampai memenuhi persyaratan calon perseorangan, siap terjun dari puncak Monas. Kini ternyata sudah mencapai 1 juta lebih, maka Habiburrahman ditunggu di Monas untuk memenuhi janjinya. Maunya Ahok sih, sumpah itu tak perlu dijalani ketimbang nantinya Monas jadi angker karena ada arwah gentayangan.
Ketika KTP “Teman Ahok” mencapai 532.000 sesuai persyaratan dukungan calon independen, Habiburrahman bilang bahwa sama sekali tidak percaya, karena itu baru klaim sepihak. Artinya itu baru omongan Singgih Widiastono Cs. Namun kini, setelah KTP “Teman Ahok” mencapai 1 juta lebih, kembali Habiburrahman berkelit bahwa itu sekedar psywar politik. Intinya, dia tetap tidak percaya bahwa KTP dukungan itu mencapai 1 juta, apa lagi lebih.
Ditilik namanya yang sangat Islami, tentunya dia pemeluk teguh dalam agama. Dalam Islam, sumpah atau nadzar yang kategori muqoyyad harus dibayar. Cuma ada pembedaan, nadzar ibadah itu harus dipenuhi, sedangkan nadzar maksiat sebagaimana terjun dari Monas, itu tak boleh dipenuhi. Makanya Gubernur Ahok pun minta, Habiburrahman tidak perlu memenuhinya. “Jangan sampai ada arwah gentayangan di Monas,” katanya.
Ahok juga menyarankan Habiburrahman, untuk berkelit saja, misalnya tunggu hasil akhir verifikasi KPU. Maklum, dalam dunia politik seorang politisi itu berkelit atau ingkar janji sah-sah saja, tak ada yang akan menuntut. Sebab mencla-mencle memang ciri khas seorang politikus.
Mantan Ketua MK Mahfud MD juga mengingatkan, publik jangan memfasilitasi orang mau bunuh diri, nanti bisa terlibat kriminal. Dalam Islam janji model Habiburrahman itu termasuk maksiat kabir, sehingga tak harus dipenuhi. Dalam ranah hukum Indonesia, sumpah politisi Gerindra itu juga tak bisa dituntut.
Tapi jika Habiburrahman tak mau mengecewakan pendukung Ahok, ada baiknya bikin sedikit sensasi.
Misalnya bikin miniatur Monas pakai batako setinggi 2 meter. Lalu naik pakai tangga, dan loncat. Resikonya paling-paling deglok atau kesleo. Hasilnya direkam dan kemudian diunggah ke Youtube. Gampang kan?– gunarso ts