Kaskus

News

peyotpetotAvatar border
TS
peyotpetot
Abraham Lincoln, hero or villain?
Abraham Lincoln, hero or villain?

Mengenai mengapa Abraham Lincoln dianggap hero, tentunya semua sudah tahu.
Jadi gw tinggal membahas kenapa Lincoln dianggap villain. emoticon-Peace

Apa saja hal jelek yang dilakukan oleh Lincoln?

Pertama-tama, tentu saja dengan tidak mengakui "deklarasi kemerdekaan" dari negara-negara bagian di selatan. Lho? Bukankah mereka ingin melestarikan perbudakan? Mengapa dengan tidak mengakui pemisahan kok malah dianggap perbuatan yang salah?

Yang kurang diketahui oleh orang awam adalah yang dilawan oleh Lincoln adalah tindakan pemisahan tersebut, bukan perbudakannya. Walaupun Lincoln dikenal sebagai seorang tokoh anti perbudakan, ketika berkampanye Lincoln sudah berjanji untuk tidak akan memaksakan penghapusan perbudakan. Bahkan ketika Lincoln mendeklarasikan penghapusan perbudakan menjelang berakhirnya perang saudara, perbudakan hanya dihapus di wilayah yang memisahkan diri, bukan di seluruh negara.

Tapi bukan itu juga yang menyebabkan Lincoln menjadi villain.

Lincoln menjadi villain karena dalam persetujuan pendirian negara Amerika Serikat, setiap negara bagian memiliki hak untuk memisahkan diri setiap saat. Jadi kalo Lincoln tidak mengakui pemisahan tersebut, maka dengan sendirinya dia adalah seorang pelanggar konstitusi, atau dengan kata lain, pengkhianat negara.

Lalu ditambah lagi dengan tindak lanjutnya. Untuk “memadamkan pemberontakan” maka Lincoln harus mengirim tentara, tapi masalahnya adalah kalo statusnya pemberontakan, maka Lincoln tidak boleh memakai tentara federal, karena tentara federal hanya boleh digunakan melawan negara lain (padahal Lincoln tidak mau mengakui Konfederasi sebagai negara baruemoticon-Hammer (S)). Karena itu Lincoln harus memanggil tentara milisi.

Masalahnya semakin rumit karena tentara milisi cuma bisa dipanggil oleh masing-masing negara bagian tempat tentara tersebut dipergunakan. Padahal emoticon-Hammer (S) ngapain negara-negara bagian yang memisahkan diri memanggil tentara milisi untuk menundukkan diri sendiri.

Karena itu, Lincoln nekad memanggil tentara milisi di negara bagian yang masih bergabung dengan Amerika Serikat lalu mengerahkannya ke negara bagian yang memisahkan diri. Dan dengan demikian, lagi-lagi melanggar konstitusi.

Dan masih belum cukup di situ saja.

Di negara bagian utara sendiri, sebenarnya dukungan terhadap “pemadaman pemberontakan” tersebut tidak utuh. Banyak yang tidak setuju (antara lain karena kedua pelanggaran konstitusi di atas), dan ada juga politisi yang memanfaatkannya untuk menjatuhkan Lincoln.
Kalo orang Roma mengatakan inter arma enim silent leges (dalam peperangan), maka itulah yang dilakukan oleh Lincoln, yaitu demi memenangkan peperangan, ia melakukan pelanggaran konstitusi yang ketiga kali dengan melakukan berbagai penangkapan dan penahanan tanpa bukti dengan tuduhan bersimpati kepada pemberontak, melakukan penyitaan harta benda supaya tidak digunakan untuk mendukung pemberontak, dan melakukan pembungkaman pers dan lawan-lawan politik serta melakukan kecurangan-kecurangan dalam pemilihan presiden untuk masa jabatannya yang kedua.

Lalu dengan proklamasinya tentangn pembebasan budak, entah untuk keberapa kalinya lagi-lagi Lincoln melanggar konstitusi. Para budak, berdasarkan hukum yang berlaku saat itu, adalah hak milik para tuannya. Dan seorang presiden tidak boleh merampas atau meniadakan hak kepemilikan warga negaranya. Hanya parlemen di tiap negara bagian yang boleh melakukannya, dengan membuat dan memberlakukan “perda” untuk itu (perda di Amerika Serikat statusnya lebih kuat dibanding undang-undang) dan tidak ada jaminan kalo mereka mau menuruti keinginan Lincoln.

Jumlah pelanggaran konstitusi oleh Lincoln bisa dibilang salah satu yang paling parah di antara 43 presiden Amerika Serikat hingga saat ini. Bahkan Lincoln adalah pelanggar konstitusi yang paling parah kalo dibanding dengan para presiden sebelumnya. Dengan serangkaian pelanggaran yang seperti itu, maka dapatlah dipahami ketika John Wilkes Booth meneriakkan “Sic semper tyrannis” sambil menembak bagian belakang kepala Lincoln.

Dan menurut gw, beruntung kalo Lincoln dimatikan saat itu, karena jika tidak, dia mungkin saja melakukan pelanggaran-pelanggaran lebih lanjut yang bisa berakibat pada munculnya Adolf Hitler versi Amerika Serikat beberapa dekade sesudahnya.

Memang dalam politik, tujuan menghalalkan semua cara. Tapi apakah hal yang baik boleh dilakukan dengan cara yang tidak baik?
0
4.4K
15
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan